Berdasarkan Sumber Energi Analisis Awal Tekno-Ekonomi

136 4 4 . . 2 2 . . P P E E R R S S I I A A P P A A N N A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I S S I I S S T T E E M M B B O O I I L L E E R R Untuk memulai persiapan audit energi pada sistem boiler sebaiknya terlebih dahulu telah diperoleh data awal informasi industripabrik yang akan diaudit energinya. Data awal yang dimaksudkan di sini dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu: a mengirimkan sebuah kuesioner atau Lembar Isian Data Awal Informasi Industri lihat Lampiran L 1-1 atau b datang ke pabrik yang akan diaudit energinya untuk melakukan survei awal. Apabila pilihan b yang dilaksanakan maka pada saat survei awal tersebut Lembar Isian Data Awal Informasi Industri Lampiran L 1-1 juga dibawa serta sebagai panduan sekaligus diisi. Pilihan b lebih menguntungkan karena Tim Survei Awal dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan mengandalkan data yang diisi oleh pihak pabrik melalui kuesioner. Data awal ini sangat diperlukan untuk melakukan persiapan audit energi pada sistem boiler. Hal ini dikarenakan melalui data awal akan diperoleh informasi penting dan pokok, meliputi:  Jumlah boiler;  Spesifikasi boiler: tahun pembuatan danatau tahun beroperasi, merek, tipe boiler, jenis bahan bakar, kapasitas, tekanan dan temperatur uap, serta heat rate; dan  Peralatan ukur yang terpasang di boiler serta kondisinya. Berdasarkan data awal tersebut di atas maka persiapan untuk melakukan audit energi pada sistem boiler dapat dilakukan, meliputi: 1. Pembentukan tim dan pembagian tugas persiapan; 2. Persiapan administrasi dan teknis; 3. Persiapan dan pengarahan K-3; dan 4. Mobilisasi Personil dan Peralatan. 4 4 . . 2 2 . . 1 1 . . P P e e m m b b e e n n t t u u k k a a n n T T i i m m d d a a n n P P e e m m b b a a g g i i a a n n T T u u g g a a s s

4.2.1.1. Pembentukan Tim

Berdasarkan informasi dari data awal tersebut di atas maka dapat dipersiapkan jumlah dan keahlian personil yang akan melaksanakan audit energi, yaitu: a Ahli teknik mesin atau sistem termal 1 orang selaku koordinator tim; b Teknisi jumlah dan keahlian disesuaikan, untuk pengukuran:  Laju alir: bahan bakar, air umpan, uap, udara pembakaran, kondensat, blowdown;  Tekanan dan temperatur uap;  Temperatur dan kelembaban udara sekitar;  Temperatur permukaan boiler radiasi;  Kualitas kondensat;  Komposisi dan temperatur gas buang. 137

4.2.1.2. Pembagian Tugas

Koordinator bertugas: a. Mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan sejak awal hingga selesai; b. Menyusun danatau menjalankan jadwal kegiatan; c. Menugaskan teknisi untuk mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem boiler. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; d. Mempersiapkan Lembar Isian Sistem Boiler lihat Lampiran 1-4 dan diserahkan kepada teknisi; e. Memberikan pengarahan kepada anggota tim berkaitan dengan:  Lokasi titik-titik ukur sistem boiler di industri yang akan diaudit;  Penempatan alat-alat ukur dan pendukung;  Cara pengisian Lembar Isian Sistem Boiler Lampiran 1-4; serta  Penggunaan peralatan keselamatan safety selama berada di industri. f. Memimpin kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik; g. Melakukan analisis data yang dihasilkan dan menyusunmenulis laporan; h. Apabila audit energi pada sistem boiler ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator bertugas mendampingi Manajer Tim dan ikut serta pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri; i. Apabila audit energi pada sistem boiler ini merupakan audit energi “tunggal” atau hanya audit pada sistem boiler saja, maka Koordinator bertugas melakukan presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri. Teknisi bertugas: a. Mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem boiler. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; b. Memasang dan mengoperasikan alat-alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran; c. Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik berdasarkan Lembar Isian Sistem Boiler Lampiran L 1-4; d. Mengembalikan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang telah digunakan pada pengukuran sistem boiler.