Melaksanakan Tinjauan Manajemen Ruang Lingkup Kajian Ruang Lingkup KegiatanPekerjaan

452  Tinjauan atas kinerja energi dan EnPI terkait  Hasil tinjauan kepatuhan peraturan dan persuaratan lainnya yang berlaku untuk perusahaan  Tingkat pencapaian obyektif dan target energi  Hasil internal audit EnMS  Status tindakan perbaikan dan pencegahan  Proyeksi kinerja energi diperiode berikutnya  Rekomendasi peningkatan Output dari tinjauan manajemen energi berupa:  Kesepakatan tentang perubahan kinerja energi diperusahaan  Perubahan kebijakan energi  Perubahan EnPIs;  Perubahan Kebijakan, target atau elemen lain dari EnMS  Perubahan komitmen penyediaan sumberdaya  Perubahan peraturan dan persyaratan lainnya 1 1 . . 4 4 . . A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M M M A A N N A A J J E E M M E E N N E E N N E E R R G G I I

10.4.1. Tujuan

Tujuan pelaksanaan audit energi pada sistem manajemen energi adalah untuk:  Memperoleh gambaran secara lengkap dan menyeluruh tentang penerapan sistem manajemen energi sekaligus melakukan evaluasinya;  Memberikan rekomendasi pelaksanaan sistem manajemen energi.

10.4.2. Ruang Lingkup

10.4.2.1. Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup kajian audit energi pada sistem manajemen energi secara ringkas adalah:  Menyesuaikan dengan ruang lingkup penerapan sistem namajemen energi di industri yang bersangkutan;  Penelusuran dokumen-dokumen yang terkait dengan penerapan sistem manajemen energi di industri yang bersangkutan;

10.4.2.2. Ruang Lingkup KegiatanPekerjaan

Sedangkan yang dimaksud dengan ruang lingkup kegiatanpekerjaan adalah hal- hal apa saja yang mesti dilakukan dalam melaksanakan kegiatan atau pekerjaan audit energi pada sistem manajemen energi. 453 Ruang Lingkup KegiatanPekerjaan inilah yang akan dibahas secara rinci di dalam buku ini, mulai Subbab 10.6 hingga selesai. Perlu disampaikan di sini bahwa Ruang Lingkup KegiatanPekerjaan dirancang berdasarkan Ruang Lingkup Kajian. Oleh karena itu dengan melaksanakan – tahap demi tahap – kegiatanpekerjaan sebagaimana diuraikan pada Subbab 10.6 hingga selesai berarti juga sudah memenuhi Ruang Lingkup Kajian. Ruang lingkup kegiatanpekerjaannya meliputi: a Persiapan, b pengumpulan data, c analisis, dan d penyusunan laporan. 1 1 . . 5 5 . . P P E E R R S S I I A A P P A A N N A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M M M A A N N A A J J E E M M E E N N E E N N E E R R G G I I

10.5.1. Data Awal

Hal penting yang mesti dipenuhi dalam tahap persiapan sebelum melaksanakan audit energi pada sistem manajemen energi adalah informasi tentang data awal. Namun kebutuhan data awal di sini lebih sederhana atau sedikit bila dibandingkan dengan yang dibutuhkan oleh auditor yang melakukan audit energi pada peralatan, misalnya sistem kelistrikan, boiler, diesel-generator. Data awal yang dibutuhkan adalah:  Data proses dan produksi, disertai dengan diagram alirnya atau flowsheet;  Penerapan manajemen energi; Dengan diperolehnya datainformasi awal ini maka auditor dapat menyiapkan lembar-lembar isian kuesioner yang sesuai dengan kebutuhan.

10.5.2. Pembentukan Tim dan Pembagian Tugas

10.5.2.1. Pembentukan Tim

Berdasarkan data awal sebagaimana diuraikan di dalam Subbab10.5.1, selanjutnya dibentuk Tim, paling banyak 2 orang, terdiri atas Koordinator atau Lead Auditor dan seorang anggota Tim.

10.5.2.2. Pembagian Tugas

Koordinator bertugas: a. Mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan sejak awal hingga selesai; b. Menyusun danatau menjalankan jadwal kegiatan; c. Menugaskan anggota Tim untuk mempersiapkan alat pelindung keselamatan safety yang akan digunakan; d. Mempersiapkan Lembar Isian Sistem Manajemen Energi Lampiran 1-2 dan diserahkan kepada anggota Tim; e. Memberikan pengarahan kepada anggota tim berkaitan dengan: 454  Data yang harus dikumpulkan;  Lokasi-lokasi pengamatan;  Personil yang akan diwawancarai; f. Memimpin kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder di pabrik; g. Menyusunmenulis laporan; h. Apabila audit energi pada sistem manajemen energi ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator bertugas mendampingi Manajer Tim dan ikut serta pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri; i. Apabila audit energi pada sistem manajemen energi ini merupakan audit energi “tunggal” atau hanya audit pada sistem manajemen energi saja, maka Koordinator bertugas melakukan presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri. Anggota Tim bertugas: a. Mempersiapkan alat-alat keselamatan safety yang akan digunakan; b. Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder melalui pengamatan dan wawancara berdasarkan Lembar Isian Sistem Manajemen Energi Lampiran L 1- 2; d. Mengembalikan alat-alat keselamatan safety yang telah digunakan.

10.5.3. Penyusunan Jadwal Kegiatan

Apabila audit energi pada sistem manajemen energi ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator Tim tidak perlu menyusun jadwal kegiatan. Koordinator beserta segenap anggota Tim mengikuti jadwal yang telah disusun oleh Manajer Tim, yang merupakan bagian dari kegiatan secara keseluruhan. Namun, apabila audit energi pada sistem manajemen energi ini merupakan audit energi “tunggal” atau hanya audit pada sistem manajemen energi saja, maka Koordinator bertugas menyusun jadwal kegiatan. Contoh jadwal kegiatannya dapat dilihat pada Tabel 10-7.

10.5.4. Persiapan Administrasi dan Teknis

Persiapan administrasi dilakukan oleh Koordinator atau Lead Auditor untuk beberapa hal seperti diuraikan pada butir 10.5.2.2. Selain itu Koordinator juga berkoordinasi dengan pihak industri menyangkut tanggal kedatangan Tim di lokasiindustri. Selain itu, biaya perjalanan, akomodasi, dan segala yang berhubungan kegiatan, juga perlu dipersiapkan untuk memudahkan dan mendukung selama berada di lokasi. Sedangkan persiapan teknis hanya menyiapkan peralatan keselamatan safety yang sesuai dengan situasi pabrik yang akan dituju lihat Tabel 10-8