Kas dan Setara Kas

470 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated Receivables are stated at net realizable value after deducting the allowance for doubtful accounts. Accounts receivable that really cannot be collectible will be eliminated from the bookkeeping after approval from shareholders. Financial Liabilities 1 Financial Liabilities Measured At Fair Value Through Statement of Income. Financial liabilities are classified in this category if the obligation is the result of the derivatives of commercial activities or transactions that are not included in coverage, or if the company chooses to establish the financial commitments in this category. Changes in value recognized immediately in income. 2 Other financial liabilities This category is a financial obligation that is not to be traded during the initial recognition or not set up to be measured at fair value through Income statement. Financial instruments issued by financial instruments or components which are not classified as financial liabilities are measured at fair value through profit or loss are classified as other financial liabilities if the content of the contractual agreement requires the company to deliver cash or another financial asset holder financial instruments or, if liability settled through the exchange of money or other financial assets or shares of a fixed amount or determined.

i. Inventories

Locomotive spare parts inventories, train, spare parts of basic infrastructure, lubricants and fuel are recorded perpetualy using weighted average cost assumption. The cost of spare parts and equipment include cost to purchase and deliver spare parts to the location and cost to make the inventories ready for use. Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Piutang Usaha dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dihapuskan dari pembukuan setelah mendapat persetujuan dari Pemegang Saham. Liabilitas Keuangan 1 Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi. Liabilitas Keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila Liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktifitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimasukkan sebagai lindung nilai, atau jika perusahaan memilih untuk menetapkan Liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan Laba Rugi. 2 Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

i. Persediaan

Persediaan suku cadang lokomotifkereta, suku cadang prasarana pokok, bahan pelumas dan bahan bakar dicatat secara perpetual dengan menggunakan asumsi arus biaya rata-rata moving average. Dalam biaya perolehan suku cadang dan perlengkapan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengirimkan suku cadang dan pada lokasi dan kondisi siap digunakan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto the lower of cost or net realizable value. 471 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated

j. Fixed Assets

1 Companys fixed assets are stated at cost. 2 Fixed assets which come from the Government contribution are stated at the fair value plus any directly attributable costs to bring the asset to the condition for their intended use. 3 On the statement of financial position, assets are presented at book value namely the acquisition cost less accumulated depreciation. 4 Unless the land is not depreciated, fixed assets are depreciated using the straight-line-method of depreciation rates based on estimated useful lives from the date the asset is ready for use. In 2012, changes in accounting policies of fixed assets in appropriate with Financa Circulating Letter SK No. 2 KU.408KA-2012 dated January 3, 2012, about Procedure of Depreciation Calculation Based on Straight Line Method and Depreciation Costs in PT Kereta Api Indonesia Persero, so that the useful life of fixed assets and depreciation rates applicable for 2013 and 2012 are as follows:

j. Aset Tetap

1 Aset tetap Perusahaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. 2 Aset tetap yang berasal dari bantuan Pemerintah dinyatakan sebesar nilai wajar bantuan ditambah semua pengeluaran yang dapat diidentifikasikan langsung dengan aset tetap tersebut sehingga siap untuk digunakan. 3 Pada tanggal laporan posisi keuangan aset tetap disajikan sebesar nilai bukunya yaitu biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. 4 Kecuali tanah yang tidak disusutkan, aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang sesuai dengan taksiran masa manfaat sejak tanggal aset tersebut siap digunakan. Tahun 2012 terjadi perubahan kebijakan akuntansi aset tetap sesuai Surat Edaran Keuangan SK Nomor: 2KU.408KA-2012 tertanggal 3 Januari 2012 tentang Tata Cara Perhitungan Penyusutan Berdasarkan Metode Garis Lurus Dan Biaya Penyusutan Di Lingkungan PT Kereta Api Indonesia Persero, sehingga masa manfaat dan tarif penyusutan aset tetap yang berlaku untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Jenis Aset Tetap Type of Fixed Assets Sarana Gerak Moveable Infrastructure Kereta Penumpang Passenger Train K.1 Eksekutif K.1 Executive K.2 Bisnis K.2 Business K.3 Ekonomi K.3 Economic Kereta Rel Listrik Electric Train K.1 K.1 K.2 K.2 K.3 K.3 Kereta Rel Diesel Diesel Train K.1 K.1 K.2 K.2 K.3 K.3 Gerbong Wagons Lokomotif Diesel Diesel Locomotive 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 30 30 3.333 .33 20132 012 20132 012 Masa Manfaat T ahun Tarif Penyusutan Per T ahun Useful Lives Years Depreciation Rate Per Year