Meningkatkan Efisiensi Peralatan Pemanfaat Energi

430 atau sistem yang efisien tetapi pengoperasian dan perawatan tidak tepat, sehingga pemborosan energi masih terjadi.

10.1.5.4. Menurunkan Biaya Energi

Untuk menurunkan biaya energi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan:  Mengimplementasikan program penghematan energi tanpa biaya, berbiaya rendah, dan berbiaya tinggi;  Melakukan substitusi bahan bakar mahal ke bahan bakar murah, misalnya perubahan bahan bakar boiler dari minyak ke gas, atau dari minyak ke batubara. 1 1 . . 2 2 . . P P R R I I N N S S I I P P - - P P R R I I N N S S I I P P M M A A N N A A J J E E M M E E N N E E N N E E R R G G I I Sistem Manajemen Energi SME adalah suatu proses yang sistematis untuk terus meningkatkan kinerja energi secara kontinyu. Sangat cocok untuk semua organisasi, apapun ukuran atau sektor, tetapi sangat bermanfaat untuk proses yang intensif menggunakan energi. Peningkatan biaya energi akan membuat manajemen energi sebagai prioritas oleh Facility Manager. Beberapa teknologi penghematan energi telah tersedia contohnya, automasi sistem manajemen, akan tetapi penerapan teknologi semata tidak akan menjamin suksesnya program penghematan energi. Facility Manager harus memperhatikan beberapa hal berikut ini sebagai metode pendekatan baru penerapan manajemen energi, di antaranya adalah:  Tanpa mengetahui bagaimana, kapan, dan di mana energi yang digunakan, tidak ada cara untuk mengukur keberhasilan proyek manajemen energi. Mengidentifikasi dan melacak pola penggunaan energi adalah langkah pertama dalam program energi;  Penghematan energi lebih besar diperoleh dengan hanya mengendalikan penggunaan sistem misalnya, pencahayaan daripada dengan memasang komponen yang lebih efisien misalnya, lampu T-8 dan ballast elektronik;  Program manajemen energi yang paling sukses ditemukan dalam fasilitas yang dikelola dan dipelihara dengan baik, tidak pada fasilitas dengan penerapan teknologi peralatan dalam jumlah yang besar;  Praktek perawatan dan manajemen energi yang baik berjalan beriringan. Beberapa tingkat pengembalian modal investasi yang cepat pada proyek konservasi energi hanya dengan melakukan perawatan yang baik. Menjalankan Sistem Manajemen Energi SME mengharuskan untuk:  Mengembangkan dan menerapkan kebijakan energi;  Mengidentifikasi pengguna energi utama; 431  Menetapkan tujuan energi dan target terukur;  Mengimplementasikan dan mengoperasikan program untuk memenuhi tujuan dan sasaran ini;  Memeriksa dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan;  Meninjau sistem terus-menerus dan meningkatkan kinerja energi dari potensi yang ada. Perbaikan terus-menerus, yang merupakan fitur kunci dari standar manajemen energi, memastikan bahwa tetap memperhatikan peluang baru yang muncul dan memanfaatkan semua potensi di mana penghematan energi dapat dicapai. Gambar 10-4. Perbandingan penerapan manajemen energi sesaat dan kontinyu. Banyak perusahaan enggan untuk fokus pada manajemen energi atau untuk berinvestasi dalam langkah-langkah efisiensi energi. Namun demikian, ada banyak contoh yang membuktikan bahwa pendekatan sistematis untuk mengelola energi dapat berhasil dikombinasikan dengan prioritas perusahaan. Hal ini berlaku untuk semua ukuran organisasi baik di sektor publik dan swasta. Dengan penerapan manajemen energi yang sistematis dan terus menerus maka akan didapatkan peningkatan kinerja energi yang kontinyu sedangkan jika manajemen energi dijalankan hanya ketika terjadi kenaikan biaya energi maka tidak akan didapatkan hasil perbaikan kinerja energi yang kontinyu. Manfaat utama dari SME adalah: 1. penghematan biaya energi; 2. prioritas tanpa biaya dan hemat energi murah peluang untuk hari demi hari operasi; 3. mengurangi emisi gas rumah kaca; 4. mengurangi emisi karbon; 5. meningkatkan keamanan pasokan dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor; 6. peningkatan kesadaran energi antara staf dan partisipasi yang lebih besar;