Pemaparan Agenda Kegiatan Pengumpulan Data

50

2.3.1.5. VerifikasiKlarifikasi Data yang Dikumpulkan

Kepada pihak auditee disampaikan bahwa setiap anggota Tim diharapkan dapat melakukan verifikasi atau klarifikasi kepada pihak auditee atas setiap data – baik data primer maupun data sekunder - yang dihasilkan sekiranya dianggap terdapat kejanggalan. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga agar jangan sampai terjadi bahwa data yang dihasilkan atau dikumpulkan ternyata terdapat kesalahan. Dengan dilakukan klarifikasi maka diharapkan dapat terhindar dari pengukuran ulang sementara segenap tim sudah kembali ke kantor asal auditor.

2.3.1.6. Pelaksanaan Pemaparan Hasil Awal

Di hari terakhir kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder, tim auditor dapat menyampaikan hasil awal atas temuan-temuan potensi penghematan energi di lapangan kepada pihak industri. Temuan ini dapat diperoleh melalui pengukuran maupun pengamatan. Tim auditor dapat menyampaikannya melalui presentasi singkat namun mengenai sasaran. Adakalanya pada penyampaian hasil awal ini tim auditor juga sekaligus dapat menyampaikan pula saran-saran, meskipun masih bersifat awal dan sementara. Acara ini sekaligus mengakhiri kegiatan di pabrik dan berpamitan.

2.3.2. Pelaksanaan Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

Pelaksanaan pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan sesuai dengan jadwalagenda yang telah disepakati pada saat pertemuan pembukaan. Perlu dipastikan kesiapan auditee untuk menyediakan data sekunder yang diperlukan selama surveitinjauan lapangan berlangsung. Untuk menjamin kerahasiaan data yang diperoleh, pihak auditor dapat menandatangani perjanjian kerahasiaan Non Disclosure Agreement dengan pihak auditee jika diperlukan. Selama pelaksanaan pengumpulan data primer dan sekunder, auditor wajib menggunakan alat bantu keselamatan, seperti pakaian keselamatan, helm, penutup telinga ear plug, sepatu keselamatan safety shoes, masker, dan lain-lain sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh auditee dalam melakukan aktivitas di lingkungan kerja perusahaan. Selain itu setiap subtim yang beraktivitas juga harus didampingi oleh pihak industri atau pabrik.

2.3.2.1. Pengumpulan Data Primer

Pengertian data primer di sini adalah data yang diperoleh oleh auditor secara langsung di lapangan dari hasil pengukuran, pengamatan, danatau wawancara dengan operator atau pihak manajemen. 51

A. Pengukuran

Pada tahap ini setiap subtim audit energi bekerja untuk mendapatkan data primer sesuai dengan jenis dan jumlah yang tertera di dalam Lembar Isian-nya masing- masing. Untuk Subtim Sistem Kelistrikan, misalnya, pengumpulan data primer mengacu atau berpedoman kepada Lembar Isian Sistem Kelistrikan Lampiran 1-3. Di dalam Lembar Isian ini setiap anggota Subtim Sistem Kelistrikan dapat melihat jenis data kelistrikan apa saja yang harus diperoleh. Selain itu, dapat juga dilihat peralatan ukur dan pendukung yang harus digunakan. Berdasarkan Lembar Isian tersebut di atas Subtim Sistem Kelistrikan mulai memasang peralatan ukur dan pendukungnya. Lembar Isian tersebut juga menjelaskan cara pengukurannya, yaitu secara terus-menerussinambung on-line atau sesaat. Demikian halnya yang diukur secara sinambung juga dijelaskan periode waktunya, misalnya 5 x 24 jam. Contoh lainnya, untuk Subtim Sistem Pembangkit Uap atau Boiler, pengumpulan data primer mengacu atau berpedoman kepada Lembar Isian Sistem Boiler Lampiran 1-4. Di dalam Lembar Isian ini setiap anggota Subtim Sistem Boiler dapat melihat parameter operasi boiler apa saja yang harus diperoleh. Selain itu, dapat juga dilihat peralatan ukur dan pendukung yang harus digunakan. Berdasarkan Lembar Isian tersebut di atas Subtim Sistem Boiler mulai memasang peralatan ukur dan pendukungnya. Lembar Isian tersebut juga menjelaskan cara pengukurannya. Demikian seterusnya untuk subtim-subtim lainnya. Hingga masing-masing subtim memperoleh data primer hasil pengukuran. Adakalanya pekerjaan pengukuran ini menjadi dipermudah. Data primer diperoleh tanpa pemasangan peralatan ukur oleh auditor. Hal ini dapat terjadi pada pabrik atau industri yang telah memasang alat ukur secara lengkap dan disiplin dalam pengkalibrasiannya. Pabrik tipe ini kesehariannya memang sudah peduli dengan akurasi data. Sehingga semua data parameter operasi peralatannya selalu akurat dan valid. Bila menjumpai pabrik tipe ini maka pihak auditor cukup mencatat atau merekam data yang dihasilkan oleh alat ukur pabrik tersebut. Namun sebaliknya, terkadang pekerjaan pengukuran menjadi sulit. Hal ini misalnya alat ukur pada pabrik tersebut sedang mengalami gangguan. Atau pabrik tidak memasang alat ukur. Kesulitan yang dialami misalnya tidak tersedia ruang yang memadai untuk pemasangan alat ukur. Dalam kondisi seperti ini, koordinasi dan diskusi dengan tim pendamping dari pabrik sangat diperlukan agar maksud untuk memperoleh data primer tetap dapat terwujud.

B. PengamatanObservasi

Selain dengan cara pengukuran, di dalam Lembar Isian juga dituliskan jenis-jenis data primer yang harus diperoleh dengan cara pengamatan. Dengan demikian anggota Subtim atau Koordinator Subtim harus melakukan pengamatan dengan