HASIL DAN PEMBAHASAN Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

a Matriks B B 2 diubah menjadi matriks orthogonal Q 2 dan matriks segitiga atas R 2 menggunakan faktorisasi QR . b Menentukan matriks B B 3 = R 2 .Q 2 . Iterasi terus dilanjutkan sampai itersai s sehingga diperoleh matriks segitiga, dengan unsur di bawah diagonal utama konvergen ke nilai nol. 3. Unsur diagonal utama yang dihasilkan pada iterasi ke‐s merupakan nilai eigen dari matriks A. 4. Membuat program metode Supertriangularization dan program metode QR. Metode Supertriangularization dan metode QR dibuat programnya di dalam MATLAB dalam bentuk M‐File. Program tersebut tidak dimasukkan dalam command window, melainkan diletakkan pada suatu file tersendiri yang dibuat dalam editor teks MATLAB editordebugger.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas penggunaan metode Supertriangularization dan metode QR untuk mencari nilai eigen pada suatu matriks nonsimetris. Metode Supertriangularization Transformasi matriks riil nonsimetris ke dalam bentuk Hessenberg atas dilakukan dengan menggunakan metode Supertriangularization, yaitu dengan mereduksikan suatu matriks riil nonsimetris untuk membentuk matriks Hessenberg atas. Berbeda dengan eliminasi Gauss, metode Supertriangularization tidak hanya mereduksi suatu matriks dengan operasi baris tetapi juga dengan operasi kolom. Teorema 1 Jika terdapat suatu matriks B berukuran n n × yang diperoleh dengan 1. Menukar baris c dengan baris d yang dilanjutkan dengan menukar kolom c dan kolom d pada suatu matriks riil nonsimetris A berukuran . n n × Matematika 799 2. Mengalikan konstanta k dengan baris c lalu dijumlahkan ke baris d dilanjutkan dengan mengalikan negatif konstanta k dengan kolom d lalu dijumlahkan ke kolom c pada matriks riil nonsimetris A berukuran . n n × maka nilai eigen pada matriks A adalah sama dengan matriks B. Bukti : Diketahui matriks riil nonsimetris A dan B berukuran n n × , maka terdapat matriks riil nonsimetris C berukuran n n × dan konstanta sedemikian hingga : k R ∈ 1. Jika baris c pada matriks A ditukar dengan baris d pada matriks A dengan hingga diperoleh matriks C, maka , 1, 2,... c d n = A C det det − = 1 Selanjutnya, jika kolom c pada matriks C ditukar dengan kolom d pada matriks C dengan , sehingga diperoleh matriks B, maka , 1, 2,... c d n = C B det det − = 2 Dari persamaan 1 dan 2, diperoleh A B det det = 3 2. Jika konstanta k dikalikan dengan baris c pada matriks A kemudian dijumlahkan ke baris d pada matriks A dengan hingga diperoleh matriks C , maka , 1, 2,... c d n = n n × A C det det = 4 kemudian ‐k dikalikan dengan kolom d pada matriks C kemudian dijumlahkan ke kolom c pada matriks C dengan hingga diperoleh matriks B, maka , 1, 2,... c d n = C B det det = 5 Dari persamaan 4 dan 5, diperoleh A B det det = 6 SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 800 Dari dua operasi diatas diperoleh A B det det = , karena pada masing‐masing operasi baris dilanjutkan dengan operasi kolom maka nilai eigen matriks A sama dengan nilai eigen matriks B. Berikut ini adalah langkah‐langkah dalam membentuk matriks Hessenberg atas dari sembarang matriks riil nonsimetris dalam bentuk iterasi : Misalkan A adalah matriks riil nonsimetris berukuran n×n, ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = nn n n n n a a a a a a a a a A L L L L M O M M M O M M M O M M M O M M L L L L L L L L 2 1 2 22 21 1 12 11 Iterasi 1 : 1. Pilih unsur terbesar pada kolom 1 untuk i = 2, 3, ..., n. 1 i a 2. Baris ke‐i ditukar dengan baris ke‐2, kemudian kolom ke‐i juga ditukar dengan kolom ke‐2. 3. Didefinisikan : • Pengali baris : 1 21 i i a row a = − , untuk 3, 4,..., i n = . • Pengali kolom : 1 21 i i a col a = , untuk 3, 4,..., i n = . 4. Unsur , dengan akan dinolkan dengan cara mengalikan dengan baris ke‐2 lalu dijumlahkan ke baris ke‐i, kemudian mengalikan dengan kolom ke‐ i lalu dijumlahkan ke kolom ke‐ 2. 1 i a 3, 4,..., i = n 1 row 1 col Iterasi 1 menghasilkan matriks : Matematika 801 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ L L L L M M M O M M M M M O M M L L L L L L Iterasi 2 : 1. Pilih unsur terbesar pada kolom 2 untuk i = 3, 4, ..., n. 2 i a 2. Baris ke‐i ditukar dengan baris ke‐3, kemudian kolom ke‐i juga ditukar dengan kolom ke‐3. 3. Didefinisikan : • Pengali baris : 2 32 i i a row a = − , untuk 4, 5,..., i n = . • Pengali kolom : 2 32 i i a col a = , untuk 4, 5,..., i n = . 4. Unsur , dengan akan dinolkan dengan cara mengalikan dengan baris ke‐3 lalu dijumlahkan ke baris ke‐i, kemudian mengalikan dengan kolom ke‐ i lalu dijumlahkan ke kolom ke‐ 3. 2 i a 4, 5,..., i = n i row i col Iterasi 2 menghasilkan matriks : ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ L L M M M O M M M L L L L dan seterusnya hingga, Iterasi n‐2 : SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 802 1. Pilih unsur terbesar , 2 i n a − pada kolom n‐2 untuk i = n‐1, n. 2. Baris ke‐i ditukar dengan baris ke‐n‐1, kemudian kolom ke‐i juga ditukar dengan kolom ke‐n‐1. 3. Didefinisikan : • Pengali baris : , 2 1, 2 n n n n n a row a − − − = − . • Pengali kolom : , 2 1, 2 n n n n n a col a − − − = . 4. Unsur , 2 n n a − akan dinolkan dengan cara mengalikan dengan baris ke ‐n‐1 lalu dijumlahkan ke baris ke‐n, kemudian mengalikan dengan kolom ke‐ n lalu dijumlahkan ke kolom ke‐n‐1. n row n col Diperoleh matriks Hessenberg atas : ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = L L M M M O O M M L L L L B Berdasarkan teorema 1, langkah‐langkah iterasi pada metode Supertriangularization menjamin bahwa nilai eigen matriks riil nonsimetris A adalah sama dengan nilai eigen matriks Hessenberg atas B berukuran pada hasil iterasi ke‐n‐2. n n × Transformasi Matriks Hessenberg ke Bentuk Matriks Segitiga dengan Menggunakan Metode QR Matriks Hessenberg atas diubah menjadi matriks segitiga atas R dan matriks orthogonal Q menggunakan faktorisasi QR dengan melibatkan matriks rotasi bidang C j kemudian dibentuk suatu matriks dengan mengalikan R dan Q, matriks ini difaktorisasi lagi dengan cara yang sama hingga terbentuk matriks segitiga atas. Matriks segitiga yang diperoleh similar dan mempunyai nilai Matematika 803 eigen yang sama dengan matriks Hesenberg atas yang telah ditentukan. Nilai eigen dari matriks segitiga adalah unsur diagonal utamanya, sehingga nilai eigen dari matriks Hessenberg atas adalah unsur diagonal utama matriks segitiga yang diperoleh dengan menggunakan metode QR. Teorema 2 Faktorisasi QR dari suatu matriks Hessenberg atas B B berukuran adalah sebagai berikut : n n × B B = Q R 7 dengan matriks orthogonal Q dan matriks segitiga atas R . Jika B B 1 = R Q 8 maka B B 1 similar dengan B B , dengan Q R ≠ R Q . Bukti Dari persamaan 4.7 diperoleh 9 1 B Q R − = sehingga, B B 1 dapat ditentukan dengan 10 1 1 Q B Q B − = karena Q orthogonal, maka terbukti bahwa B B 1 similar dengan B B . Teorema 3 Jika terdapat matriks Hessenberg atas B B yang similar dengan suatu matriks B 1 B yang diperoleh dengan metode QR atau bisa ditulis 11 1 1 Q B Q B − = dengan Q adalah matriks orthogonal, maka dengan menggunakan metode QR pada iterasi s diperoleh matriks B B s yang similar dengan matriks Hessenberg B B . Bukti : Dengan metode QR diperoleh : SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 804 Iterasi 1 : Dari teorema 2, faktorisasi QR dari matriks B B adalah B B = Q R kemudian diperoleh B B 1 = R Q sehingga diperoleh persamaan 11 1 1 Q B Q B − = Iterasi 2 : Faktorisasi QR dari matriks B B 1 adalah B B 1 = Q 1 R 1 12 kemudian diperoleh B B 2 =R 1 Q 1 sehingga 1 1 1 1 2 Q Q B Q Q B − − = 1 dan seterusnya hingga, Iterasi s : Faktorisasi QR dari matriks B B s ‐1 adalah B B s ‐1 =Q s ‐1 R s ‐1 14 kemudian diperoleh B B s =R s ‐1 R s ‐1 sehingga 15 1 1 1 1 1 1 1 − − − − − = s s s Q Q Q B Q Q Q B K K selanjutnya, dapat ditulis 16 1 1 1 1 1 − − − = s s s Q Q Q B Q Q Q B K K Jika terdapat P matriks nonsingular dengan 1 1 − = s Q Q Q P K maka persamaan 16 berdasarkan sifat invers dapat dituliskan 17 P B P B s 1 − = Terbukti bahwa matriks B B s berukuran n n × similar dengan matriks Hessenberg atas B B . Teorema 4 Matematika 805 Diberikan matriks riil nonsimetris A, dengan menggunakan faktorisasi QR, diperoleh matriks orthogonal Q dan matriks segitiga atas R. Jika E k =Q 1 .Q 2 ...Q k konvergen ke matriks nonsingular untuk ∞ E ∞ → k , dengan Q k adalah matriks orthogonal dan setiap R k adalah matriks segitiga atas, maka ada dan merupakan matriks segitiga atas. k k A ∞ → lim Bukti : Jika E k konvergen, maka I Q Q Q Q Q Q Q E E Q k k k k k k k k k = = = − − − − − ∞ → − − ∞ → ∞ → . . . . lim . lim lim 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 K K 18 ∞ ∞ → = R R k k lim . 19 dengan adalah matriks segitiga atas dan berdasarkan persamaan 18 dan 19, maka ∞ R ∞ ∞ ∞ → ∞ → ∞ → ∞ → ∞ = = = = = R R I R Q R Q A A k k k k k k k k k . lim . lim . lim lim 20 Terbukti bahwa ada dan merupakan matriks segitiga atas. k k A ∞ → lim Misalkan matriks B adalah matriks Hessenberg atas berukuran n×n yang berbentuk. ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = L L M M M O O M M L L L L B Langkah – langkah ini dituangkan dalam bentuk iterasi. Iterasi pertama . 1. Ambil A n ‐2 = B B , dengan A n ‐2 adalah matriks Hessenberg atas. 2. Menentukan nilai 1 sin θ dan 1 cos θ dari matriks B B . 3. Membentuk matriks C 1 . 4. Menentukan matriks R dengan rumus : SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 806 R = C 1 B B . 5. Menentukan nilai 2 sin θ dan 2 cos θ dari matriks R . 6. Membentuk matriks C 2 . 7. Menentukan matriks R 1 dengan rumus : R 1 = C 2 C 1 B B = C 2 R . Jika matriks yang akan difaktorisasi berukuran 3 3 × maka iterasi 1 dihentikan, kemudian dihitung nilai Q 1 . Q 1 = C 1 T C 2 . T Jika matriks yang difaktorisasi berukuran lebih dari , maka dilanjutkan ke terasi 2 . 3 3 × Iterasi kedua . 1. Menentukan nilai 3 sin θ dan 3 cos θ dari matriks R 1 = C 2 . C 1 .B . 2. Membentuk matriks C 3 . 3. Menentukan matriks R 1 yaitu : R 1 = C 3 C 2 C 1 B B . Jika matriks yang akan difaktorisasi berukuran 4 4 × maka iterasi 2 dihentikan, kemudian hitung nilai Q 1 . Q 1 = C 1 T . C 2 T . C 3 T Jika matriks yang difaktorisasi berukuran lebih dari 4 4 × , dilanjutkan ke iterasi 3. Demikian seterusnya, langkah faktorisasi dilakukan dari iterasi 1 sampai dengan iterasi ke‐ n ‐ 1 untuk matriks berukuran n n × . Selanjutnya, langkah‐langkah untuk mengubah matriks Hessenberg kebentuk matriks segitiga secara iterasi adalah sebagai berikut : Iterasi 1 . Matematika 807 c Matriks B B diubah menjadi matriks orthogonal Q dan matriks segitiga atas R menggunakan faktorisasi QR . d Menentukan matriks B B 1 = R .Q Iterasi 2 . c Matriks B B 1 diubah menjadi matriks orthogonal Q 1 dan matriks segitiga atas R 1 menggunakan faktorisasi QR . d Menentukan matriks B B 2 = R 1 .Q 1 . Iterasi 3 . c Matriks B B 2 diubah menjadi matriks orthogonal Q 2 dan matriks segitiga atas R 2 menggunakan faktorisasi QR . d Menentukan matriks B B 3 = R 2 .Q 2 . Iterasi terus dilanjutkan sampai diperoleh matriks segitiga S, dengan unsur untuk ij a j i ≠ konvergen ke nilai nol. Unsur diagonal utama yang dihasilkan pada iterasi ke‐s merupakan nilai eigen dari matriks A . Langkah ‐langkah umum mencari nilai eigen Langkah ‐langkah menyelesaikan masalah nilai eigen matriks riil nonsimetris A dengan menggunakan metode Supertriangularization dilanjutkan dengan menggunakan metode QR adalah sebagai berikut : 1. Metode Supertriangularization Matriks A berukuran direduksi menjadi matriks Hessenberg atas berukuran n dengan menggunakan iterasi‐iterasi sebagai berikut : n n × n × a Iterasi 1: SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 808 • Menukar baris i yang memuat unsur terbesar a i1 dengan i = 2, 3, ..., n dengan kolom 2 dilanjutkan dengan menukar kolom i dengan kolom 2. • Menentukan pengali baris row i dan pengali kolom col i untuk i = 3,..., n. • Mengalikan row i dengan baris 2 kemudian dijumlahkan ke baris i dilanjutkan dengan mengalikan col i dengan kolom i kemudian dijumlahkan ke kolom 2 untuk i = 3, ..., n. b Iterasi 2 : • Menukar baris i yang memuat unsur terbesar a i2 dengan i = 3, 4, ..., n dengan kolom 3 dilanjutkan dengan menukar kolom i dengan kolom 3. • Menentukan pengali baris row i dan pengali kolom col i untuk i = 4,..., n. • Mengalikan row i dengan baris 3 kemudian dijumlahkan ke baris i dilanjutkan dengan mengalikan col i dengan kolom i kemudian dijumlahkan ke kolom 3 untuk i = 4, ..., n. dan seterusnya, hingga c Iterasi n‐2 : • Menukar baris i yang memuat unsur terbesar a in ‐2 dengan i = n‐1, n dengan kolom n‐1 dilanjutkan dengan menukar kolom i dengan kolom n‐1. • Menentukan pengali baris row n dan pengali kolom col n . Matematika 809 • Mengalikan row n dengan baris n‐1 kemudian dijumlahkan ke baris n dilanjutkan dengan mengalikan col n dengan kolom n kemudian dijumlahkan ke kolom n‐1. Iterasi berakhir pada iterasi ke‐n‐2 dan diperoleh matriks Hessenberg atas berukuran n . n × 2. Metode QR Matriks Hessenberg B B atas berukuran n n × diubah menjadi matriks segitiga atas S berukuran dengan menggunakan iterasi‐iterasi sebagai berikut : n n × a Iterasi 1 . • Matriks B B diubah menjadi matriks orthogonal Q dan matriks segitiga atas R menggunakan faktorisasi QR . • Menentukan matriks B B 1 = R .Q b Iterasi 2 . • Matriks B B 1 diubah menjadi matriks orthogonal Q 1 dan matriks segitiga atas R 1 menggunakan faktorisasi QR . • Menentukan matriks B B 2 = R 1 .Q 1 . dan seterusnya, hingga c Iterasi s . • Matriks B B s ‐1 diubah menjadi matriks orthogonal Q s ‐1 dan matriks segitiga atas R s ‐1 menggunakan faktorisasi QR . • Menentukan matriks Bs = R s ‐1 .Q s ‐1 . Iterasi berakhir pada itersai ke‐s dan diperoleh matriks segitiga atas, dengan unsur di bawah diagonal utama konvergen ke nilai nol. SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 810 Unsur diagonal utama yang dihasilkan pada iterasi ke‐s merupakan nilai eigen dari matriks A. Program Metode Supertriangularization dan metode QR dibuat programnya di dalam MATLAB versi 6.1 dalam bentuk M‐File.

4. KESIMPULAN