Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Desain Penelitian

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut. 1 Apakah kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan open‐ended lebih tinggi daripada siswa yang pembelajarannya konvensional? 2 Apakah peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan open‐ended lebih tinggi daripada siswa yang pembelajarannya konvensional?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai hal berikut ini. 1 Kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan open‐ended bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. 2 Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan pendekatan open‐ ended .

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat berguna baik bagi guru, bagi siswa, maupun bagi peneliti. 1. Dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 372 2. Dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa. 3. Dapat menjadi sarana bagi pengembangan diri peneliti dan dapat dijadikan sebagai acuanreferensi untuk peneliti lain penelitian yang relevan dan pada penelitian yang sejenis.

II. METODE PENELITIAN

2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang dilakukan peneliti dengan langkah‐langkah penelitian sebagai berikut. 1 Menentukan sampel penelitian. 2 Setelah sampel ditentukan, selanjutnya sampel dibagi menjadi 2 kelompok yang selanjutnya disebut kelompok I dan kelompok II. Untuk menentukan kelompok dilakukan dengan cara undian. 3 Mengadakan pretes kepada masing‐masing kelompok untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi Persamaan Garis Lurus dan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel SPLDV. 4 Melaksanakan pembelajaran materi materi Persamaan Garis Lurus dengan pendekatan open ended pada kelompok I dan dengan pendekatan konvensional pada kelompok II selama 3 kali pertemuan 6 jam pelajaran. 5 Memberikan tes pada akhir pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa untuk materi Persamaan Garis Lurus 2 jam pelajaran. 6 Melanjutkan pembelajaran lanjutan materi Persamaan Garis Lurus dan materi SPLDV dengan pendekatan konvensional baik pada siswa kelompok I maupun siswa kelompok II selama 4 kali petemuan 8 jam pelajaran. Langkah ini dinamakan langkah delay atau penundaan perlakuan sebagai upaya untuk mengontrol efek pindahan Carry over effect . Dalam penelitian ini hasil yang diperoleh dari langkah 5 dan langkah 7 adalah yang menjadi perhatian atau pengamatan peneliti. Pend. Matematika 373 Sementara langkah 6 dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap efek pindahan saja. 7 Melaksanakan pembelajaran lanjutan materi SPLDV dengan pendekatan konvensional pada kelompok I dan dengan pendekatan open ended pada kelompok II, selama 2 kali pertemuan 4 jam pelajaran. 8 Memberikan tes pada akhir pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa untuk materi lanjutan SPLDV 2 jam pelajaran. Desain eksperimen yang dilakukan adalah Delayed Counter balanced Design, yang merupakan modifikasi dari Counter balanced Design Furchan, 1993: 373.. Ilustrasi dari disain eksperimen ini disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2.1: Disain Eksperimen Kelompok Materi Kelompok 1 Kelompok 2 Materi A Pembelajaran dengan Pendekatan open‐ ended Pembelajaran Konvensional Lanjutan Materi A Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Konvensional Materi B Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Konvensional Lanjutan Materi B Pembelajaran Konvensional Pembelajaran dengan Pendekatan open‐ ended Ket: Materi A = Persamaan Garis Lurus, Materi B = SPLDV 9 Mengumpulkan data dan mengolahnya. 10 Menganalisis data.

2.2 Populasi dan Sampel