Pembentukan Tim Efisiensi Termal

212 akan dilakukan serta jumlah dan ukuran peralatan yang akan diaudit. Kebutuhan minimum personil untuk melakukan audit pada sistem diesel-generator sebanyak 3 orang, yaitu:  1 orang auditor energi mechanicalprocess engineer selaku Koordinator atau Lead Auditor;  1 orang teknisi mekanikal; dan  1 orang teknisi elektrikal.

5.3.2.2. Pembagian Tugas

Koordinator bertugas: a. Mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan sejak awal hingga selesai; b. Menyusun danatau menjalankan jadwal kegiatan; c. Menugaskan teknisi untuk mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem diesel-generator. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; d. Mempersiapkan Lembar Isian Sistem Diesel-Generator Lampiran 1-5 dan diserahkan kepada teknisi; e. Memberikan pengarahan kepada anggota tim berkaitan dengan:  Lokasi titik-titik ukur sistem diesel-generator di industri yang akan diaudit;  Penempatan alat-alat ukur dan alat-alat pendukung;  Cara pengisian Lembar Isian Sistem Diesel-Generator; serta  Penggunaan peralatan keselamatan safety selama berada di industri. f. Memimpin kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik; g. Menyusunmenulis laporan; h. Apabila audit energi pada sistem diesel-generator ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator bertugas mendampingi Manajer Tim dan ikut serta pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri; i. Apabila audit energi pada sistem diesel-generator ini merupakan audit energi “tunggal” atau hanya audit pada sistem diesel-generator saja, maka Koordinator bertugas melakukan presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri. 213 Teknisi bertugas: a. Mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem diesel-generator. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; b. Memasang dan mengoperasikan alat-alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran; c. Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik berdasarkan Lembar Isian Sistem Diesel-Generator Lampiran 1-5; d. Mengembalikan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang telah digunakan pada pengukuran sistem diesel-generator.

5.3.3. Penyusunan Jadwal Kegiatan

Apabila audit energi pada sistem diesel-generator ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator Tim tidak perlu menyusun jadwal kegiatan. Koordinator beserta segenap anggota Tim mengikuti jadwal yang telah disusun oleh Manajer Tim, yang merupakan bagian dari kegiatan secara keseluruhan. Namun, apabila audit energi pada sistem diesel-generator ini merupakan audit energi “tunggal” atau hanya audit pada sistem diesel-generator saja, maka Koordinator bertugas menyusun jadwal kegiatan. Contoh jadwal kegiatannya dapat dilihat pada Tabel 5-1. Tabel 5-1 Contoh jadwal kegiatan audit energi pada sistem diesel-generator apabila audit energi hanya pada sistem diesel-generator 1 2 3 4 5 Persiapan - Pengumpulan data awal melaui survei awal atau pengiriman kuesioner - Pembahasan data awal, pembentukan tim, persiapan peralatan, dan mobilisasi 2 Pengumpulan data primer dan sekunder 3 Evaluasi dan Analisis Data 4 Penyusunan laporan 5 Presentasi laporan akhir 6 Koordinasi manajemen No M inggu Ke- Kegiatan 1