Pemanfaatan Kembali Kondensat Condensate Recovery Isolasi Pipa Uap dan Peralatan Proses

245 Isolator termal, dengan mengurangi kehilangan panas, memberikan manfaat sebagai berikut:  Mengurangi konsumsi bahan bakar;  Proses kontrol yang lebih baik dengan menjaga suhu proses pada tingkat yang konstan;  Pencegahan korosi dengan menjaga permukaan terpapar dari sistem berpendingin di atas titik embun;  Perlindungan kebakaran pada peralatan;  Meredam getaran. Isolator dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga rentang suhu yang biasa digunakan:  Isolator Suhu Rendah sampai dengan 90 o C, yang digunakan untuk lemari es, sistem air dingin dan panas, tangki penyimpanan, dan lain-lain. Bahan yang paling umum digunakan adalah gabus, kayu, 85 persen magnesium, serat mineral, poliuretan, dan expanded polystyrene;  Isolator Suhu Menengah 90 – 325 o C, yang digunakan dalam pemanasan suhu rendah dan peralatan pembangkit uap, jalur uap, cerobong, dan lain-lain. Bahan yang paling umum digunakan meliputi 85 persen magnesium, asbes, kalsium silikat, dan serat mineral;  Isolator Suhu Tinggi 325 o C ke atas, yang umumnya digunakan untuk boiler, sistem superheated steam, oven, pengering, dan tungku. Bahan yang paling sering digunakan adalah asbes, kalsium silikat, serat mineral, mika, vermikulit, fireclay, silika, dan serat keramik. Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika memilih bahan isolasi adalah:  Temperatur operasi sistem;  Jenis bahan bakar yang digunakan;  Ketahanan bahan terhadap panas dan kondisi cuaca buruk;  Konduktivitas termal material;  Difusivitas termal bahan;  Kemampuan material untuk menahan berbagai kondisi, seperti kejutan panas, getaran, dan bahan kimia;  Ketahanan bahan terhadap nyala apikebakaran;  Permeabilitas bahan;  Total biaya, termasuk pembelian bahan, pemasangan, dan perawatan. 246 Tabel 6-3 Material isolasi untuk aplikasi yang berbeda-beda ISOLATOR Jenis Isolasi Aplikasi Kelebihan Kekurangan Polystyrene Isolator organik yang dibuat dengan polimerisasi styrene Cocok untuk suhu rendah -167 o C hingga 82 o C. Terutama digunakan dalam ruang dingin, pipa pendinginan, dan struktur penahan beton Kaku dan ringan Mudah terbakar, memiliki titik leleh yang rendah, mengalami degradasi UV, dan rentan terhadap pelarut Polyurethane Dibuat dari reaksi isocyanides dan alkohol Cocok untuk suhu rendah -178 o C ke 4 o C. Terutama digunakan dalam ruangan dingin, transportasi berpendingin, lemari pembekuan, pendinginan pipa, serta isolasi lantai dan pondasi Struktur sel tertutup, densitas rendah, dan kekuatan mekanik yang tinggi Mudah terbakar dan menghasilkan uap beracun Rockwool serat mineral. Diproduksi dengan pelelehan basal dan coke dalam cupola pada sekitar 1500 o C. Binder berbasis fenol digunakan. Tersedia sebagai matras, selimut, dan bentuk lepas atau preformed untuk isolasi pipa Cocok untuk suhu sampai 820 o C. Terutama digunakan untuk mengisolasi oven industri, penukar panas, pengering, boiler, dan pipa suhu tinggi Memiliki berbagai kepadatan yang luas dan tersedia dalam berbagai bentuk. Senyawa ini bersifat inert, tidak-korosif, dan mempertahankan kekuatan mekanis selama penanganan Fibreglass Dibentuk oleh ikatan serat kaca panjang dengan thermo setting resin untuk membentuk blankets dan bats, papan setengah kaku, papan kaku berkepadatan tinggi, dan preformed bagian pipa Cocok untuk suhu sampai 540 o C. Terutama digunakan untuk mengisolasi oven industri, penukar panas, pengering, boiler, dan pipa Tidak akan hancur dengan penuaan Produk fibreglass sedikit basa – pH 9 netral pH 7. Sebaiknya dilindungi terhadap kontaminasi eksternal untuk menghindari percepatan korosi baja Calcium Silicate Terbuat dari bahan kalsium silikat anhidrat diperkuat dengan pengikat non-asbes. Tersedia dalam bentuk slab berbagai ukuran. Cocok untuk suhu sampai 1050 o C. Terutama digunakan untuk mengisolasi dinding tungku, fire boxes, back- up refraktori, dinding, cerobong,dan boiler Struktur sel udara kecil, konduktivitas termal yang rendah, dan akan mempertahankan ukuran dan bentuk dalam kisaran suhu yang bisa digunakan. Ringan, namun 247 memiliki kekuatan struktur yang baik sehingga dapat menahan abrasi mekanik. Tidak akan terbakar atau lapuk, tahan terhadap kelembaban dan tidak-korosif Ceramic fibre Terbuat dari alumina murni dan butiran silika, dicairkan dalam tanur listrik dan dihancurkan oleh gas kecepatan tinggi ke serat halus ringan. Dibuat dalam berbagai bentuk, termasuk cloth, felt, tape, coating cements and variform castable bata api Cocok untuk suhu sampai 1430 o C. Terutama digunakan untuk melindungi tungku dan kiln refraktori, fire box, glass feeder bowls, perbaikan tungku, isolasi kumparan induksi, gasket suhu tinggi, dan bahan pembungkus Sesuai untuk berbagai aplikasi karena bentuknya beragam

6.1.3.4. Katup Penurun Tekanan

Katup penurun tekanan uap juga sering dikenal dengan istilah let-down. Peralatan ini beroperasi pada sebuah lingkardaur loop umpan balik dan selalu membutuhkan jalan pintas by pass dalam keadaan darurat dan pada saat perbaikan. Fungsi let-down adalah:  Memberikan pengendalian aliran uap  Memberikan penyeimbangan pada pressure header Gambar 6-2. Katup Penurun Tekanan sumber : http:www.bermad.com.au 248

6.1.3.5. Tangki Flash

Fungsi Tangki Flash Flash Tank pada sistem distribusi uap adalah: - Mengambil kembali uap flash dari kondensat - Menghilangkan potensi masalah pada recovery kondensat, seperti:  Palu air water hammer  Tekanan balik  Aliran 2 fase - Tangki blowdown flash mengurangi temperatur air sebelum dibuang ke saluran pembuangan. Gambar 6-3. Blowdown flash tank. sumber : http:jpvftech.com

6.1.3.6. Tangki Kondensat

- Disediakan untuk penampungan kondesat secara bersamaan - Biasanya diletakkan di atas untuk menyediakan kebutuhan isap pompa - Dapat digabungkan dengan deaerator dan pemanas, serta penyimpan air umpan. 6 6 . . 2 2 . . A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M D D I I S S T T R R I I B B U U S S I I U U A A P P

6.2.1. Tujuan

Tujuan pelaksanaan audit energi pada sistem distribusi uap adalah untuk:  Memperoleh gambaran secara lengkap dan menyeluruh tentang neraca pemakaian uap steam;  Mengidentifikasi sumber-sumber pemborosan;  Menentukan besarnya potensi penghematan energi;  Mendapatkan potensi penghematan pemakaian energi secara keseluruhan, serta menentukan langkah-langkah penghematan energi tanpa mengurangi tingkat produktivitas;  Mengetahui kebutuhan dan pemakaian uap dari setiap peralatan pengguna uap neraca massa dan energi; dan  Memberikan rekomendasi pelaksanaan penghematan energi.