Mengembangkan Rencana Tindak Kompetensi, Pelatihan Training, dan Kepedulian Awareness

461  Dampak potensialnya pada konsumsi energi dan efisiensi energi  Pelatihan telah didokumentasikan

10.7.5.2. Komunikasi

 Kinerja energi dan EnMS sudah dikomunikasikan secara internal  Semua karyawan berperan aktif dalam meningkatkan EnMS

10.7.5.3. Dokumentasi

Dokumentasi EnMS mencakup:  Elemen utama butir 4.2 s.d. 4.5.3 dari standar  Ruang lingkup dan batasan EnMS  Semua dokumen lain yang diperlukan oleh standar

10.7.5.4. Pengendalian Dokumen

Hal berikut ini dipastikan berkaitan dengan dokumen:  Review terhadap kelengkapan dokumen sebelum digunakan  Evaluasi dan pemutakhiran secara berkala  Petunjuk yang jelas dari status revisi dan penelusuran perubahan  Tersedia dengan baik  Mudah dibaca dan teridentifikasi  Identifikasi dan distribusi dokumen eksternal yang relevan dengan EnMS  Penanggulangan penggunaan dokumen using  Penyimpanan dokumen lama yang relevan sesuai kebutuhan

10.7.5.5. Kontrol Operasi

Aspek-aspek berikut diperhatikan dalam proses penetapan dan perencanaan:  menentukan kriteria efektifitas pengoperasian dan pemeliharaan semua sektor yang terkait  pengoperasian dan pemeliharaan peralatan dan proses sesuai dengan kriteria  informasi diberikan kepada seluruh karyawan dan orang terkait lainnya

10.7.5.6. Desain

 peluang untuk meningkatkan kinerja energi diperhitungkan dalam desain baru, diubah atau direnovasi peralatan dan prose  didokumentasikan

10.7.5.7. Pengadaan Jasa, Produk, Peralatan, dan Energi

 Suplier menginformasikan bahwa penggunaan energi, konsumsi dan efisiensi sesuai kriteria pembelian 462  Sudah mengembangkan kriteria pembelian terkait energi  didokumentasikan

10.7.6. Evaluasi Manajemen Energi

10.7.6.1. Mengevaluasi Manajemen Energi

 Aspek-aspek berikut dipertimbangkan dalam monitoring dalam kerangka kerja EnMS:  Hasil kajian energi dan Area penggunaan energi yang signifikan  Faktor-faktor terkait yang berpengaruh  Indikator kinerja energi  Efektivitas rencana aksi berkaitan dengan penetapan tujuan  Evaluasi konsumsi energi aktual relatif terhadap harapan  Rencana disusun untuk mengukur energi, dan rencana ini diimplementasikan  Memastikan persyaratan untuk pengukuran dan operasi yang benar dari peralatan pengukuran

10.7.6.2. Evaluasi Hukum dan Persyaratan Lainnya

Kajian dilakukan untuk mengetahui pemenuhan hukum dan persyaratan lainnya dievaluasi dan didokumentasikan secara teratur.

10.7.6.3. Audit Internal Sistem Manajemen Enerrgi

Apakah perusahaan melaksanakan audit energi internal secara teratur? 1 1 . . 8 8 . . P P E E N N Y Y U U S S U U N N A A N N L L A A P P O O R R A A N N Penyusunan laporan audit energi pada sistem manajemen energi bergantung pada lingkup audit energi yang dilakukan. Umumnya audit energi pada sistem manajemen energi merupakan bagian dari suatu audit energi rinci. Artinya, di samping sistem manajemen energi yang diaudit, terdapat juga misalnya sistem-sistem kelistrikan, boiler, diesel generator, turbin-generator, dan lain-lainnya. Namun dapat terjadi suatu pabrik menginginkan sistem manajemen energinya saja yang diaudit.

10.8.1. Sebagai Bagian Dari Audit Energi Rinci

Dalam buku ini audit energi pada sistem manajemen energi merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik. Dengan demikian laporan yang disusun juga merupakan bagian dari suatu laporan gabungan. Contoh kerangka dan format laporannya dapat dilihat pada Gambar 10-14. Sedangkan untuk format penulisan nama tabel, gambar, dan catatan kaki dapat dilihat pada Gambar 10-15. Huruf “X” pada judul laporan Gambar 10-14 adalah urutan bab pada sistem manajemen energi. Misalnya, laporan untuk audit energi pada sistem manajemen