APLIKASI DATA REAL Estimasi Fungsi Hazard Dasar

ˆ exp j j ˆ exp ˆ exp 1 ˆ x x x ′ − ∈ ⎟⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ′ ′ − = ∑ j t R l l j ξ 12 sedangkan untuk setiap pengamatan ke‐i dari n individu adalah : i i t R l l i δ ξ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ′ ′ − = ′ − ∈ ∑ ˆ exp i i ˆ exp ˆ exp 1 ˆ x x x 13 Dari persamaan diatas, estimator fungsi hazard dasar dapat dicari, sehingga untuk lebih lanjutnya akan didapatkan model regresi Cox. Setelah model regresi Cox didapat, kelayakan dari model yang didapat perlu ditaksir dengan menggunakan residual Cox‐Snell. Residual Cox ‐Snell untuk individu ke‐i, dengan i=1, 2,..., n, diberikan sebagai berikut: 14 ˆ ˆ exp i i i t H rc x ′ = dimana merupakan estimasi fungsi hazard dasar kumulatif pada waktu . ˆ i t H i t

III. APLIKASI DATA REAL

3.1. Kasus Data Tahan Hidup Pasien Penderita Penyakit Jantung Koroner Contoh kasus untuk waktu tahan hidup, misalnya pada kasus waktu tahan hidup pasien penyakit jantung koroner Infark Miokard. Kasus ini merupakan suatu kasus yang menarik didalam penulisan data uji hidup. Penyakit jantung koroner PJK merupakan penyakit jantung yang disebabkan kelainan pada arteri koronaria pembuluh darah koroner. Sebagian besar kurang lebih 98 disebabkan oleh karena proses aterosklerosis pada pembuluh darah koroner, sedangkan penyebab lainnya Matematika 865 hanya sekitar 2 Adipranoto dan Suryawan,2003. Pada proses aterosklerosis ini, pembuluh darah koroner menyempit karena terjadi endapan ‐endapan lemak di dindingnya, sehingga aliran darah untuk kebutuhan otot jantung berkurang, yang berakibat pada terganggunya fungsi otot jantung. Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan resiko terhadap PJK, yaitu : a. Faktor resiko yang dapat kendalikan : dislipidemia, hipertensi, diabetes mellitus, merokok, aktivitas fisik yang kurang, stress, kepribadian tipe A. b. Faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan : usia, jenis kelamin, genetik. Semua faktor resiko diatas perlu mendapat perhatian sebagai salah satu tindakan preventif, utamanya faktor resiko yang dapat dikendalikan Lubis,1998 . Dari kasus ini akan ditentukan model regresi Cox dari data tahan hidup pasien PJK. Data waktu tahan hidup pasien PJK ini diperoleh dari RSUD dr. Soetomo tahun 2002. Sebelum menggunakan model hazard proporsional, asumsi yang harus diperhatikan adalah fungsi hazard untuk kategori yang berbeda pada variabel bebas harus proporsional pada setiap waktu. Pemeriksaan asumsi hazard proporsional untuk waktu tahan hidup pasien penderita PJK dapat ditunjukkan dengan plot log{‐log } terhadap t. Model memenuhi asumsi hazard proporsional apabila plot tersebut menghasilkan garis paralel sejajar kasar untuk setiap kategori yang berbeda pada variabel bebas. t S i Berdasarkan plot log{‐log } terhadap t untuk masing‐masing variabel didapat tiga variabel yang memenuhi asumsi proporsional hazard, yaitu variabel tekanan darah diastolik, kadar kolesterol, dan kadar LDL. Sehingga untuk lebih lanjutnya dalam penulisan ini hanya ketiga variabel t S i SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 866 tersebut yang merupakan peubah bebas yang mempengaruhi model regresi Cox. Adapun model regresi Cox yang akan dibentuk adalah : exp 3 3 2 2 1 1 i i i i x x x t h t h β β β + + = dengan : merupakan fungsi hazard untuk pengamatan ke‐i, merupakan fungsi hazard dasar dan masing‐ masing merupakan nilai dari variabel tekanan darah diastolik, kadar kolesterol, dan kadar LDL untuk setiap pengamatan ke‐i. t h i t h i i i x x x 3 2 1 , , Dari hasil iterasi dengan menggunakan Metode Newton ‐ Rhapson melalui software S‐Plus diperoleh nilai estimatornya sebagai berikut : ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − = 007059578 . 004621532 . 042098472 . ˆ Berdasarkan hasil analisis dari contoh kasus data tahan hidup pasien PJK dengan tipe penyensoran datanya adalah tersensor tipe I, dimana waktu tahan hidupnya tanpa ada pengulangan ties, maka bentuk model regresi Cox dari data tahan hidup pasien Penyakit Jantung Koroner adalah i i x t h t h 1 042098472 , exp ˆ ˆ − = i x 2 004621532 , − 007059578 , 3i x − . Dengan menggunakan software S‐Plus, didapatkan bahwa nilai residual Cox‐snell tidak berdistribusi eksponensial dengan rata‐rata satu, sehingga dapat dikatakan model yang didapat tidak sesuai atau kurang tepat. 3.2. Kasus Data Tahan Hidup Pasien Penderita Penyakit Ginjal Dalam penulisan ini untuk data kedua digunakan kasus data tahan hidup pasien penderita penyakit ginjal D. Collet, 1994 . Dalam pengamatan tentang penyakit ginjal, dialisis digunakan untuk memindahkan kotoran dari darah. Satu masalah yang dapat terjadi pada pasien dialisis adalah kejadian dari suatu infeksi pada tempat di mana pipa catheter dimasukkan kedalam tubuh. Bila infeksi tersebut terjadi, pipa catheter harus dipindahkan, dan infeksi dibersihkan. Didalam suatu studi untuk menyelidiki timbulnya infeksi, waktu mulai dimasukkannya pipa Matematika 867 catheter ke dalam tubuh sampai infeksi dicatat untuk suatu kelompok pasien ginjal. Kadang‐kadang, pipa catheter dipindahkan sebagai alasan selain dari infeksi, disebut sebagai pengamatan tersensor tipe I. Data yang digunakan menyatakan banyaknya hari mulai dari dimasukkannya pipa catheter sampai dipindahkannya karena adanya infeksi. Data yang dihimpun meliputi nilai‐nilai suatu variabel yang menandai adanya status infeksi dari suatu individu, yang bernilai satu jika pipa catheter dipindahkan untuk karena adanya infeksi, dan nol untuk alasan lainnya. Variabel bebasnya ialah umur dari tiap pasien tahun dan suatu variabel yang menandakan jenis kelamin dari tiap pasien 0=laki‐laki, 1=perempuan. Permasalahan yang akan diselesaikan adalah membuat suatu model regresi Cox dari data pasien penderita penyakit ginjal. Berdasarkan plot log{‐log } terhadap t untuk masing‐masing variabel memenuhi asumsi proporsional hazard. Sehingga untuk lebih lanjutnya dalam penulisan ini variabel tersebut merupakan peubah bebas yang mempengaruhi model regresi Cox. Adapun model regresi Cox yang akan dibentuk adalah : t S i exp 2 2 1 1 i i i x x t h t h β β + = dengan : merupakan fungsi hazard untuk pengamatan ke‐i, merupakan fungsi hazard dasar dan masing‐ masing merupakan nilai dari variabel umur dan jenis kelamin untuk setiap pengamatan ke‐i. t h i t h i i x x 2 1 , Dari hasil iterasi dengan menggunakan Metode Newton ‐ Rhapson melalui software S‐Plus diperoleh nilai estimatornya sebagai berikut : ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = 71076231 , 2 03037104 , ˆ Berdasarkan hasil analisis dari contoh kasus data tahan hidup pasien penyakit ginjal dengan tipe penyensoran datanya adalah tersensor tipe I, dimana waktu tahan hidupnya tanpa ada pengulangan ties, maka bentuk model regresi Cox dari data tahan hidup pasien penyakit ginjal adalah . 71076231 , 2 03037104 , exp ˆ ˆ 2 1 i i i x x t h t h − = Dengan menggunakan software S‐Plus, didapatkan bahwa nilai residual Cox‐snell berdistribusi eksponensial dengan rata‐rata satu, sehingga dapat dikatakan model yang didapat sesuai atau tepat. SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 868

IV. KESIMPULAN