Populasi dan Sampel Desain Penelitian

merupakan satu kesalahan yang sangat vital. Definisi tersebut muncul karena paradigma mahasiswa yang salah. SWiSHmax dapat pula digunakan untuk meluruskan paradigma yang terlanjur salah tersebut. Definisi tentang lingkaran akan mudah dipahami dengan melihat tampilan SWiSHmax, yaitu tempat kedudukan titik‐titik yang berjarak sama terhadap satu titik tertentu. Pada implementasi bagian ini nanti, mahasiswa akan ditunjukkan sebuah tampilan dengan menampakkan 1 titik tertentu pada bagian slide, lalu titik‐titik lain yang berjarak sama muncul secara berurutan dan perlahan‐lahan sampai dengan titik‐tiotkik tersebut rapat dan membentuk lingkaran. Dari sini harapannya siswa sudah dapat menyusun definisi sendiri berdasarkan tampilan tersebut. Ilustrasi di atas menggambarkan pemanfaatan SWiSHmax dalam geometri datar. Pada implementasi nanti, SWiSHmax akan dimanfaatkan pada mata kuliah geometri ruang yang cenderung lebih sukar dipahami secara verbal.

3. M

E T O D E Artikel hasil penelitian ini menggunakan metode yang terjabarkan sebagai berikut.

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester genap jurusan matematika Universitas Negeri Semarang tahun akademik 20062007 yang terdiri dari 7 kelas. Selanjutnya dipilih dua kelas yang memiliki kemampuan setara sebagai subyek penelitian ini sebagai sampel penelitian. Pemilihan kelas dilakukan berdasarkan kesetaraan didasarkan pada hasil perhitungan uji homogenitas hasil ujian geometri dasar pada semester sebelumnya.. Pend. Matematika 29 Dari dua kelas sampel yang terpilih sebagai subjek penelitian, satu kelas diberikan pembelajaran menggunakan media SwiSHmax sebagai kelas eksperimen dan kelas lain sebagai kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori. Penentuan kelas menggunakan teknik random sampling..

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini akan mengkaji kemampuan mahasiswa dalam menangkap ide dasar dari konsep geometri ruang dari animasi hasil produk SWiSH dan mengkaji keefektifan pembelajaran matematika dengan memanfaatkan media pembelajaran SWiSHmax dengan pendekatan mathematics problem solving. Dalam hal ini kepada kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan media SWiSHmax dengan pendekatan mathematics problem solving dan kelas kontrol diajar dengan pembelajaran ekspositori. Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi–experimental research. Sebelum diadakan eksperimen diberikan pretes dan setelah eksperimen diberikan post tes. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu: pre‐tes, perlakuan pembelajaran dengan SWiSHmax dengan pendekatan mathematics problem solving dan pembelajaran ekspositori, dan post‐tes. Tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa. Pada saat tes awal juga diberikan angket kepada mahasiswa untuk melihat pandangan mahasiswa terhadap matematika sebelum dilakukan pembelajaran dengan media SWiSHmax dengan pendekatan mathematics problem solving. Pada saat perlakuan, dilakukan pengamatan: bagaimana mahasiswa membangun konsep matematika dengan media SWiSHmax. Eksperimen dilakukan selama 8 kali pertemuan. Selanjutnya dilakukan tes akhir untuk mengetahui penguasaan materi yang digunakan dalam pembelajaran. Pada akhir pembelajaran SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2007 30 diberikan angket kepada mahasiswa berkaitan dengan motivasi dan pandangannya terhadap matematika dan dilakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa tentang pemecahan masalah terhadap soal yang diajukan. Rancangan ini dapat digambarkan dalam tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelompok Pretes Treatment Postes Eksperime n T 1 √ T 2 Kontrol T 1 ‐ T 2 Perbedaan perlakuan X: pembelajaran dengan memanfaatkan SWiSHmax sebagai model pembelajaran geometri ruang di prguruan tinggi diperhitungkan melalui perbedaan antara T 2 – T 1 kelompok eksperimen dan T 2 – T 1 kelompok kontrol.

3.3 Metode Pengumpulan Data