Ruang Lingkup KegiatanPekerjaan Efisiensi Termal

211 5 5 . . 3 3 . . P P E E R R S S I I A A P P A A N N A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M D D I I E E S S E E L L - - G G E E N N E E R R A A T T O O R R

5.3.1. Data Awal

Dalam tahap persiapan hal penting yang mesti dipenuhi adalah informasi tentang data awal. Dengan adanya data awal ini maka tim auditor dapat mempersiapkan atau mengantisipasi segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan pengumpulan data di lapanganpabrik dengan lebih teliti dan lengkap. Segala sesuatu yang dimaksudkan di sini meliputi: jumlah personil, waktu yang dibutuhkan untuk pengumpulan data, dan peralatan yang akan dibawa alat-alat ukur, pendukung, dan keselamatan safety. Data awal yang dibutuhkan adalah:  Jumlah dan spesifikasi masing-masing diesel generator;  Alat ukur yang terpasang dan beroperasi dengan baik atau pembacaannya akurat, misalnya:  Flowmeter untuk bahan bakar, udara, dan air  Pressure-meter  Temperature-meter  Gas analyser untuk gas buang Data awal tersebut di atas dapat diperoleh melalui 2 cara, yaitu: 1 tinjauan langsung atau survei awal, atau 2 pengiriman lembar isian atau kuesioner. Cara pertama, yakni tinjauan langsung atau survei awal merupakan cara yang sangat disarankan. Melalui survei awal ini tim auditor dapat mencatat, melihat, mendengar, dan merekammendokumentasikan secara langsung sistem yang akan diauditnya. Pada saat melakukan survei awal ini tim auditor disarankan membawa serta Lembar Isian Kuesioner Data Awal Informasi Industri lihat Lampiran 1-1. Dengan demikian Lembar Isian ini langsung diisi oleh tim auditor. Cara kedua adalah mengirimkan Lembar Isian sebagaimana dimaksudkan di atas. Tim Auditor bersikap pasif, menunggu hingga kuesioner itu diisi oleh pihak pabrik dan dikembalikan kepada tim auditor.

5.3.2. Pembentukan Tim dan Pembagian Tugas

5.3.2.1. Pembentukan Tim

Berdasarkan data awal sebagaimana diuraikan di dalam Subbab 5.3.1, selanjutnya dibentuk Tim. Personil yang dibutuhkan sangat tergantung pada lingkup audit yang 212 akan dilakukan serta jumlah dan ukuran peralatan yang akan diaudit. Kebutuhan minimum personil untuk melakukan audit pada sistem diesel-generator sebanyak 3 orang, yaitu:  1 orang auditor energi mechanicalprocess engineer selaku Koordinator atau Lead Auditor;  1 orang teknisi mekanikal; dan  1 orang teknisi elektrikal.

5.3.2.2. Pembagian Tugas

Koordinator bertugas: a. Mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan sejak awal hingga selesai; b. Menyusun danatau menjalankan jadwal kegiatan; c. Menugaskan teknisi untuk mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem diesel-generator. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; d. Mempersiapkan Lembar Isian Sistem Diesel-Generator Lampiran 1-5 dan diserahkan kepada teknisi; e. Memberikan pengarahan kepada anggota tim berkaitan dengan:  Lokasi titik-titik ukur sistem diesel-generator di industri yang akan diaudit;  Penempatan alat-alat ukur dan alat-alat pendukung;  Cara pengisian Lembar Isian Sistem Diesel-Generator; serta  Penggunaan peralatan keselamatan safety selama berada di industri. f. Memimpin kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik; g. Menyusunmenulis laporan; h. Apabila audit energi pada sistem diesel-generator ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator bertugas mendampingi Manajer Tim dan ikut serta pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri; i. Apabila audit energi pada sistem diesel-generator ini merupakan audit energi “tunggal” atau hanya audit pada sistem diesel-generator saja, maka Koordinator bertugas melakukan presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri.