Panas Hilang Pada Permukaan Pipa Berisolasi

272 Pipa uap tidak berisolasi. Kehilangan panas: 320 Wm Pipa uap berisolasi 50 mm Kehilangan panas: 29 Wm Pipa uap berisolasi 100 mm Kehilangan panas: 19 Wm Gambar 6-16. Perhitungan kehilangan panas pada pipa uap 89 mm, Black Steel, 90 o C. Gambar 6-17. Hubungan antara ukuran pipa uap berisolasi 80 mm dengan kehilangan panas. Sumber: http:www.engineeringtoolbox.comheat-loss-insulated-pipes-d_1152.html 273 Gambar 6-18. Hubungan antara ukuran pipa uap berisolasi 50 mm dengan kehilangan panas. Sumber: http:www.engineeringtoolbox.comheat-loss-insulated-pipes-d_1152.html Gambar 6-19. Hubungan antara ukuran pipa uap berisolasi 40 mm dengan kehilangan panas. Sumber: http:www.engineeringtoolbox.comheat-loss-insulated-pipes-d_1152.html 274 Gambar 6-20. Hubungan antara ukuran pipa uap berisolasi 30 mm dengan kehilangan panas. Sumber: http:www.engineeringtoolbox.comheat-loss-insulated-pipes-d_1152.html Gambar 6-21. Hubungan antara ukuran pipa uap berisolasi 25 mm dengan kehilangan panas. Sumber: http:www.engineeringtoolbox.comheat-loss-insulated-pipes-d_1152.html 275 Gambar 6-22. Hubungan antara ukuran pipa uap berisolasi 20 mm dengan kehilangan panas. Sumber: http:www.engineeringtoolbox.comheat-loss-insulated-pipes-d_1152.html Gambar 6-23. Hubungan antara ukuran pipa uap berisolasi 10 mm dengan kehilangan panas. Sumber: http:www.engineeringtoolbox.comheat-loss-insulated-pipes-d_1152.html 276

6.5.3.4. Perhitungan Kehilangan Panas Heat Loss

Heat loss bisa dihitung menggunakan persamaan berikut: Total heat loss H s dalam kCal jam = S x A S = [1 + T s − T a ] T s − T a A m 2 = 3,1 x diameter m x panjang m Keterangan: S = Kehilangan panas heat loss per luasan, [kcaljam m 2 ] A = Luas permukaan, [m 2 ] Ts = Temperatur permukaaan, [ o C] Ta = Temperatur ambient, [ o C] Catatan : Persamaan tersebut bisa digunakan untuk temperatur permukaan sampai dengan 2000 O C. Faktor lainnya seperti kecepatan angin, konduktivitas material isolasi tidak diperhitungkan. Perhitungan biaya energi yang disebabkan oleh kebocoran energi di atas dapat dihitung dengan cara berikut: �� � �� � � H f dalam kg thn = H s x jam operasi selama setahun GCV x Eff. Boiler � �� � ℎ � � = H f x Harga Bahan bakar kg Keterangan: GCV = Gross Calorific Value bahan bakar, [kCalkg] Eff. Boiler = Efisiensi Boiler, []

6.5.4. Analisis Pada Condensate Recovery

6.5.4.1. Flash Steam Recovery

Untuk steam trap, pada saat mengeluarkan kondensat dari steam bertekanan ke atmosfer maka akan terbentuk flash steam. Flash steam yang terbuang tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pemanasan, seperti pemanasan awal air feed water heating. Potensi pemanfaatan flash steam tersebut sangat tergantung pada ada tidaknya kebutuhan di dekat area tersebut. Sebagai contoh pada sebuah industri pengolahan makanan mengimplementasikan pemanfaatan flash steam untuk feed water preheating dan bisa menghemat biaya bahan bakar sebesar USD 29.000 dengan waktu pengembalian modal selama 1,8 tahun.

6.5.4.2. Condensate Recovery

Pemulihan kondensat Condensat Recovery pada umumnya dianggap baik ketika melebihi 80. Tergantung pada desain awal dan ukuran pabrikindustri, pada sistem pemulihan kondensat yang rendah akan menjadi area utama optimasi sistem uap. Kadang-kadang kendala proses industri seperti kemungkinan kontaminasi kondensat 277 dalam pada penukar panas menyebabkan kondensat tidak boleh dikembalikan ke boiler

6.5.5. Perhitungan Biaya Pembangkitan Uap

Untuk perhitungan biaya pembangkitan uap maka terdapat beberapa komponen yang mempengaruhinya, antara lain: 1. Bahan BakarCF 2. Air umpanCW 3. Pengolahan Air Umpan Boiler CBFW 4. Daya listrik Pompa Air umpan Boiler CP 5. Daya listrik blower udara pembakaranFD or ID CA 6. Buangan blowdown CB 7. AbuAsh disposal CD 8. Environmental emissions control CE 9. Maintenance materials and labor CM Perhitungan harga uap relatif mudah. Total variabel biaya, CG adalah merupakan penjumlahan dari beberapa variabel yang dinyatakan dalam kilo-Pound uap yang dibangkitkan: CG = CF + CW+CBFW +CP +CA + CB + CD+ CE + CM Biaya bahan bakar merupakan komponen yang paling dominan, kontribusinya kurang lebih sekitar 90 dari total variabel yang mempengaruhi harga uap: C F = a F x H S – h W 1000η B Keterangan: a F = Biaya Bahan Bakar, [MMBtu] H S = entalpi uap, [Btulb] h W = entalpi air umpan boiler, [Btulb] η B = Efisiensi Boiler, [] Efisiensi boiler didasarkan pada pasokan udara pembakaran pada temperatur ambient dan temperatur air umpan boiler masuk deaerator. Diasumsikan bahwa pemanasan air umpan boiler dari ambien ke temperatur kondensat biasanya sekitar 200 °F dilakukan melalui pertukaran panas terhadap aliran proses. Penggunaan steam untuk memanaskan air umpan boiler umum dilakukan saat energi murah, tetapi menggunakan panas berlebih dari proses merupakan alternatif peluang yang sangat besar untuk meningkatkan efisiensi siklus. Efisiensi boiler secara keseluruhan menjadi 80 sampai 85 ketika rasio udara berlebih mendekati optimal.