Sistem Tenaga Kelistrikan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEPUSTAKAAN

73  Putuskan hubungan sisi primer transformator pada saat tidak ada aktivitas pembebanan;  Pertimbangkan kemungkinan pemanfaatan kogenerasi;  Ekspor daya ke sistem pada saat beban rendah atau saat suplai daya berlebihan;  Cek dan evaluasi penggunaan energi listrik secara periodik.

3.1.4.2. Motor Listrik

Beberapa potensi penghematan pada motor listrik yang dapat dilakukan:  Penggunaan motor listrik berefisiensi tinggi;  Pembebanan motor listrik pada efisiensi optimumnya;  Pengecekan alignment-nya;  Pastikan bahwa sistem pendingin motor berfungsi dengan baik dan sempurna;  Pengecekan motor beroperasi pada tegangan kerjanya;  Pastikan bahwa suplai daya dalam keadaan seimbang;  Pastikan bahwa efisiensi motor setelah gulung ulang tetap baik;  Gunakan variabel speed drive VSD pada beban-beban yang bervariasi. 3 3 . . 2 2 . . P P E E R R S S I I A A P P A A N N A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M K K E E L L I I S S T T R R I I K K A A N N Persiapan sebagaimana dimaksudkan pada Subbab 3.2 ini dilaksanakan setelah diperoleh data awal informasi industripabrik yang akan diaudit energinya. Atau dengan kata lain, sebelum melakukan persiapan terlebih dahulu diperoleh data awal informasi industripabrik tersebut di atas. Data awal dimaksudkan di sini diperoleh dengan mengirimkan atau melalui survei awal Lembar Isian Data Awal Informasi Industri lihat Lampiran L 1-1 ke pabrik yang akan diaudit energinya. Berdasarkan data pada Lampiran L 1-1, informasi penting yang diperoleh terkait dengan audit energi pada sistem kelistrikan adalah:  Sumber energi listrik di pabrik PLN danatau pembangkitan sendiri;  Kontrak daya dari PLN danatau kapasitas pembangkitan sendiri;  Jumlah dan kapasitas masing-masing transformator; dan  Single line diagram pabrik yang akan diaudit energinya. Dengan mengacu informasi penting tersebut di atas beberapa persiapan dapat dilakukan, yaitu: 1. Pembentukan tim dan pembagian tugas persiapan; 2. Persiapan administrasi dan teknis; 3. Persiapan dan pengarahan keselamatan dan kesehatan kerja K-3; 4. Mobilisasi personil dan peralatan. 74 3 3 . . 2 2 . . 1 1 . . P P e e m m b b e e n n t t u u k k a a n n T T i i m m d d a a n n P P e e m m b b a a g g i i a a n n T T u u g g a a s s

3.2.1.1. Pembentukan Tim

Tim kecil atau auditor yang akan melaksanakan tugas dapat terdiri atas:  2 orang sarjana teknik elektro 1 orang selaku koordinator atau lead auditor, 1 orang lainnya selaku perekayasaengineer:  arus kuat;  memahami single line diagram, transformator, motor-motor listrik, dan peralatan listrik lainnya yang berada di industri.  1 orang teknisi:  latar belakang pendidikan STM SMK listrik;  mampu memasang alat ukur dan merekam data listrik yang dibutuhkan untuk analisis nantinya.

3.2.1.2. Pembagian Tugas

Koordinator bertugas: a Mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan sejak awal hingga selesai; b Menyusun danatau menjalankan jadwal kegiatan; c Menugaskan teknisi untuk mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; d Menugaskan Perekayasa untuk mempersiapkan Lembar Isian Sistem Kelistrikan lihat Lampiran 1-3 dan diserahkan kepada teknisi; e Memberikan pengarahan kepada anggota tim berkaitan dengan:  Lokasi titik-titik ukur sistem kelistrikan di industri yang akan diaudit;  Penempatan alat-alat ukur dan pendukung;  Cara pengisian Lembar Isian Sistem Kelistrikan; serta  Penggunaan peralatan keselamatan safety selama berada di industri; f Memimpin kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik; g Menyusunmenulis laporan; h Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator bertugas mendampingi Manajer Tim dan ikut serta pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri; i Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan audit energi hanya pada sistem kelistrikan saja, maka Koordinator bertugas melakukan presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri.