Bab 19 Transformasi Geometri
141
A. A
1, 3, B2, 5, dan C1, 2 B.
A 1, 3, B2, 5, dan C1, 2
C. A
1, 3, B2, 5, dan C1, 2 D. A3,
1, B5, 2, dan C2, 1 E.
A3, 1, B5, 2, dan C2, 1
15. Persamaan peta kurva y
x
2
7x 10 oleh transformasi berturut-turut terhadap rotasi
pusat O dengan sudut putar 90q, dilanjutkan
dengan dilatasi pusat A3, 1 dan faktor skala 2 adalah . . . .
A. y
2
16y 2x 48 0 B.
y
2
16y 2x 49 0 C.
y
2
16y 2x 49 0 D. y
2
8y x 28 0 E.
y
2
8y 4x 48 0
16. Diketahui:
T
1
adalah transformasi pencerminan terhadap sumbu-x.
T
2
adalah transformasi pencerminan terhadap garis y
x. T
3
adalah rotasi pusat O dan sudut putar 90 q
T
4
adalah transformasi yang bersesuaikan dengan matriks
3 2 2 1
§ ·
¨ ¸
© ¹
. Bayangan titik A oleh transformasi
4 1
2 3
T T
T T
D D
D
adalah A c8, 6. Koordinat titik
A adalah . . . . A.
4, 2
D. 2, 4
B. 4, 2
E. 4,
6 C.
2, 4
17. Segitiga PQR dengan P
2, 2, Q1, 4, R2, 4 ditransformasi oleh matriks
1 2
2 §
· ¨
¸ ©
¹ . Luas
bayangan segitiga PQR adalah . . . satuan luas. A.
3 D.
9 B.
4 E.
12 C.
7
18. Elips dengan persamaan 4x
2
9y
2
36 digeser 1
2 § ·
¨ ¸ © ¹
kemudian diputar 90 q dengan pusat
1, 2. Persamaan bayangan elips tersebut adalah . . . .
A. 4x
3
2
9y 3
2
36 B.
9x 1
2
4y 2
2
36 C.
4x 1
2
9y 2
2
36 D. 9x
1
2
4y 2
2
36 E.
4x 1
2
9y 2
2
36 A.
3, 3
D. 3, 3 B.
1 3,
2
E. 3, 3
C. 3, 3
10. Bayangan kurva y
x
2
3x 1 karena dirotasikan sejauh 180
q searah jarum jam dengan titik pusat O0, 0, kemudian dilanjut-
kan oleh pencerminan terhadap garis y x
adalah . . . . A.
y x
2
3x 1 D. y
x
2
3y 1 B.
y x
2
3x 1 E.
y x
2
3x 1 C.
y x
2
3x 1
11. Grafik parabola y
2x
2
4 ditranslasi oleh 1
3 § ·
¨ ¸ © ¹
kemudian didilatasi oleh [O, 2] dengan O adalah titik 0, 0, maka bayangannya adalah . . . .
A. y
x
2
4x 18 B.
y x
2
4x 18 C.
y x
2
8x 9 D. y
x
2
8x 9 E.
y x
2
4x 9
12.
Bayangan dari garis 2x 3y 8 0 oleh
transformasi rotasi terhadap O sebesar 2
S radian, kemudian dilanjutkan dengan
pencerminan terhadap sumbu-y adalah . . . . A.
2x 3y 8 0
D. 3y 2y 8 0
B. 3x
2y 8 0 E.
2y 3x 8 0
C. 2x
3y 8 0
13. Bayangan titik Mx, y oleh transformasi yang
bersesuaian dengan matriks 2
1 1
§ ·
¨ ¸
© ¹
dilanjut- kan dengan
3 2 0 1
§ ·
¨ ¸
© ¹
adalah titik M c50, 5.
Koordinat titik M adalah . . . . A.
50, 5 D. 15,
30 B.
15, 30 E.
5, 10
C. 5, 10
14. Koordinat bayangan titik-titik sudut segitiga
ABC karena dicerminkan terhadap garis y x
dan dilanjutkan oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks
2 1 1 3
§ ·
¨ ¸
© ¹
adalah A
cc5, 0, Bcc12, 11, dan Ccc5, 5. Koordinat titik-titik sudut segitiga ABC semula
adalah . . . .
Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional dan SPMB 2007 Matematika SMA
142
S
oal-soal UMPTN dan SPMB
1. Suatu gambar dalam bidang xy diputar 45°
searah perputaran jarum jam, kemudian dicerminkan terhadap sumbu-x. Matriks yang
menyatakan hasil kedua transformasi tersebut adalah . . . .
A. 1
1 2
1 1
2 §
· ¨
¸ ©
¹ D.
1 1
2 1
1 2
§ ·
¨ ¸
© ¹
B. 1
1 2
1 1
2 §
· ¨
¸ ©
¹ E.
1 1
2 1
1 2
§ ·
¨ ¸
© ¹
C. 1
1 2
1 1
2 §
· ¨
¸ ©
¹
SPMB 2002
2. Transformasi T berupa rotasi yang disusul
dengan pencerminan terhadap garis y x. Jika
rotasi itu berupa rotasi sebesar 90° terhadap pusat koordinat dengan arah perputaran jarum
jam, maka matriks transformasi T dapat ditulis sebagai . . . .
A.
1 1
§ ·
¨ ¸
© ¹
D.
1 1
1 §
· ¨
¸ ©
¹
B.
1 1
§ ·
¨ ¸
© ¹
E.
1 1 1
1 1 2
§ ·
¨ ¸
© ¹
C.
1 1
§ ·
¨ ¸
© ¹
SPMB 2005
Inter section
Agar lebih mudah mempelajari matriks transformasi, terlebih dahulu pahami tentang perkalian matriks. Materi tentang transformasi sering diaplikasikan dalam bidang fotografi dan arsitek.
Bab 20 Barisan, Deret, dan Notasi Sigma
143
Bab Bab
Bab Bab
Bab
20
Barisan, Deret Barisan, Deret
Barisan, Deret Barisan, Deret
Barisan, Deret,,,,, dan Notasi Sigma
dan Notasi Sigma dan Notasi Sigma
dan Notasi Sigma dan Notasi Sigma
A.
Barisan
Perhatikan barisan di bawah ini i
3, 5, 7, 9, 11, 13, . . . . ii 1, 4, 7, 10, 13, 16, . . . .
Pada i, suku pertama barisan tersebut adalah 3, bilangan sesudahnya adalah sebagai berikut.
x 5
3 2 x
7 5 2
x 9
7 2 x
11 9 2
x 13
11 2 Terlihat jelas bahwa suku berikutnya selalu
ditambah 2, sehingga barisan tersebut mempunyai beda 2.
Pada barisan, bilangan pertama disebut suku pertama dan ditulis dengan a, beda ditulis b,
sedangkan banyaknya suku ditulis dengan n, untuk suku tertentu ditulis U
n
. Bentuk umum barisan adalah
U
1
, U
2
, U
3
, . . . . , U
n
Suku pertama dan beda pada barisan 6, 15, 24, 33, 42, . . . secara berturut-turut
adalah . . . . A.
6 dan 9 D. 9 dan 15
B. 6 dan 11
D. 11 dan 15 C.
6 dan 15
Jawab:
Barisan: 6, 15, 24, 33, 42, . . . . a
6 b 15 6 9
Kunci: A
Contoh
B.
Deret
Banyaknya suku-suku dari suatu barisan disebut deret. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut.
U
1
U
2
U
3
. . . . U
n 1
n i
i
U
¦
Untuk bentuk 2 4 8 16 32 . . . dapat
dilihat bahwa suku berikutnya adalah suku sebelumnya dikali 2.
x 4
2 u 2 x
8 4 u 2
x 16
8 u 2 Pada deret, beda disebut rasio atau ditulis r
dan suku pertama ditulis a. Rasio adalah hasil bagi suku kedua dengan suku pertama, atau suku ketiga
dengan suku kedua, dan seterusnya.
3 2
1 2
1
. . .
n n
U U
U r
U U
U
Suku kelima dan rasio pada deret 243
81 27 . . . secara berturut-turut adalah . . . .
A. 9 dan 3
D. 3 dan
1 3
B. 3 dan 3
E. 9 dan
1 3
C.
1 3
dan 3
Jawab: x
Deret 243 81 27 . . .
x r
2 1
81 1
243 3
U U
x U
1
243
Contoh
Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional dan SPMB 2007 Matematika SMA
144 1.
Barisan geometri
Perhatikan barisan di bawah ini i
3, 9, 27, 81, . . . ii 2,
4, 8, 16, . . . iii 1, 5, 25, 125, . . .
Ketiga barisan di atas memiliki perbandingan dua suku yang berurutan selalu konstan, maka
barisan tersebut adalah barisan geometri.
1. Barisan aritmetika