Rugi-rugi Pompa Analisis Awal Tekno Ekonomi
                                                                                391
Output = Flow rate  head constant
Gambar 9-9. Menentukan Fluid System Ketika  melihat  sebuah  sistem,  sangatlah  penting  untuk  menentukan  secara  jelas
batasan  sistem  tersebut.  Gambar  9-9  menunjukkan  sebuah  sistem  sederhana  yang mempunyai fungsi untuk memompakan fluida dari satu reservoir ke reservoir lainnya
yangn terletak pada elevasi yang lebih tinggi. Jika batasan sistem diambil pada kotak yang paling dalam maka dapat dipastikan
bahwa sistem ini sangat efisien dengan mengukur daya input, laju alir F1, dan head ∆P.
Jika batasan sekarang diambil kotak yang tengah maka kejadiannya menjadi lebih jelek. Dapat dilihat bahwa sebagian aliran diputar-balik ke reservoir pertama melalui
pipa  by-pass.  Data  laju  alir  dari  flow  meter  F1  menjadi  tidak  dipakai  dan  sebagian dari fluida yang dipompa terbuang ke tanki pertama lagi.
Jika  batasan  sistem  adalah  kotak  terluar  maka  akan  didapatkan  gambaran  yang benar  dari  kebutuhan  sistem  pompa  ini.  Dengan  pengukuran  laju  alir  pada  F2  akan
diketahui  seberapa  banyak  fluida  yang  dipompakan  yang  secara  benar  sampai  ke tanki kedua. Beda tekanan pada throttling valve juga merupakan energi fluida yang
terbuang. Kebutuhan sistem yang benar akan ditentukan dengan melihat tekanan dan laju  alir  yang  mana  diperlukan  untuk  mendapatkan  laju  alir  yang  sama  dengan
menutup by-pass dan juga melepaskan throttling valve.
Dari  uraian  ini  perlu  ditekankan  bahwa  penentuan  boundary  dari  sistem  pompa adalah tahapan yang sangat menentukan dalam usaha optimasi sistem pompa.
Pertanyaan  yang  mungkin  muncul  dari  contoh  di  atas  adalah  mengapa  sistem pompa  tidak  optimal?  Untuk  menjawab  pertanyaan  tersebut  ada  beberapa  faktor
yang harus dicermati, seperti:   Data dan asumsi-asumsi yang diambil pada sistem pompa tidak benar;
  Penambahan faktor keamanan;   Penambahan komponen sistem yang baru;
  Beban operasional pompa yang meningkat;   Perubahan suction head;
  Kondisi proses yang dinamis;   Kerusakan pada sistem dan pompa;
  Adanya pengaturan laju alir.
392
9 9
. .
2 2
. .
3 3
. .
K K
e e
b b
u u
t t
u u
h h
a a
n n
S S
i i
s s
t t
e e
m m
Beberapa  kebutuhan  sistem  system  demands  adalah  konstan  terhadap  waktu, sebagian  yang  lain  bervariasi.  Bahkan  pada  saat  laju  alir  bervariasi  terhadap  waktu
mungkin  tidak  diperlukan  untuk  mengatur  laju  alir  secara  kontinyu.  Pompa  dapat dinyalakan  maupun  dimatikan  dan  apabila  ada  variasi  bisa  menggunakan  tanki
penampung.
Sebagai  contoh  adalah  sangatlah  umum  untuk  menampung  air  limbah  di  dalam sebuah  sumur  dan  akan  dimulai  memompa  keluar  pada  saat  permukaan  cairan
mencapai ketinggian tertentu. Ketika air limbah sudah terpompa  maka pompa akan dimatikan dan siklus ini akan berulang kembali.
Beberapa  sistem  pompa  mempunyai  variasi  harian  yang  besar,  yang  lainnya bervariasi terhadap musim. Misalnya untuk industri yang laju alir fluidanya bervariasi
terhadap  jumlah produk.  Untuk mengoptimalkan kondisi ini maka sangatlah  penting untuk memahami apa yang sebenarnya diperlukan oleh sistem.
9 9
. .
2 2
. .
4 4
. .
P P
a a
r r
a a
m m
e e
t t
e e
r r
D D
e e
s s
a a
i i
n n
d d
a a
n n
K K
o o
n n
d d
i i
s s
i i
O O
p p
e e
r r
a a
s s
i i
A A
k k
t t
u u
a a
l l
Pompa Sentrifugal umumnya didesain untuk menangani kebutuhan laju alir kondisi maksimalnya kondisi puncak dari  satu sistem pompa. Sayangnya kondisi puncak ini
terjadi  hanya  pada  periode  waktu  yang  singkat.  Akibatnya  pompa  sering  kali beroperasi  pada  laju  alir  yang  berkurang  dari  kondisi  desainnya  dan  ini  sering
dilakukan dengan cara throttled.
Sebagai contoh, cooling system harus menanggung beban puncak pada saat cuaca panas  tetapi  banyak  waktu  beroperasi  pada  jam-jam  dengan  beban  rendah,  sistem
pompa  limbah  air  yang  didesain  untuk  mampu  memompa  air  hujan  pada  kondisi curah hujan tinggi.
Gambar 9-10 memperlihatkan kurva variasi pembebanan pada sistem pompa.
Gambar 9-10. Variasi pembebanan pada sistem pompa. Karena  kebanyakan  sistem  didesain  untuk  laju  alir  pada  beban  puncak  maka
pompa  akan  bekerja  pada  beban  parsial  hampir  sepanjang  waktu.  Mengoperasikan sistem  pada  beban  parsial  umumnya  tidak  efisien.  Terdapat  potensi  yang  besar
393 dalam  penghematan  energi  apabila  pompa  diganti  dengan  efisiensi  tinggi  pada
kondisi operasi yang dekat dengan kondisi aktualnya. Untuk  mengatasi  kondisi  variasi  beban  di  atas,  maka  berikut  ini  opsi  dalam
optimasi sistem dengan menggunakan 2 buah pompa Gambar 9-11.
a b
Gambar 9-11. Optimasi penggunaan 2 pompa pada beban variasi. Diagram a menunjukkan sebuah pompa beroperasi 2500 jam per tahun pada laju
alir  130  ldetik –  total  aliran  ditunjukkan  oleh  daerah  di  dalam  curva  tersebut.
Sedangkan diagram b menunjukkan jumlah aliran yang sama yang dipompakan oleh 2  buah  pompa.  Pompa  130  ldetik  hanya  beroperasi  selama  200  jam  per  tahun  dan
sebuah  pompa  yang  lebih  kecil  dengan  rata-rata  laju  alir  70  ldetik  beroperasi selama  5000  jam.  Penghematan  dengan  dua  pompa  ini  diperoleh  karena  hampir
seluruh fluida yang dipompakan pada laju alir yang lebih rendah.
9 9
. .
2 2
. .
5 5
. .
P P
e e
r r
s s
a a
m m
a a
a a
n n
F F
l l
u u
i i
d d
a a
p p
a a
d d
a a
S S
i i
s s
t t
e e
m m
P P
o o
m m
p p
a a
                