Perhitungan Efisiensi dengan Metode Langsung Direct Efficiency

152 Gambar 4-14. Skema metode efisiensi langsung direct method Sumber: Buerau of Energy Efficiency Untuk menghitung efisiensi-langsung boiler, parameter operasi yang perlu dicatat adalah: a. Air Umpan Boiler : - Laju alir, [kgjam] - Temperatur, [ o C] - Entalpi, [kcalkg] b. Uap yang Dihasilkan : - Laju alir, [kgjam] - Temperatur, [ o C] - Tekanan, [kgcm 2 ] - Entalpi, [kcalkg] c. Bahan Bakar : - Laju alir, [kgjam] - Temperatur, [ o C] - Nilai Kalori Gross, [kcalkg] Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung efisiensi boiler dengan metode langsung direct sebagai berikut: Efisiensi Boiler = 153 Keterangan: η : Efisiensi boiler, [] Q : Jumlah uap yang dihasilkan, [kgjam] h g : Entalpi masing-masing kondisi uap, yang didapat dari diagaram P-H atau tabel uap, [kcalkg] h f : Entalpi masing-masing kondisi air umpan, [kcalkg] q : Jumlah bahan bakar yang digunakan, [kgjam] GCV : Gross Calorific Value Nilai kalori bahan bakar, Gross, [kcalkg] Gambar 4-15. Tekanan versus Entalpi Diagram Mollier. Efisiensi Boiler η = 154 Gambar 4-16. Entropi versus Entalpi Diagram Mollier. Sumber: Keenan and Keyes

4.4.1.2. Perhitungan Efisiensi dengan Metode Tidak Langsung Indirect Efficiency

Perhitungan Efisiensi dengan Metode Tidak Langsung Indirect Efficiency merupakan perhitungan efisiensi boiler yang menggunakan perbandingan antara kehilangan energi dengan energi yang masuk sesuai ilustrasi pada Gambar 4-17. Adapun persamaan untuk menghitung efisiensi boiler dengan metode ini adalah sebagai berikut. Efisiensi Boiler, E = 100 – Kehilangan panas total Input merupakan energi panas yang diperoleh dari tranformasi energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar, sehingga input merupakan nilai kalori bahan bakar. Sedangkan untuk losses atau kerugian didapat seperti tampak pada ilustrasi Gambar 4-17. 155 Gambar 4-17. Skema metode tidak langsung. Sumber: Buerau of Energy Efficiency. Secara prinsip rugi-rugikehilangan panas total pada boiler terdiri atas: a. Kerugian panas karena gas panas keringpanas gas buang loss of heat due to dry gas; b. Kerugian panas karena kandungan hidrogen dalam bahan bakar H 2 in fuel. Hidrogen yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan air; c. Kerugian panas karena kandungan air dalam bahan bakar moisture in fuel; d. Kerugian panas karena kandungan air dalam udara moisture in air; e. Panas oleh pembakaran Hidrogen loss of heat due to combustion of hydrogen; f. Kerugian panas karena karbon monoksida CO loss; g. Karbon tak terbakar loss of heat due to unburnt carbon; h. Kerugian karena tidak terbakarnya fly ash carbon; i. Kerugian karena tidak terbakarnya bottom ash carbon; j. Panas sensibel dalam abu loss of heat due to sensible heat in refuse; k. Kerugian panas karena permukaan radiasi, konveksi, dan yang tidak terhitung lainnya.