Menentukan Pengguna Energi Signifikan Significant Energy Use – SEU

442 dengan prosentase penggunaannya terhadap total. Kemudian diidentifikasi total pengguna energi komulatif hingga sebesar minimal 80 dari total konsumsi energi di plant, untuk dipilih sebagai SeU plant tersebut. Gambar 10-10.. Contoh identifikasi SeU dengan metode grafik. Gambar 10-10 menunjukkan contoh mengidentifikasi pengguna energi yang signifikan SeU pada suatu industri. Dengan cara tersebut diketahui bahwa jumlah total penggunaan energi 80 dari total adalah pada lima peralatan terbesar yaitu ; reactor, utilitas, WWTP, pompa air laut dan incenerator. Oleh karena itu maka SeU pada industri tersebut difokuskan pada 5 peralatan pengguna energi terbesar tersebut. Metode lain untuk menentukan SeU adalah tidak hanya dengan peringkat penggunaan energinya tetapi dengan memberikan score terhadap potensi penghematan energinya seperti contoh berikut Tabel 10-3. Tabel 10-3 Metode pemberian skor SeU Kriteria Penilaian Scoring 1 2 3 4 Persentase penggunaan energi 0 - 10 11 - 25 26 - 50 51-100 Estimasi potensi penghematan [Rptahun] 100 Jt 100 - 500 Jt 500 Jt - 5 M 5 M Sehingga penentuan peringkat SeU menjadi seperti pada Tabel 10-4. 443 Tabel 10-4 Penentuan peringkat SeU berdasarkan matrik skor. Proses Peralatan Penilaian Persentase Penggunaan Energi Potensi Penghematan Energi Total NIlai Reaktor 2 2 4 Boiler 2 3 6 Pompa 2 1 2 Chiller 2 3 6 Kompressor 2 1 2 Heater 2 1 2 Dryer 1 3 3 Building 1 1 1 Setelah SeU ditentukan, maka kemudian dibuat daftar tabel SeU seperti tampak pada Tabel 10-5. Tabel 10-5 Tabel daftar Significant Energy Use SeU No SeU Driver Faktor Pendorong Konsumsi Energi Siapa yang mempengaruhi pengg. energi 1 Reaktor Produksi 22 Operator Produksi 2 Boiler Produksi 20 Supv.Utilitas 3 Pompa Produksi 15 Maintenance 4 Chiller Produksi dan cuaca 13 Supv.Utilitas 5 Kompressor Kebocoran 12 Supv.Utilitas Pada Tabel 10-5 terdapat istilah faktor pendorongdriver untuk masing-masing SEU. Faktor pendorong adalah didefinisikan sebagai variabel yang paling kuat mempengaruhi penggunaan energi pada masing-masing SEU tersebut. Pada tabel tersebut juga dicantumkan personel yang berperan dalam mempengaruhi penggunaan energi pada masing-masing SEU. Setelah SEU ditetapkan, maka tahapan selanjutnya adalah menetapkan kinerja energiEnergy Performance Indicator EnPi masing-masing SeU. Tujuan menetapkan EnPi adalah untuk mengukur kinerja dari masing-masing SeU, untuk mengukur capaian target yang telah ditetapkan dan untuk mengukur apabila terjadi perbaikan kinerja energi. Penentuan EnPi tergantung dari kompleksitas sistem. Contoh beberapa EnPi adalah di antaranya:  Konsumsi energi per satuan waktu  Konsumsi energi spesifik kWhton produk  Efisiensi energi termanfaatkan dibagi dengan energi masuk 444  Coefficient of Performance COP  Hasil analisa regresi statistik  Analisis kumulatif SUM Menentukan baseline dengan Analisis Regresi Linear dengan variabel tunggal dapat dilakukan seperti contoh berikut ini: Gambar 10-11. Menentukan baseline dengan regresi linear. Hasil regresi linear tersebut didapatkan garis dengan persamaan: Y= 36,774 X + 1.999.973 dengan R 2 = 0,70 Persamaan hasil regresi tersebut dapat juga dijadikan baseline untuk menentukan besaran target.

10.3.4.4. Mengukur Kinerja Energi Terhadap Base-Line

Baseline didefinisikan sebagai data penggunaan energi dari organisasi pada periode tertentu yang tepat sebagai referensipembanding dalam mengevaluasi kinerja energi. Data tersebut juga memperhitungkan berbagai variable yang mempengaruhinya antara lain seperti: iklim, cuaca, siklus dari aktifitas bisnis organisasi, dll. Sedangkan definisi baseload adalah energi yang dikonsumsi saat tidak ada aktifitas produksi. Besarnya baseload dari persamaan tersebut adalah sebesar 1.999.973 kWh. Untuk mengetahui kinerja energi maka dilakukan pengukuran kinerja tersebut dengan membandingkan dengan baseline. Baseline diambil pada periode waktu tertentu base year dan batasan tertentu. Baseline energi tersebut direkamdi dokumentasikan sebagai bagian dari dokumentasi SME. Perubahan baseline dimungkinkan untuk dilakukan jika terjadi satu atau beberapa kondisi seperti:  Indikator kinerja energi EnPi tidak lagi lagi mencerminkan penggunaan dan konsumsi energi perusahaan  Terdapat perubahan yang signifikan pada proses, operasi dan system energi yang mempengaruhi konsumsi energi 445

10.3.4.5. Identifikasi Potensi Penghematan Energi

Untuk mengidentifikasi potensi penghematan energi yang ada pada sebuah perusahaan dapat dilakukan dengan pendekatan:  Memeriksa seluruh sistem bukan komponen individual  Menetapkan persyaratan dan spesifikasi dari pengguna  Memeriksa peluang dari pengguna, distribusi energi  Memeriksa peluang dari sisi pembangkitan energi Setelah memeriksa semua peluang potensi penghematan energi kemudian melakukan tabulasi terhadap semua peluang yang ada untuk mempermudah dalam menentukan prioritas. Kemudian dilakukan penyusunan recana dan pengendalian implementasinya Tabel 10-6 Daftar Potensi Penghematan Energi. No Potensi Penghematan Service Investasi US Payback Period tahun Potensi Penghematan US Penanggung Jawab Ket. 1 VSD pada Boiler Fan Steam 5000 1,4 3500 Utility Man perlu service company 2 Penggantian Lampu di Gudang Lighting 3000 2 1500 Maint. Man. Menunggu approval 3 Training operator Refrigerator Mngmt 1000 0,1 10000 HRD Persiapan 4 Penurunan tekanan condenser chiller Refrig. - 4500 Production Man. Verifikasi 5 Training Cleaning Service Mngmt. 300 0,3 1000 HRD Persiapan

10.3.4.6. Menentukan Tujuan, Target, dan Rencana Tindak Action Plan

Tahapan selanjutnya pada perencanaan energi adalah menentukan tujuan, target dan rencana tindak. Tujuan energi harus didokumentasikan sedangkan target harus ditetapkan untuk memastikan kepatuhan dengan kebijakan energi organisasi, dan untuk memfasilitasi perbaikan berkelanjutan dalam kinerja energi. Tujuan harus menyatakan apa yang ingin dicapai oleh organisiasi; sementara target menentukan bagaimana organisasi akan mencapai tujuan mereka. Tujuan dan sasaran harus praktis, dapat dicapai dan terukur, dan harus sesuai dengan tujuan bisnis organisasi dan sebaiknya memberikan beberapa tantangan untuk organisasi Penentuan tujuan, target dan rencana tindak tersebut adalah sebagai tindak lanjut setelah melakukan beberapa tahapan dalam perencanaan energi seperti : penyusunan kebijakan energi, membuat daftar SeU, menginventarisasi kebutuhan