Ruang Lingkup KegiatanPekerjaan Status Produksi dan Konsumsi Uap

318 7 7 . . 3 3 . . P P E E R R S S I I A A P P A A N N A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M I I N N T T E E G G R R A A S S I I P P R R O O S S E E S S 7 7 . . 3 3 . . 1 1 . . D D a a t t a a A A w w a a l l y y a a n n g g D D i i p p e e r r l l u u k k a a n n Hal penting yang mesti dipenuhi dalam tahap persiapan sebelum melaksanakan audit energi pada sistem integrasi proses adalah informasi tentang data awal. Dengan adanya data awal ini maka tim auditor dapat mempersiapkan atau mengantisipasi segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan pengumpulan data di lapanganpabrik dengan lebih teliti dan lengkap. Segala sesuatu yang dimaksudkan di sini meliputi: jumlah personil, waktu yang dibutuhkan untuk pengumpulan data, dan peralatan yang akan dibawa alat-alat ukur, pendukung, dan keselamatan safety. Data awal yang dibutuhkan adalah:  Data proses dan produksi, disertai dengan diagram alirnya atau flowsheet;  Jumlah dan jenis peralatan yang membutuhkan pemanasan, pendinginan, kondensasi, dan evaporasi di dalam prosesnya, misalnya:  Heat exchanger: heater, cooler, economizer, superheater, condenser, reboiler, distiller  Reaktor, furnace, burner  Separator, extractor, adsorber, stripper  Heat pump  Kondisi operasi peralatan tersebut di atas, meliputi laju alir, tekanan, dan temperatur;  Neraca massa dan energipanas  Alat ukur yang terpasang dan beroperasi dengan baik atau pembacaannya akurat, misalnya:  Flowmeter  Condensate flowmeter  Pressure gauge  Temperature-meter  Presssure Reducing Valve  Pressure Relief Valve Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh data awal tersebut di atas, yaitu melalui:  Pengiriman kuesioner;  Komunikasi lewat email danatau surat menyurat lainnya;  Tinjauan langsung survei awal ke pabrik. Sangat disarankan untuk mendapatkan data awal dengan cara ketiga, yakni tinjauan langsung atau survei awal ke industripabrik yang akan diaudit energinya. Dengan cara ini maka tim auditor dapat melihat secara langsung objek yang akan 319 dikajinya. Selain itu, apabila diizinkan, tim auditor juga dapat mengambil dokumentasi foto peralatan dan lingkungannya. Hal ini sangat berguna, baik untuk tahap persiapan maupun pengumpulan data atau pengukuran. Pada saat pelaksanaan survei awal tersebut di atas, lembar isian atau kuesioner lihat Lampiran 1-1 juga dibawa serta, di samping sebagai panduan juga sekaligus diisi oleh tim auditor. Cara kedua adalah mengirimkan Lembar Isian sebagaimana dimaksudkan di atas. Tim Auditor bersikap pasif, menunggu hingga kuesioner itu diisi oleh pihak pabrik dan dikembalikan kepada tim auditor.

7.3.2. Pembentukan Tim dan Pembagian Tugas

7.3.2.1. Pembentukan Tim

Berdasarkan data awal sebagaimana diuraikan di dalam Subbab 7.3.1, selanjutnya dibentuk Tim. Personil yang dibutuhkan sangat tergantung pada lingkup audit yang akan dilakukan serta besarnya skala industri yang akan diaudit. Kebutuhan minimum personil untuk melakukan audit di sistem integrasi proses sebanyak 3 orang, yaitu:  1 orang auditor energi chemical engineer selaku Koordinator atau Lead Auditor;  1 orang teknisi mekanikal; dan  1 orang teknisi elektrikal.

7.3.2.2. Pembagian Tugas

Koordinator bertugas: a. Mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan sejak awal hingga selesai; b. Menyusun danatau menjalankan jadwal kegiatan; c. Menugaskan teknisi untuk mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem integrasi proses. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; d. Mempersiapkan Lembar Isian Sistem Integrasi Proses Lampiran 1-7 dan diserahkan kepada teknisi; e. Memberikan pengarahan kepada anggota tim berkaitan dengan:  Lokasi titik-titik ukur sistem integrasi proses di industri yang akan diaudit;  Penempatan alat-alat ukur dan pendukung;  Cara pengisian Lembar Isian Sistem Integrasi Proses; serta  Penggunaan peralatan keselamatan safety selama berada di industri. f. Memimpin kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik; g. Mengamati perubahan proses di peralatan utama, meng adanya potensi heat loss ataupun potensi heat recovery, dan memastikan semua data yang dibutuhkan didapatkan oleh teknisi mekanikal maupun elektrikal; 320 h. Menyusunmenulis laporan; h. Apabila audit energi pada sistem integrasi proses ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator bertugas mendampingi Manajer Tim dan ikut serta pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri; i. Apabila audit energi pada sistem integrasi proses ini merupakan audit energi “tunggal” atau hanya audit pada sistem integrasi proses saja, maka Koordinator bertugas melakukan presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri. Teknisi bertugas: a. Mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem integrasi proses. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; b. Memasang dan mengoperasikan alat-alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran; c. Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik berdasarkan Lembar Isian Sistem Integrasi Proses Lampiran L 1-7; d. Mengembalikan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang telah digunakan pada pengukuran sistem integrasi proses.

7.3.3. Jadwal Kegiatan

Audit dilakukan secara simultan dan bersamaan, jika terdapat ruang kontrol atau DCS maka akan sangat memudahkan untuk pengambilan data. Sehingga data-data di lapangan diperlukan untuk pengecekan atau verifikasi. Waktu total yang dibutuhkan untuk audit integrasi proses adalah cukup 1 hari kerja.

7.3.4. Persiapan Administrasi dan Teknis

7.3.4.1. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi dilakukan oleh Koordinator atau Lead Auditor untuk beberapa hal seperti diuraikan pada butir 6.3.2.2. Selain itu Koordinator juga berkoordinasi dengan pihak industri menyangkut tanggal kedatangan Tim di lokasiindustri. Selain itu, biaya sewa peralatan, bahan habis terpakai, biaya perjalanan, akomodasi, dan segala yang berhubungan kegiatan, juga perlu dipersiapkan untuk memudahkan dan mendukung selama berada di lokasi.

7.3.4.2. Persiapan Teknis

Pengertian persiapan teknis di sini adalah persiapan menyangkut peralatan yang akan digunakan di lapangan, khususnya pada saat pengambilan data primer melalui pengukuran.