Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja K-3
142
Pelindung kepala helmet
http:kolkata.all.bizsafety- helmet-g26603
Pelindung telinga
http:malaysiasafetyproduct. blogspot.compconstruction.html
Pelindung telinga ear plug
http:www.kenessgh.comcse 1335Head-Protection.html
Kacamata keselamatan Hornets safety glasses
http:www.1staidsupplies.com productshornets-safety-glasses-
992
Pelindung hidung-mulut masks
http:www.ebay.comitmSafety- Chemical-Gas-Respirator-Safety-
Dust-Paint-Filter-Mask- 181068707230
Pelindung mulut dan hidung
http:rajahmundry.all.bizsafety- nose-mask-g210547
Pelindung hidung-mulut masks
http:kolkata.all.bizsafety- mask-g26607
Sarung-tangan kain
http:distributorsa rungtangan.com
Sarung tangan anti panas
http:ranpro.comenindustries extreme-heat.html?page=shop.
product_detailsflypage=flypage. tplproduct_id=170category_id=80
Pakaian keselamatan
http:www.pioneerprotectiv eproducts.comproduct.php227
SAFETY+POLY-COTTON+COVERALL
Talisabuk Pengaman
http:www.indiamart.com phoenix-safetysafety-belts.html
Lampu senter
https:www.ikamart.comelektronik elektronika-lainnya157041jual-
senter-swat-lalin-kompas-98000w-2- cahaya-murah-grosir-eceranad-image-
1
Catatan : Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi.
Gambar 4-10. Ilustrasi perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja K-3 untuk audit energi pada sistem boiler di industri.
143
4 4
. .
2 2
. .
3 3
. .
Persiapan dan Pengarahan K-3
Sebelum anggota tim diberangkatkan ke lokasi atau industripabrik yang akan diaudit energinya, Koordinator wajib mengingatkan atau memberikan pengarahan
briefing di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau lazim dikenal dengan sebutan K-3. Pengertian K-3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
PP Nomor 50 Tahun 2012, Bab I, Pasal 1, butir 2 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh setiap personil atau anggota tim audit energi yang akan beraktivitas di industri atau pabrik dan lingkungannya, terkait dengan
ketentuan K-3 setidaknya adalah: 1 melaksanakan prosedur K-3, 2 menangani situasi darurat, dan 3 menyesuaikan perilaku kerja.
Uraian rinci mengenai ketiga hal di atas dapat dilihat pada Bab 2, Subbab 2.2.5.1 sampai dengan 2.2.5.3.
4 4
. .
2 2
. .
4 4
. .
Mobilisasi Personil dan Peralatan
Koordinator berkoordinasi dengan personil di industri yang akan diaudit mengenai tanggal dan jam keberangkatan Tim menuju Industri yang akan diaudit.
Setelah mendapat konfirmasi dari personil di industri yang akan diaudit serta kelengkapan administasi telah dipenuhi maka Koordinator segera memberangkatkan
Tim beserta kelengkapan peralatannya menuju Industri yang akan diaudit dengan menggunakan sarana transportasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasinya.
4 4
. .
3 3
. .
P P
E E
N N
G G
U U
M M
P P
U U
L L
A A
N N
D D
A A
T T
A A
P P
R R
I I
M M
E E
R R
D D
A A
N N
S S
E E
K K
U U
N N
D D
E E
R R
Tahap pengumpulan data primer dan sekunder dapat disebut dengan tahap pengukuran. Pada tahap ini dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data primer.
Misalnya, untuk mendapatkan data laju alir air umpan boiler feed water, misalnya, auditor perlu melakukan pengukuran secara langsung.
Pengukuran dilaksanakan tanpa mengganggu aktivitas pabrik. Artinya, selama dilakukan pengukuran, maka sistem boiler di pabrik tetap beroperasi sebagaimana
mestinya.
4 4
. .
3 3
. .
1 1
. .
P P
e e
m m
a a
p p
a a
r r
a a
n n
T T
a a
h h
a a
p p
a a
n n
d d
a a
n n
P P
r r
o o
s s
e e
s s
P P
e e
l l
a a
k k
s s
a a
n n
a a
a a
n n
A A
u u
d d
i i
t t
E E
n n
e e
r r
g g
i i
Sebelum kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan, tim auditor disarankan untuk melakukan prosesi pembukaan kepada pemilik atau
pengelola industri – lazim disebut dengan auditee atau pihak yang akan diaudit -
sebagaimana layaknya seorang tamu. Langkah pembukaan ini merupakan langkah awal yang akan mengantarkan auditor melaksanakan langkah kegiatan selanjutnya.
Pada rapat pembukaanopening meeting, Tim Auditor memaparkan data-data boiler yang dibutuhkan. Di samping itu pengenalan tim surveiaudit, pemaparan latar
belakang, maksud, tujuan dan lingkup survei, pemaparan tim auditee tentang sistem
144 yang disurvei dan pemaparan agenda survei. Perkenalan tim auditor sistem boiler
dan tim auditee dilakukan pula pada acara ini. Pengenalan tim dimaksudkan agar masing-masing pihak dapat mengetahui siapa saja yang akan melakukan survei
lapangan.
Dalam pengenalan tim, ketua tim survei harus memperkenalkan nama anggota tim, posisi serta tugasnya di dalam survei. Jika diperlukan, dapat ditambahkan latar
belakang dan kompetensi anggota tim, supaya komunikasi dengan pihak auditeeobyek survei dapat lebih mudah. Dari pihak auditee, harus diperkenalkan
juga siapa yang bertanggungjawab dan mendampingi dalam pengumpulan data sistem boiler.
4 4
. .
3 3
. .
2 2
. .
P P
e e
l l
a a
k k
s s
a a
n n
a a
a a
n n
P P
e e
n n
g g
u u
m m
p p
u u
l l
a a
n n
D D
a a
t t
a a
P P
r r
i i
m m
e e
r r
d d
a a
n n
S S
e e
k k
u u
n n
d d
e e
r r