Persiapan Teknis Status Produksi dan Konsumsi Uap

321 Persiapannya meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Membuat daftar peralatan yang akan dibawa dan digunakan di lapangan atau pada saat pengukuran. Daftar tersebut memuat informasi: a.1. Klasifikasi peralatan: 1 alat ukur, 2 alat bantu atau pendukung, dan 3 alat pelindung keselamatan. a.2. Pada masing-masing klasifikasi tersebut di atas dituliskan nama, merek, dan jumlah alat. b. Memeriksa dengan cermat setiap peralatan yang akan dibawa dan digunakan. Pemeriksaan lebih dikhususkan pada kondisi peralatan. Khusus peralatan ukur, alat harus dalam kondisi baik, berfungsi atau dapat dioperasikan, dan sudah dikalibrasi. c. Mengemas peralatan dengan hati-hati, aman, dan benar untuk menghindari kerusakan pada saat perjalanan menuju lokasi atau lapangan. Dengan mengetahui jenis dan jumlah alat-alat ukur yang terpasang di pabrik melalui data awal maka pada tahap persiapan ini dapat dipersiapkan alat-alat yang harus dibawa ke pabrik. Rincian peralatan tersebut di atas, yang biasa digunakan saat melakukan audit energi pada sistem integrasi proses dapat dilihat pada Tabel 7- 5 s.d 7-7.

7.3.5. Persiapan dan Pengarahan K-3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan suatu ilmu yang membahas tentang keselamatan dan kesehatan pekerja, lingkungan kerja, dan hasil kerja. Pengertian K-3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP Nomor 50 Tahun 2012, Bab I, Pasal 1, butir 2 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Produktivitas suatu perusahaan salah satunya sangat bergantung pada peran yang dilakukan oleh tenaga kerjanya. Kemampuan tenaga kerja untuk melakukan produksi memerlukan dukungan dan jaminan keselamatan dalam melakukan pekerjaannya. Bahaya kesehatan penting yang mungkin memiliki dampak kesehatan di industri di antaranya:  Debu yang berada dan melayang di udara  Kebisingan dan getaran  Atmosfer yang berbahaya  Radiasi  Penanganan bahan bakar alternatif Terkait dengan kegiatan audit energi, selayaknya Buku Panduan tentang K-3 juga dimiliki oleh suatu institusi atau tim auditor energi. Dengan demikian pada saat tim auditor energi akan diberangkatkan ke lokasi atau industripabrik yang akan diaudit energinya, maka Koordinator mengingatkan kembali danatau memberikan pengarahan di bidang K-3. 322 Hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh setiap personil atau anggota tim audit energi yang akan beraktivitas di industri atau pabrik dan lingkungannya, terkait dengan ketentuan K-3 setidaknya adalah: 1 melaksanakan prosedur K-3, 2 menangani situasi darurat, dan 3 menyesuaikan perilaku kerja. Uraian rinci mengenai ketiga hal di atas dapat dilihat pada Bab 2, Subbab 2.2.5.1 sampai dengan 2.2.5.3. Tabel 7-5 Peralatan ukur untuk audit energi pada sistem integrasi proses Nama dan Fungsi Alat Ilustrasi Ultrasonic liquid flowmeter Fungsi: - Alat untuk mengukur laju aliran air yang melalui pipa dengan cara memasang sensor ultrasonic dari alat ini pada bagian luar pipa. Non contact thermometer Fungsi: - Alat untuk mengukur temperatur pada permukaan objek ukur Temperature Humidity Meter Fungsi : - Alat untuk mengukur temperatur dan kelembaban udara Infrared thermography Fungsi: - Kamera yang berfungsi untuk mengukur temperatur benda untuk mendeteksi adanya masalah, seperti pada sambungan kabel instalasi listrik, dinding boiler, pipa-pipa uap panas, kebocoran area HVAC dengan menampilkan gambar infrared dari benda yang diukur yang mencantumkan besar nilai temperaturnya. Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi. 323 Tabel 7-6 Peralatan pendukung untuk audit energi pada sistem integrasi proses Nama dan Fungsi Alat Ilustrasi Kabel Gulung Listrik Fungsi: - Untuk menyalurkan arus listrik hingga jarak 25 m dari sumber listrik. 25 m Power Extension Lead WReel-3 Sockets http:www.dealsdirect.com.au25m-power- extension-lead-w-reel-3-sockets Peralatan Mekanik Fungsi: - Sebagai alat bantu untuk pekerjaan yang bersifat mekanik. http:www.apollotools.com101-Piece- Mechanics-Tool-Kit.html Kamera Digital Fungsi : - Mendokumentasikan bagian peralatan atau suatu “temuan” yang akan di. http:www.xmit.cc20140630where-you- can-find-cheap-cannon-digital-cameras Meteran Fungsi : - Mengukur dimensi bagian peralatan atau suatu “temuan” yang akan di http:www.ralali.comjual-meteran-roll-3- meter-stanley-33-522-20 Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi. 324 Tabel 7-7 Peralatan K-3 untuk audit energi pada sistem integrasi proses Nama dan Fungsi Alat Ilustrasi Pelindung Kepala Helm MSA VGARD 500 Safety Hard Hat cw ratchet harness http:www.sitebox.ltd.ukmsa-vgard-500- safety-hard-hat-cw-ratchet-harness-oMSA_VGARD500rs Kacamata keselamatan Hornets safety glasses http:www.1staidsupplies.comproducts hornets-safety-glasses-992 Sarung-tangan kain http:distributorsarungtangan.com Sarung tangan anti panas http:ranpro.comenindustries extreme-heat. html?page=shop. product_detailsflypage=flypage. tplproduct_id=170category_id=80 Pelindung mulut dan hidung http:rajahmundry.all.bizsafety-nose-mask-g210547 Lampu senter https:www.ikamart.comelektronik elektronika- lainnya157041jual-senter- swat-lalin-kompas- 98000w-2-cahaya-murah-grosir-eceranad-image-1 Pelindung telinga http:malaysiasafetyproduct.blogspot.com pconstruction.html Pakaian keselamatan http:www.pioneerprotectiveproducts.com product.php227SAFETY+POLY-COTTON+COVERALL Sepatu keselamatan http:www.mr-shopping.netshopShoesMens Boots5071659121106828 timberland_pro_men-s_ 8_titan_safety_toe_boots_cappucino.html Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi. 325

7.3.6. Mobilisasi Personil dan Peralatan

Koordinator berkoordinasi dengan Personil di Industri yang akan diaudit mengenai tanggal dan jam keberangkatan Tim menuju Industri yang akan diaudit. Setelah mendapat konfirmasi dari Personil di industri yang akan diaudit serta kelengkapan administasi telah dipenuhi maka Koordinator segera memberangkatkan Tim beserta kelengkapan peralatannya menuju Industri yang akan diaudit dengan menggunakan sarana transportasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasinya. 7 7 . . 4 4 . . P P E E N N G G U U K K U U R R A A N N P P E E N N G G U U M M P P U U L L A A N N D D A A T T A A

7.4.1. Pemaparan Tahapan dan Proses Pelaksanaan Audit Energi

Tahapan selanjutnya dalam melakukan audit energi di industri adalah pengumpulan data, baik data primer maupun data skunder di lokasi obyek yang akan diaudit. Sebelum pengambilan data dilakukan, tim audit energi terlebih dahulu memaparkan tahapan dan proses pelaksanaan audit energi pada sistem integrasi proses. Pemaparan ini merupakan pertemuan antara tim auditor dengan pihak pabrik yang akan diaudit energinya. Hal yang disampaikan oleh tim auditor adalah:  Pengenalan Tim  Pemaparan Pengumpulan Data Primer dan Sekunder  Pelaksanaan Pengumpulan Data Primer dan Sekunder  VerifikasiKlarifikasi Data yang Diperoleh

7.4.2. Pelaksanaan Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

7.4.2.1. Pengumpulan Data Primer

A. Data Primer yang Dibutuhkan

Data primer selengkapnya yang dibutuhkan dapat dilihat pada Lampiran 1-7. Namun secara umum data primer yang harus diperoleh – melalui pengukuran – meliputi:  laju alir, [tonjam] atau [kljam]  temperatur, [ o C]  tekanan, [kgcm 2 ] di kedua titik: masuk in dan keluar out bagi peralatan-peralatan sebagaimana disebutkan pada Subbab 7.3.1 Heat exchanger: heater, cooler, economizer, superheater, condenser, reboiler, distiller, dan sebagainya. 326

B. Cara Pengumpulan Data

Data primer diperoleh melalui pengukuran langsung. Dalam hal alat ukur yang terpasang di industri tersebut berfungsi normal akurat maka memungkinkan bagi auditor untuk menyalinmencatat data primer yang dihasilkan alat ukur tersebut. Dengan demikian auditor tidak perlu lagi melakukan pengukuran sendiri.

C. Periode Pengukuran

Secara umum pengukuran dilakukan secara sesaat danatau berkala, sekalipun suatu pengukuran secara sinambung on-line merupakan yang paling akurat. Periode pengukuran – pada titik tertentu - secara berkala dapat dilakukan, misal setiap 10 menit selama 2 jam.

7.4.2.2. Pengumpulan Data Sekunder

A. Data Sekunder yang Dibutuhkan

Data sekunder yang dibutuhkan meliputi:  Data proses produksi, PFD, SLD, dan lain-lain,  Desain peralatan terpasang berikut pola operasinya,  Data produksi bulanan 3 tahun terakhir, atau neraca massa produksi bila ada;  Konsumsi energi dan bahan bakar, atau neraca energi bila ada;  Dokumen modifikasi proses yang pernah dilakukan,  Permasalahan-permasalahan yang sering muncul akhir-akhir ini,  Standard Operating Procedure SOP.

B. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data skunder umumnya dilakukan pada saat survei awal. Namun demikian pada saat pelaksanaan pengukuran data primer dapat juga sekaligus melengkapi kekurangan data sekunder. Pengumpulannya juga dilakukan dengan pengamatan serta interview terhadap operator dan pihak manajemen pabrik, untuk memperoleh pola konsumsi energi yang lebih rinci serta menggali peluang-penghematan energi yang dapat dilakukan.

C. Evaluasi Awal Hasil Pengumpulan

Berdasarkan data sekunder yang berhasil dikumpulkan, akan dilakukan review dan verifikasi data. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh memiliki validitas yang tinggi dan dapat dipercaya. Data yang dikumpulkan akan dievaluasi dan penghitungan awal.