Identifikasi Potensi Penghematan Energi Menentukan Tujuan, Target, dan Rencana Tindak Action Plan

446 pelatihan, melakukan audit energi dan mendata potensi penghematan energi yang ada, seperti pada blok diagram Gambar 10-12. Gambar 10-12. Menentukan tujuan, target, dan rencana tindak. Dalam menentukan target beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:  Menuliskan target secara spesifik dengan menuliskan dalam kalimat aktif  Target harus memiliki batas waktu  Target harus bisa terukur  Target harus rasional  Target harus memungkinkan untuk dicapai achievable Keterkaitan antara tujuan, target dan rencana tindak adalah sebagai berikut: Tujuan biasanya dalam jangka panjang, spesifik dan konsisten dengan kebijakan. Sedangkan target mempunyai ciri-ciri spesifik, dapat terukur dan tercapai, relevan dan mendukung tujuan. Rencana tindak adalah harus menyatakan apa, dikerjakan oleh siapa, kapan, apakah terlaksana dengan baik. Contoh Tujuan : Mengurangi konsumsi listrik sebesar 10 dengan cara ; Contoh Target : meningkatkan tingkat recovery kondensat hingga 90

10.3.4.7. Mengembangkan Rencana Tindak

Dalam mengembangkan rencana aksi maka yang pertama dilakukan adalah menyusun daftar rencana aksi berdasarkan prioritas penghematan energi. Setelah itu menentukan rentang waktu rencana aksi berdasarkan target penghematan energi. Poin selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan sumberdaya untuk rencana aksi yang berupa personnel pelaksana dan dana yang diperlukan. Semua kegiatan dalam pengembangan rencana aksi tersebut harus terdokumentasi. 447 Contoh pengembangan rencana aksi:  Tujuan: mengurangi penggunaan gas alam PT.XXX sebesar 15 pada tahun 2014  Target: mengurangi penggunaan gas alam di unit Furnace sebesar 25 pada tahun 2014  Tindakan: memasang preheater pada udara yang akan masuk Furnace  Pelaksana:  Desain -departemen mekanik  Instalasi -kontraktor  Pengetesan -departemen mekanik dan perawatan  Verifikasi hasil -departemen mekanik  Jadwal Pelaksanaan Tindakan Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Desain Instalasi Pengetesan Verifikasi

10.3.5. Melaksanakan Rencana Manajemen Energi

10.3.5.1. Kompetensi, Pelatihan Training, dan Kepedulian Awareness

Kompetensi mengacu pada orang-orang yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan, pengetahuan, kualifikasi, dan kapasitas untuk melakukan tugas mereka yang secara signifikan dapat mempengaruhi penggunaan energi atau pelaksanaan SME. Hal ini biasanya dinilai berdasarkan kombinasi pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman dari orang yang relevan. Tenaga kerja yang kompeten sangat penting dalam melaksanakan SME organisasi dan mencapai peningkatan kinerja energi. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan SME, memastikan kontrol dari penggunaan energi yang signifikan dan mencapai tujuan energi dan target harus diatasi. Untuk SDM yang terkait dengan SEU harus dipastikan bahwa semua memiliki kompetensi yang diperlukan, jika masih belum memadai maka perlu dilakukan identifikasi kebutuhan pelatihantraining yang diperlukan untuk mengendalikan SEU. Pada dasarnya, pelatihan yang tepat harus diberikan kepada semua personil yang relevan. Pelatihan ini harus mencakup konsep umum manajemen energi serta pelatihan keterampilan biasanya on-the-job untuk memungkinkan personil untuk melaksanakan tugas mereka dengan kesadaran tentang dampak kegiatan mereka dapat memiliki pada kinerja energi. Tingkat dan level pelatihan bervariasi sesuai dengan fungsi pekerjaan. Misalnya, pelatihan kesadaran energi umum harus disediakan untuk semua karyawan; dan pelatihan audit energi harus disediakan bagi