Pengadaan Jasa, Produk, Peralatan, dan Energi

462  Sudah mengembangkan kriteria pembelian terkait energi  didokumentasikan

10.7.6. Evaluasi Manajemen Energi

10.7.6.1. Mengevaluasi Manajemen Energi

 Aspek-aspek berikut dipertimbangkan dalam monitoring dalam kerangka kerja EnMS:  Hasil kajian energi dan Area penggunaan energi yang signifikan  Faktor-faktor terkait yang berpengaruh  Indikator kinerja energi  Efektivitas rencana aksi berkaitan dengan penetapan tujuan  Evaluasi konsumsi energi aktual relatif terhadap harapan  Rencana disusun untuk mengukur energi, dan rencana ini diimplementasikan  Memastikan persyaratan untuk pengukuran dan operasi yang benar dari peralatan pengukuran

10.7.6.2. Evaluasi Hukum dan Persyaratan Lainnya

Kajian dilakukan untuk mengetahui pemenuhan hukum dan persyaratan lainnya dievaluasi dan didokumentasikan secara teratur.

10.7.6.3. Audit Internal Sistem Manajemen Enerrgi

Apakah perusahaan melaksanakan audit energi internal secara teratur? 1 1 . . 8 8 . . P P E E N N Y Y U U S S U U N N A A N N L L A A P P O O R R A A N N Penyusunan laporan audit energi pada sistem manajemen energi bergantung pada lingkup audit energi yang dilakukan. Umumnya audit energi pada sistem manajemen energi merupakan bagian dari suatu audit energi rinci. Artinya, di samping sistem manajemen energi yang diaudit, terdapat juga misalnya sistem-sistem kelistrikan, boiler, diesel generator, turbin-generator, dan lain-lainnya. Namun dapat terjadi suatu pabrik menginginkan sistem manajemen energinya saja yang diaudit.

10.8.1. Sebagai Bagian Dari Audit Energi Rinci

Dalam buku ini audit energi pada sistem manajemen energi merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik. Dengan demikian laporan yang disusun juga merupakan bagian dari suatu laporan gabungan. Contoh kerangka dan format laporannya dapat dilihat pada Gambar 10-14. Sedangkan untuk format penulisan nama tabel, gambar, dan catatan kaki dapat dilihat pada Gambar 10-15. Huruf “X” pada judul laporan Gambar 10-14 adalah urutan bab pada sistem manajemen energi. Misalnya, laporan untuk audit energi pada sistem manajemen 463 energi berada pada urutan ke-10, maka ini berarti huruf “X” diganti dengan angka 10 atau X. Dengan demikian judul laporan menjadi: Bab 10 atau Bab X Sistem Manajemen energi. Gambar 10-14. Contoh kerangka dan format laporan untuk audit energi pada sistem manajemen energi yang merupakan bagian dari audit energi secara keseluruhan di pabrik. Hal utama yang mesti dituliskan di dalam laporan – sesuai dengan Gambar 10-14 – meliputi: a. Deskripsi atau Status Penerapan Sistem Manajemen energi Di sini diuraikan hal-ikhwal mengenai sistem manajemen energi di pabrik tersebut; b. Lingkup Audit Energi pada Sistem Manajemen energi Di sini dituliskan pengantar terhadap sistem manajemen enegri yang akan dibahas. X.1. STATUS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN ENERGI DI … [nama pabrik atau PT ...] Di sini diuraikan penerapan sistem manajemen energi secara umum:

X.1.1. Organisasi dan Uraian Tugas X.1.2. Pelaksanaan

X.1.3. Evaluasi Pelaksanaan X.1.4. ....

X.2. LINGKUP AUDIT ENERGI X.3. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS

X.3.1. Pengumpulan Data X.3.2. Analisis X.3.2.1. Keberadaan Organisasi Manajemen Energi X.3.2.2. Tanggung Jawab Manajemen Puncak X.3.2.3. Kebijakan Energi X.3.2.4. Perencanaan Energi X.3.2.5. Pelaksanaan Rencana Manajemen Energi X.3.2.6. Evaluasi Manajemen Energi

X.4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN Catatan: a. Ukuran kertas: A-4. Margin: kiri 2,5 cm, kanan 2 cm, atas 2 cm, dan bawah 2 cm. Keseluruhan Naskah : 1,5 Spasi b. Huruf X adalah nomor bab yang ditentukan. Misal, laporan sistem chiller adalah Bab 10, maka X diganti dengan angka 10.

BAB X SISTEM MANAJEMEN ENERGI

JUDUL BAB: Jenis : Arial Ukuran : 20 Tipe : Tebal Huruf Besar Semua Kalimat Pembukaan Sekitar 3 alinea Arial, 11, Regular, Huruf Besar dan kecil JUDUL SUBBAB: Arial, 12, Tebal Huruf Besar Semua Judul Sub-subbab: Arial, 12, Tebal, Huruf Besar pada setiap awal kata NaskahIsi Tulisan Arial, 11, Regular, Huruf Besar dan kecil 0,5