Persiapan Administrasi Persiapan Teknis

215 Tabel 5-2 Peralatan ukur untuk audit energi pada sistem diesel-generator Nama dan Fungsi Alat Ilustrasi Ultrasonic liquid flowmeter Fungsi: - Alat untuk mengukur laju aliran fluida yang melalui pipa dengan cara memasang sensor ultrasonic dari alat ini pada bagian luar pipa. Non contact thermometer Fungsi: - Alat untuk mengukur temperatur pada permukaan objek ukur Infrared thermography Fungsi: - Kamera yang berfungsi untuk mengukur temperatur benda untuk mendeteksi adanya masalah, seperti pada sambungan kabel instalasi listrik, dinding diesel-generator, dengan menampilkan gambar infrared dari benda yang diukur yang mencantumkan besar nilai temperaturnya. Gas Analyser http:www.bacharach-inc.comeca-450.htm Fungsi: - Mengukur kadar gas pada gas buang, meliputi O 2 , CO, dan CO 2 ; - Mengukur temperatur gas buang. Higrometer Fungsi: Mengukur kelembaban nisbi udara. Termokopel Fungsi: Mengukur temperatur. Anemo Meter http:www.lutron.com.twugC_ShowroomItem_ Detail.asp?hidKindID=1hidTypeID=7hidCatID=hidShowID=68hidPrdType=txtSrh Data= Fungsi: Mengukur kecepatan udara. 216 Digital Multimeter Fluke 787EUR TRMS http:www.conrad.comceenproduct124374Fluke----787EURTRMS-digital- multimeter-ProcessMeter-CAT-III-1000-V Fungsi: Mengukur besaran listrik secara terbatas: tegangan, arus, tahanan. Clamp-on Power Meter Hioki 33285 Digital Clamp Meter http:www.powerutility.com.auindex.phpclamp-meters-5hioki-3285-digital- clamp-meter Fungsi: Mengukur besaran listrik, meliputi: tegangan, arus, daya, frekuensi, dan faktor daya. Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi. Tabel 5-3 Peralatan pendukung untuk audit energi pada sistem diesel-generator Nama dan Fungsi Alat Ilustrasi Kabel Gulung Listrik Fungsi: - Untuk menyalurkan arus listrik hingga jarak 25 m dari sumber listrik. 25 m Power Extension Lead WReel-3 Sockets http:www.dealsdirect.com.au25m-power- extension-lead-w-reel-3-sockets Peralatan Mekanik Fungsi: - Sebagai alat bantu untuk pekerjaan yang bersifat mekanik. http:www.apollotools.com101-Piece- Mechanics-Tool-Kit.html Kamera Digital Fungsi : - Mendokumentasikan bagian peralatan atau suatu “temuan” yang akan dianalisis. http:www.xmit.cc20140630where-you- can-find-cheap-cannon-digital-cameras Meteran Fungsi : - Mengukur dimensi bagian peralatan atau suatu “temuan” yang akan dianalisis http:www.ralali.comjual-meteran-roll-3- meter-stanley-33-522-20 Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi. 217 Tabel 5-4 Peralatan K-3 untuk audit energi pada sistem diesel-generator Nama dan Fungsi Alat Ilustrasi Pelindung Kepala Helm MSA VGARD 500 Safety Hard Hat cw ratchet harness http:www.sitebox.ltd.ukmsa-vgard-500- safety-hard-hat-cw-ratchet-harness-oMSA_VGARD500rs Kacamata keselamatan Hornets safety glasses http:www.1staidsupplies.comproducts hornets-safety-glasses-992 Sarung-tangan kain http:distributorsarungtangan.com Sarung tangan anti panas http:ranpro.comenindustries extreme-heat. html?page=shop. product_detailsflypage=flypage. tplproduct_id=170category_id=80 Pelindung mulut dan hidung http:rajahmundry.all.bizsafety-nose-mask-g210547 Lampu senter https:www.ikamart.comelektronik elektronika- lainnya157041jual-senter- swat-lalin-kompas- 98000w-2-cahaya-murah-grosir-eceranad-image-1 Pelindung telinga http:malaysiasafetyproduct.blogspot.com pconstruction.html Pakaian keselamatan http:www.pioneerprotectiveproducts.com product.php227SAFETY+POLY-COTTON+COVERALL Sepatu keselamatan http:www.mr-shopping.netshopShoesMens Boots5071659121106828 timberland_pro_men-s_ 8_titan_safety_toe_boots_cappucino.html Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi. 218

5.3.5. Persiapan dan Pengarahan K-3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan suatu ilmu yang membahas tentang keselamatan dan kesehatan pekerja, lingkungan kerja, dan hasil kerja. Pengertian K-3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP Nomor 50 Tahun 2012, Bab I, Pasal 1, butir 2 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Produktivitas suatu perusahaan salah satunya sangat bergantung pada peran yang dilakukan oleh tenaga kerjanya. Kemampuan tenaga kerja untuk melakukan produksi memerlukan dukungan dan jaminan keselamatan dalam melakukan pekerjaannya. Bahaya kesehatan penting yang mungkin memiliki dampak kesehatan di industri di antaranya:  Debu yang berada dan melayang di udara  Kebisingan dan getaran  Atmosfer yang berbahaya  Radiasi  Penanganan bahan bakar alternatif Terkait dengan kegiatan audit energi, selayaknya Buku Panduan tentang K-3 juga dimiliki oleh suatu institusi atau tim auditor energi. Dengan demikian pada saat tim auditor energi akan diberangkatkan ke lokasi atau industripabrik yang akan diaudit energinya, maka Koordinator mengingatkan kembali danatau memberikan pengarahan di bidang K-3. Hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh setiap personil atau anggota tim audit energi yang akan beraktivitas di industri atau pabrik dan lingkungannya, terkait dengan ketentuan K-3 setidaknya adalah: 1 melaksanakan prosedur K-3, 2 menangani situasi darurat, dan 3 menyesuaikan perilaku kerja. Uraian rinci mengenai ketiga hal di atas dapat dilihat pada Bab 2, Subbab 2.2.5.1 sampai dengan 2.2.5.3.

5.3.6. Mobilisasi Personil dan Peralatan

Koordinator berkoordinasi dengan Personil di Industri yang akan diaudit mengenai tanggal dan jam keberangkatan Tim menuju Industri yang akan diaudit. Setelah mendapat konfirmasi dari Personil di industri yang akan diaudit serta kelengkapan administasi telah dipenuhi maka Koordinator segera memberangkatkan Tim beserta kelengkapan peralatannya menuju industri yang akan diaudit dengan menggunakan sarana transportasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasinya. 219 5 5 . . 4 4 . . P P E E N N G G U U M M P P U U L L A A N N D D A A T T A A P P R R I I M M E E R R D D A A N N S S E E K K U U N N D D E E R R 5 5 . . 4 4 . . 1 1 . . P P e e m m a a p p a a r r a a n n T T a a h h a a p p a a n n d d a a n n P P r r o o s s e e s s P P e e l l a a k k s s a a n n a a a a n n A A u u d d i i t t E E n n e e r r g g i i Sebelum kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan, tim auditor disarankan untuk melakukan prosesi pembukaan kepada pemilik atau pengelola industri – lazim disebut dengan auditee atau pihak yang akan diaudit - sebagaimana layaknya seorang tamu. Langkah pembukaan ini merupakan langkah awal yang akan mengantarkan auditor melaksanakan langkah kegiatan selanjutnya. Pada rapat pembukaanopening meeting, Tim Auditor memaparkan data-data diesel generator yang dibutuhkan. Di samping itu pengenalan tim surveiaudit, pemaparan latar belakang, maksud, tujuan dan lingkup survei, pemaparan tim auditee tentang sistem yang disurvei dan pemaparan agenda survei. Perkenalan tim auditor sistem diesel-generator dan tim auditee dilakukan pula pada acara ini. Pengenalan tim dimaksudkan agar masing-masing pihak dapat mengetahui siapa saja yang akan melakukan survei lapangan. Dalam pengenalan tim, ketua tim survei harus memperkenalkan nama anggota tim, posisi serta tugasnya di dalam survei. Jika diperlukan, dapat ditambahkan latar belakang dan kompetensi anggota tim, supaya komunikasi dengan pihak auditeeobyek survei dapat lebih mudah. Dari pihak auditee, harus diperkenalkan juga siapa yang bertanggungjawab dan mendampingi dalam pengumpulan data sistem diesel-generator 5 5 . . 4 4 . . 2 2 . . P P e e l l a a k k s s a a n n a a a a n n P P e e n n g g u u m m p p u u l l a a n n D D a a t t a a P P r r i i m m e e r r d d a a n n S S e e k k u u n n d d e e r r

5.4.2.1. Pengumpulan Data Primer

A. Data yang Dibutuhkan

Data primer yang dibutuhkan selengkapnya dapat dilihat pada Lembar Isian Sistem Diesel-generator pada Lampiran 1-5. Secara umum data primer yang harus diperoleh – melalui pengukuran – meliputi: a Bahan Bakar : - laju alir, [tonjam] atau [kljam] - temperatur, [ o C] b Udara Pembakaran : - laju alir, [tonjam] atau [m 3 jam] - temperatur, [ o C] - kelembaban relatif, [] c Udara di Permukaan Mesin: - temperatur, [ o C] - kecepatan, [mdetik] 220 d Gas Buang : - kadar O 2 , CO 2 , dan CO, [] - temperatur, [ o C] e Air Pendingin : - laju alir masuk dan keluar, [tonjam] - temperatur masuk dan keluar, [ o C] f Dinding Diesel-generator : - temperatur permukaan, [ o C] g Listrik yang Dihasilkan : - tegangan, [Volt] - arus, [Ampere] - daya, [kVA atau kW] - faktor daya - frekuensi, [Hz]

B. Periode Pengukuran

Pengukuran diupayakan dapat dilakukan dengan 3 variasi beban, yakni beban diesel-generator 50, 75, dan 100 persen dari beban nominalnya. Pada masing-masing tingkat beban tersebut, diesel-generator diukur selama 1 jam. Pada tahap pertama, diesel-generator beroperasi dengan beban 50 persen. Pada tingkat beban ini dilakukan pengukuran parameter operasi sebagaimana diuraikan pada subbab 5.4.2.1. butir A, selama 1 jam. Selanjutnya beban diesel-generator dinaikkan menjadi 75 persen dan dilakukan pengukuran serupa selama 1 jam. Terakhir, disesel generator dibebani 100 persen dan dilakukan lagi pengukuran selam 1 jam.

C. Penentuan Titik Pengukuran

Sebelum berangkat menuju lokasi atau sebelum melakukan pengukuran untuk pengambilan data primer, Koordinator Tim memberikan penjelasan kepada para anggotanya perihal titik-titik pengukuran. Yang dimaksud dengan titik-titik pengukuran adalah titik atau lokasi untuk dipasangnya alat-alat ukur. Ilustrasi tempat titik-titik pengukuran pada sistem diesel-generator dapat dilihat pada Gambar 5-9. Lokasi pemasangan alat ukur harus disepakati dengan auditee. Jika diperlukan tambahan pekerjaan untuk pemasangan alat ukur harus disetujui oleh pihak auditee dan dikerjakan sebelum survei lapangan dilaksanakan. Pemasangan peralatan ukur harus didampingi oleh pihak auditee atau jika memungkinkan dilakukan oleh pihak auditee dengan supervisi dari auditor. Setiap data primer yang diperoleh dicatat dan dimasukkan ke dalam berita acara pengumpulan data primer untuk disampaikan dan