Perbaikan Isolasi Pemeliharaan Isolasi

269 Gambar 6-12. Grafik tipikal dalam pemasangan atau penggantian isolasi.

B. Pemeliharaan Isolasi

Sering ditemukan pada sistem distribusi panas, isolasi mengalami kerusakanrapuh dari waktu ke waktu dan tidak dilakukan perbaikan, isolasi tidak diganti lihat Gambar 6-13. Oleh karena itu, inspeksi dan pemeliharaan sistem isolasi yang teratur juga akan menghemat energi. Gambar 6-13. Pipa yang tidak terisolasi. US DOE memperkirakan bahwa per 2002 kira-kira setengah dari pabrik pulp dan kertas di AS secara signifikan bisa mendapatkan keuntungan dengan memperbaiki isolasi dan instalasi, dan pabrik dapat mengurangi penggunaan bahan bakar di boiler dari 3 sampai dengan 10 jika upaya perbaikan dilakukan US DOE 2002b. B ia ya T ota l B ia ya K eh ila ng an Pa na s Biay a Iso lasi B ia y a Mi n im u m Tebal Isolasi B ia y a 270

C. Perhitungan Losses Karena Pipa Uap Tidak Berisolasi

 Metode Perhitungan 1 Salah satu metode untuk menentukan kehilangan energi energy losses yang disebabkan oleh sistem isolasi adalah dengan metode empiris menggunakan grafik pada Gambar 6-14. Gambar 6-14. Hubungan antara temperatur pipa tidak terisolasi dengan kehilangan energi. Gambar di atas sebagai ilustrasi menghitung kehilangan energi oleh pipa tidak berisolasi sepanjang 1 m dengan diameter dalam pipa 25 mm dan temperatur permukaan pipa 175 o C, didapatkan sebesar 1,2 MJm per jam x 1,0 m atau sama dengan 1,2 MJ per jam. Selain itu kehilangan panas juga dapat dihitung secara empiris dengan bantuan Tabel 6-8. Tabel 6-8 Kehilangan panas pada permukaan pipa uap tidak berisolasi Perbedaan Temperatur antara Permukaan Pipa Luar dengan Udara Sekitar, [ o C] Panas Hilang, [kcalm 2 .jam] 50 500 100 1.350 200 3.790 400 13.640 Catatan: Asumsi yang digunakan adalah temperatur udara sekitar 35 o C, factor emisivitas 0,9, dan aliran udara pada kondisi normal atau biasa. 271  Metode Perhitungan 2 Perhitungan kehilangan energi dari pipa uap yang tidak terisolasi bisa juga menggunakan piranti lunak software yang dikembangkan oleh North American Insulation Manufacturers Association NAIMA, bisa diunduh gratis di www.naima.org. Gambar 6-15. Perhitungan kehilangan energi pada pipa yang tidak terisolasi dengan software 3E- Plus. Sumber: NAIMA North American Insulation Manufacturers Association, 2014 Dengan bantuan software tersebut dan memasukkan beberapa parameter seperti: temperatur permukaan pipa yang tidak terisolasi, diameter pipa, kecepatan angin, temperatur ambient, dan posisi pipa horisontalvertikal maka dengan pipa uap pada kondisi yang sama seperti di atas akan didapatkan hasil perhitungan kehilangan energinya sebesar 1,5 MJm lihat Gambar 6-15.

6.5.3.3. Panas Hilang Pada Permukaan Pipa Berisolasi

Pada pipa uap yang berisolasi juga masih terdapat potensi kehilangan panas. Potensi ini tentunya berbeda bila dibandingkan dengan pipa uap yang tidak berisolasi. Kehilangan panas ini terjadi dikarenakan beberapa kemungkinan, misalnya kerusakan pada struktur isolasi, pemilihan jenis isolasi yang tidak tepat, faktor usia isolasi, dan beberapa lainnya. Gambar 6-16 memperlihatkan perbandingan kehilangan panas antara pipa tidak berisolasi dengan yang berisolasi untuk jenis dan diameter pipa uap yang sama 89 mm. Sedangkan Gambar 6-17 hingga 6-23 adalah grafik-grafik yang dapat digunakan untuk menghitung kehilangan panas pada pipa-pipa uap sekalipun sudah diisolasi. Sumber: http:www.spiraxsarco.comresourcessteam-engineering-tutorials steam - distributionsteam-mains-and-drainage.asp.