Tinjauan Energi Kalor dan Temperatur

438 sebenarnya, yang mengarah ke identifikasi peluang untuk perbaikan. Ulasan ini menyediakan informasi yang berguna untuk pengembangan baseline energi dan pemilihan indikator kinerja energi EnPIs. Tahapan ini juga menetapkan kemampuan monitoring untuk mendukung perbaikan SME yang efektif dan terus-menerus di masa depan. Pada tahapan ini diidentifikasi perlunya audit energi pada perusahaan tersebut. Untuk industri dengan penggunaan energi lebih besar dari 6000 setara ton minyak ton oil equivalent berdasarkan regulasi nasional pemerintah RI maka diwajibkan melakukan audit energi secara periodik mimimum setiap 3 tahun sekali. Audit energi sangat membantu dalam membuat tinjauan dan analisis penggunaan energi, menyusun baseline, mengidentifikasi potensi penghematan energi, dan merekomendasikan rencana tindak yang harus diambil untuk mencapai target penghematan energi. Tinjauan energi pada penerapan SME dilakukan dengan melakukan tinjauan terhadap beberapa hal berikut ini:  Jenis sumber energi dan jumlah energi yang digunakan listrik, gas alam, propana, dan lain-lain;  Fasilitas dan peralatan apa saja yang menggunakan energi;  Data apa saja yang dimiliki dan bagaimana cara mendapatkannya;  Data apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkannya;  Penggunaan energi masa lalu, sekarang, dan prediksinya ke depan;  Trend penggunaan energi;  Melakukan benchmarking. Sumber energi yang digunakan dalam satu organisasi dapat digambarkan dalam satu diagram: Dalam melakukan tinjauan energi, beberapa kendala yang sering dihadapi antara lain adalah:  Keterbatasan ketersediaaan data;  Data tersedia tetapi terdapat perbedaan rentang waktu pengumpulannya antara data energi dan data produksi;  Tidak tersedianya meteringalat ukur. Setelah data berhasil dikumpulkan, maka dilakukan analisis untuk mengetahui penggunaan energi pada masa lampau, sekarang dan yang akan datang. Metode analisis yang biasa digunakan adalah dengan:  Analisis trend sederhana; 439  Trend tahunan;  Analisis trend rata-rata unit harga;  Analisis trend penggunaan energi tahunan terhadap target. Tabel 10-2 Contoh data energi. Listrik Bulan [kWhbulan] Biayabulan, [Rupiah] Jan-10 407.933 701.911.206 Feb-10 423.000 681.966.357 Mar-10 451.242 788.449.223 Apr-10 414.584 741.556.901 May-10 457.326 808.237.223 Jun-10 484.688 867.054.725 Jul-10 580.617 909.982.050 Aug-10 450.234 550.068.570 Sep-10 487.311 885.008.115 Oct-10 488.652 871.377.821 Nov-10 448.820 841.987.112 Dec-10 457.045 625.169.705 Jan-11 423.900 667.216.877 Feb-11 459.234 747.307.643 Mar-11 490.894 788.947.415 Apr-11 442.668 833.859.627 May-11 490.201 919.833.395 Maka trend sederhana untuk data konsumsi listrikbulan adalah ditunjukkan pada grafik berikut: Gambar 10-7. Analisis trend Konsumsi Energi sederhana. 440 Dari trend data tersebut terlihat konsumsi energi listrik yang berfluktuasi dari bulan Januari 2010 sampai dengan Mei 2011. Untuk menghilangkan efek musiman pada data tersebut, maka analisis data dapat dilakukan dengan analisis trend tahunan annualized trend. Jika dilakukan analisis trend tahunan maka akan menjadi seperti pada Gambar 10-8. Gambar 10-8. Analisis trend tahunan annualized trend analysis. Tujuan dari langkah pada tahapan perencanaan energi adalah untuk mengkaji bagaimana suatu organisasi menggunakan energinya. Organisasi akan mengukur peningkatan kinerja dan mengidentifikasi peluang pengurangan penggunaan energinya melalui kombinasi dari perbaikan dalam house keeping, proyek-proyek teknis, pelatihan, dan cara lainnya. Proses ini disebut tinjauan energireview energi. Tahapan dalam perencanaan energi mulai dari analisis penggunaan energi sampai dengan penyusunan rencana tindak disajikan pada Gambar 10-9. 441 Identifikasi Peraturan dan Ketentuan Lainnya Susun Rencana Pengukuran Tentukan ParameterOperasi Kritis untuk SEU Pertimbangkan Energi Alternatif Terbarukan Analisis Data Energi Pengguna Energi Signifikan Tetapkan Faktor Pendorong Tetapkan Indikator Energi, Beban Dasar, Baseline Identifikasi Peluang Peningkatan Kinerja Tetapkan Sasaran dan Target Susun Rencana Tindak Kaji Pengendalian Operasional Identifikasi Orang dengan Pengaruh Energi Signifikan Susun Rencana Pelatihan Gambar 10-9. Tahapan perencanaan energi pada penerapan sistem manajemen energi.

10.3.4.3. Menentukan Pengguna Energi Signifikan Significant Energy Use – SEU

Menentukan pengguna energi signifikan SeU merupakan tahapan dalam perencanaan energi. Beberapa kata kunci dalam penentuan SeU adalah apa saja yang termasuk SeU, parameter pendorong driver apa pada SeU tersebut dan siapa yang mempengaruhi penggunaan energi tersebut operator, maintenance,dll. Tahapan dalam menentukan SeU adalah:  Mengidentifikasi fasilitas, bagian, atau proses yang menggunakan energi secara signifikan  Menghitung penggunaan energi dengan membuat neraca masa dan energi, tabulasi, dan diagram Sankey  Mengidentifikasi SeU dengan total penggunaan energi sekitar 80 dari total penggunaan energi di organisasiplan Penentuan SeU dapat dilakukan dengan beberapa cara diantara adalah dengan:  membuat neraca energi untuk mengidentifikasi penggunaan energi pada peralatan atau proses  membuat peringkat penggunaan energi pada plan dengan teknik; neraca energi, metoda ranking, dan teknik analisis data lainnya Identifikasi SeU dengan metode peringkat, dapat secara mudah ditampilkan pada grafik. Penggunaan energi pada setiap peralatanbagian proses di tampilkan beserta 442 dengan prosentase penggunaannya terhadap total. Kemudian diidentifikasi total pengguna energi komulatif hingga sebesar minimal 80 dari total konsumsi energi di plant, untuk dipilih sebagai SeU plant tersebut. Gambar 10-10.. Contoh identifikasi SeU dengan metode grafik. Gambar 10-10 menunjukkan contoh mengidentifikasi pengguna energi yang signifikan SeU pada suatu industri. Dengan cara tersebut diketahui bahwa jumlah total penggunaan energi 80 dari total adalah pada lima peralatan terbesar yaitu ; reactor, utilitas, WWTP, pompa air laut dan incenerator. Oleh karena itu maka SeU pada industri tersebut difokuskan pada 5 peralatan pengguna energi terbesar tersebut. Metode lain untuk menentukan SeU adalah tidak hanya dengan peringkat penggunaan energinya tetapi dengan memberikan score terhadap potensi penghematan energinya seperti contoh berikut Tabel 10-3. Tabel 10-3 Metode pemberian skor SeU Kriteria Penilaian Scoring 1 2 3 4 Persentase penggunaan energi 0 - 10 11 - 25 26 - 50 51-100 Estimasi potensi penghematan [Rptahun] 100 Jt 100 - 500 Jt 500 Jt - 5 M 5 M Sehingga penentuan peringkat SeU menjadi seperti pada Tabel 10-4.