Pendistribusian Kerangka dan Format Laporan Penyusunan Laporan

64 Penyusunan laporan juga dilakukan oleh Manajer Tim yang mendapat porsi menyusun Bab 1. Laporan yang disusun sekaligus juga disertai dengan daftar kepustakaan dan lampiran-lampirannya. Beberapa foto kegiatan selama audit energi, diagram alir flowsheet proses produksi pabrik, diagram segaris kelistrikan single line diagram, serta dokumen pendukung lainnya yang dianggap perlu, merupakan lampiran- lampiran yang sebaiknya dicantumkan di dalam laporan.

2.5.3. Penyusunan dan Finalisasi Laporan Gabungan

Laporan yang telah diselesaikan oleh masing-masing subtim audit energi selanjutnya disatukan atau digabung oleh Subtim Penyusun Laporan. Penyatuan ini mengikuti kerangka laporan pada Gambar 2-9. Laporan yang sudah terkumpul adalah Bab 1 s.d 9. Kumpulan laporan yang sudah disatukan ini diserahkan kepada Manajer Tim. Langkah berikutnya yang dilakukan oleh Manajer Tim danatau Subtim Penyusun Laporan adalah: 1 menulis Bab 10, yaitu Analisis Keseluruhan; 2 menulis Bab 11, yaitu Kesimpulan dan Rekomendasi; 3 menulis Ringkasan Eksekutif; 4 menulis Kata Pengantar; 5 menyusun daftar pustaka, lampiran, serta daftar isi laporan gabungan; dan 6 penyelesaian akhir laporan.

2.5.3.1. Menulis Bab 10 Analisis Keseluruhan

Manajer Tim dibantu bila diperlukan oleh para koordinator subtim audit energi menulis analisis keseluruhan. Yang dimaksud analisis keseluruhan di sini adalah analisis yang merangkum dari analisis-analisis yang telah dituliskan oleh masing-masing subtim audit energi pada Bab-bab 2 s.d 9. Penulisan analisis keseluruhan ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca, khususnya pemilik atau pengelola pabrik dalam membaca laporan ini. Dengan membaca bab mengenai analisis keseluruhan ini maka analisis pada masing-masing bab sebelumnya sudah terwakili. Namun demikian, bila pembaca ingin mengetahui atau memeriksa analisis lebih rinci mengenai salah satu bab maka dapat membaca bab bersangkutan. Analisis keseluruhan pada Bab 10 ini terdiri atas 2 bagian, yaitu mengenai analisis potensi penghematan energi dan analisis awal tekno-ekonomi. Yang pertama, analisis difokuskan pada potensi-potensi penghematan energi yang diperoleh. Karena mengenai energi maka potensinya dinyakatan dalam satuan energi, misalnya Giga-calorie per tahun Gcaltahun atau Giga-Joule per tahun GJtahun atau Giga-Watt-hour per tahun GWhtahun. Dikarenakan satuan energi ini relatif sulit untuk dicerna – terlebih bila pembaca tidak berlatar-belakang teknik - maka potensi penghematan energi ini segera dilanjutkan untuk dikonversi atau diubah menjadi potensi penghematan biaya energi, misalnya dalam satuan miliar rupiah per tahun atau juta US Dollar per tahun. Dengan 65 satuan “ekonomi” ini maka pembaca dari semua disiplin ilmu akan dengan mudah dan cepat menangkap atau memahaminya. Yang kedua, yakni analisis awal tekno-ekonomi sangat disarankan untuk dituliskan apabila pada analisis yang pertama penghematan energi atau biaya disinggung pula tentang perlunya investasi menengah atau tinggi. Untuk investasi rendah, analisis awal tekno-ekonomi tidak diperlukan.

2.5.3.2. Menulis Bab 11 Kesimpulan dan Rekomendasi

Seperti halnya pada penulisan analisis keseluruhan, penulisan kesimpulan dan rekomendasi oleh Manajer Tim juga perlu dibantudidukung oleh para koordinator subtim audit energi. Penulisan ini pada dasarnya juga merangkum kesimpulan-kesimpulan dan rekomendasi yang telah disampaikan oleh masing-masing subtim audit energi pada Bab-bab 2 s.d 9. Jadi, kesimpulan dan rekomendasi pada Bab 11 ini merupakan kesimpulan dan rekomendasi keseluruhan juga. Dengan membaca Bab 11 para pembaca mendapat sajian kesimpulan dan rekomendasi atas audit energi yang dilakukan pada industri atau pabrik tersebut. Seperti telah disebutkan di atas, kesimpulan atas potensi penghematan energi yang diperoleh juga dilanjutkan dengan dikonversi menjadi potensi penghematan biaya energi. Dengan demikian para pembaca, khususnya pemilik atau pengelola industri langsung mendapatkan besarnya angka penghematan biaya energi per satuan waktu. Pemilik atau pengelola industri langsung dapat memutuskan apakah potensi penghematan biaya energi tersebut menarik untuk ditindaklanjuti. Sebagai contoh, pabrik tersebut mengeluarkan biaya energi sebesar Rp10 miliar per bulan, misalnya. Sedangkan dari hasil audit energi disimpulkan terdapat potensi penghematan biaya energi sebesar Rp50 juta per bulan. Tentu saja potensi ini “tidak menarik ” untuk ditindaklanjuti karena relatif kecil dibandingkan dengan pengeluaran Rp10 miliar per bulan. Lain halnya bila potensinya sebesar Rp500 juta per bulan atau lebih besar lagi, maka nilai ini tergolong menarik. Demikian halnya dengan kesimpulan atas hasil analisis awal tekno-ekonomi. Nilai- nilai yang dihasilkan dari analisis ini akan dengan cepat ditangkap dan diputuskan oleh pihak pemilik atau pengelola pabrik untuk dilakukannya investasi.

2.5.3.3. Menulis Ringkasan Eksekutif

Ringkasan eksekutif yang dalam laporan ditempatkan di halaman depan setelah halaman Kata Pengantar merupakan lembar yang teramat penting untuk diabaikan. Melalui lembar ini para pembaca memperoleh informasi inti dari keseluruhan laporan. Pembaca langsung dapat mengetahui kesimpulan dan rekomendasi utama atas audit energi yang telah dilakukan. Manajer Tim danatau Subtim Penyusun Laporan menyusun Ringkasan Eksekutif dengan mencuplik butir-butir penting atau utama dari Bab 11 Kesimpulan dan