Motor Listrik KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEPUSTAKAAN

74 3 3 . . 2 2 . . 1 1 . . P P e e m m b b e e n n t t u u k k a a n n T T i i m m d d a a n n P P e e m m b b a a g g i i a a n n T T u u g g a a s s

3.2.1.1. Pembentukan Tim

Tim kecil atau auditor yang akan melaksanakan tugas dapat terdiri atas:  2 orang sarjana teknik elektro 1 orang selaku koordinator atau lead auditor, 1 orang lainnya selaku perekayasaengineer:  arus kuat;  memahami single line diagram, transformator, motor-motor listrik, dan peralatan listrik lainnya yang berada di industri.  1 orang teknisi:  latar belakang pendidikan STM SMK listrik;  mampu memasang alat ukur dan merekam data listrik yang dibutuhkan untuk analisis nantinya.

3.2.1.2. Pembagian Tugas

Koordinator bertugas: a Mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan sejak awal hingga selesai; b Menyusun danatau menjalankan jadwal kegiatan; c Menugaskan teknisi untuk mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; d Menugaskan Perekayasa untuk mempersiapkan Lembar Isian Sistem Kelistrikan lihat Lampiran 1-3 dan diserahkan kepada teknisi; e Memberikan pengarahan kepada anggota tim berkaitan dengan:  Lokasi titik-titik ukur sistem kelistrikan di industri yang akan diaudit;  Penempatan alat-alat ukur dan pendukung;  Cara pengisian Lembar Isian Sistem Kelistrikan; serta  Penggunaan peralatan keselamatan safety selama berada di industri; f Memimpin kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik; g Menyusunmenulis laporan; h Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik, maka Koordinator bertugas mendampingi Manajer Tim dan ikut serta pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri; i Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan audit energi hanya pada sistem kelistrikan saja, maka Koordinator bertugas melakukan presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri. 75 Perekayasa bertugas: a Mengawasi dan memimpin teknisi dalam mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat- alat ukur yang sudah dikalibrasi; b Mempersiapkan Lembar Isian Sistem Kelistrikan lihat Lampiran 1-3 dan diserahkan kepada Teknisi Sistem Kelistrikan; c Mengawasi dan memimpin teknisi dalam memasang dan mengoperasikan alat- alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran; d Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik; e Membantu Koordinator dalam melakukan analisis dan menyusunmenulis laporan; f Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan audit energi hanya pada sistem kelistrikan saja, maka perekayasa mendampingi Koordinator pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri. Teknisi bertugas: a Mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang akan digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi; b Memasang dan mengoperasikan alat-alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran; c Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik berdasarkan Lembar Isian Sistem Kelistrikan Lampiran L 1-3; d Mengembalikan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan safety yang telah digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan. 3 3 . . 2 2 . . 2 2 . . P P e e r r s s i i a a p p a a n n A A d d m m i i n n i i s s t t r r a a s s i i d d a a n n T T e e k k n n i i s s

3.2.2.1. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi dilakukan oleh Koordinator atau Lead Auditor untuk beberapa hal seperti diuraikan pada butir 3.2.1. Selain itu Koordinator juga berkoordinasi dengan pihak industri menyangkut tanggal kedatangan Tim di lokasiindustri. Selain itu, biaya sewa peralatan, bahan habis terpakai, biaya perjalanan, akomodasi, dan segala yang berhubungan kegiatan, juga perlu dipersiapkan untuk memudahkan dan mendukung selama berada di lokasi.

3.2.2.2. Persiapan Teknis

Pengertian persiapan teknis di sini adalah persiapan menyangkut peralatan yang akan digunakan di lapangan, khususnya pada saat pengambilan data primer melalui pengukuran.