Data Sekunder yang Dibutuhkan Cara Pengumpulan Data Evaluasi Awal Hasil Pengumpulan

327

7.4.3. Pemaparan Hasil Sementara Audit Energi

Setelah selesai melakukan pengamatan dan pengukuran pada sistem integrasi proses di plant maka auditor diharapkan bisa menyampaikan temuan-temuan sementara hasil audit lapangan. Beberapa temuan yang didapatkan tersebut, antara lain berisi mengenai kondisi best practice yang telah berjalan di plant, titik fokus area yang terdapat potensi penghematan energi, evaluasi sesaat pola operasi dan pemeliharaan, dan kondisi eksisting kinerja peralatan yang ada. 7 7 . . 5 5 . . A A N N A A L L I I S S I I S S S S T T U U D D I I K K A A S S U U S S P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M I I N N T T E E G G R R A A S S I I P P R R O O S S E E S S

7.5.1. Penurunan Konsumsi Uap di Pabrik Acetic Anhydride

Di bawah ini terdapat proses produksi Acetic Anhydride: Gambar 7-27. Diagram Skema proses produksi Acetic Anhydride Villasin, Obenza, Lanuza, Nguyen 328 Dan berikut keterangan masing-masing aliran: Tabel 7-8 Penjelasan tiap-tiap aliran Aliran Keterangan 1 Aceton masuk sebagai bahan baku 2 Asam asetat masuk 3 Reboiler 1 Kolom distilasi 4 Asam asetat recycle masuk reaktor 2 5 Flashcondenser 6 Asam asetat recycle masuk absorber Dari data-data neraca massa dan panas didapatkan kapasitas panas masing-masing aliran, kemudian dikelompokkan antara aliran panas dan dingin sebagai berikut: Tabel 7-9 Tabel analisis target aliran Nomor aliran Tipe aliran FCp BTUhr°F T in °F T out °F ∆H x 10 5 BTUhr 1 Dingin 4.893 77 133 -2,74 2 Dingin 2173 77 129 -1,13 3 Dingin 5x10 5 156 196 -205 4 Panas 1,23x10 4 244 77 21 5 Panas 2,75x10 5 176 128 132 6 Panas 1.046 244 129 1,2 Terlihat pada Tabel 7- di atas bahwa 50,25x10 5 BTUhr harus disuplai dari utilitas yaitu berupa uap. Kemudian seperti penjelasan di atas, maka sebaiknya dibuat kurva komposit panas dan dingin bisa secara manual atau dengan menggunakan software Pinch yaitu OPTIMAL HEAT. Dan sebaiknya satuan operasi diubah ke SI Satuan Internasional, sehingga Tabel 7-9 menjadi: Tabel 7-10 Tabel analisis target aliran dalam SI Nomor aliran Tipe aliran FCp kW °C T in °C T out °C ∆H kW 1 Dingin 2,58 25 56,11 -80,3 2 Dingin 1,15 25 53,89 -33,12 3 Dingin 270,36 68,89 91,11 -6.007,96 4 Panas 6,63 117,78 25 615,45 5 Panas 145,07 80 53,33 3.868,54 6 Panas 0,55 117,78 53,89 35,17 329 Setelah itu, masukkan data-data pada Tabel 7-3 ke dalam OPTIMAL HEAT®, sehingga mendapatkan kurva komposit seperti berikut: Gambar 7-28. Kurva komposit dengan ∆T min 10°C dengan OPTIMAL HEAT® Gambar 7-29. Kurva Grand Composite dengan OPTIMAL HEAT® 330 Dan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 7-11 Hasil Pinch berdasar OPTIMAL HEAT® No Keterangan Nilai 1 ∆T min 10°C 2 T Pinch panas 78,89°C 3 T Pinch dingin 68,89°C 4 Q Hotmin 5.567,1413 kW 5 Q Coldmin 3.965,5426 kW 6 Jumlah aliran panas 3 7 Jumlah aliran dingin 3 Gambar 7-30. Bentuk desain jaringan HE

7.5.2. Analisis Awal Tekno-Ekonomi

Tanpa adanya integrasi panas atau Pinch, didapatkan Q Hot = 6.121,37 kW, dan Q Cold = 4.519,16 kW. Nilai ini cukup besar. Dibandingkan dengan menggunakan analisis Pinch, nilai Q Hot menjadi 5.567,14 kW, dan Q Cold 3.965,54 kW, sehingga Q Hot mengalami penurunan sebesar 554,23 kW, dan Q Cold sebesar 553,62 kW. Jika harga utilitas panas adalah USD2,25 per GJ dan harga utilitas dingin adalah USD0,25 per GJ, maka dengan Pinch bisa menghemat USD346.393,75 per jam + 38.445,83 per jam = USD384.839,58 per jam, atau setara dengan Rp4.618.075.000 per jam. 331 7 7 . . 6 6 . . L L A A P P O O R R A A N N A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M I I N N T T E E G G R R A A S S I I P P R R O O S S E E S S Penyusunan laporan audit energi pada sistem integrasi proses bergantung pada lingkup audit energi yang dilakukan. Umumnya audit energi pada sistem integrasi proses merupakan bagian dari suatu audit energi rinci. Artinya, di samping sistem integrasi proses yang diaudit, terdapat juga misalnya sistem-sistem kelistrikan, boiler, diesel generator, turbin-generator, dan lain-lainnya. Namun dapat terjadi suatu pabrik menginginkan sistem integrasi prosesnya saja yang diaudit.

7.6.1. Sebagai Bagian Dari Audit Energi Rinci

Dalam buku ini audit energi pada sistem integrasi proses merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik. Dengan demikian laporan yang disusun juga merupakan bagian dari suatu laporan gabungan. Contoh kerangka dan format laporannya dapat dilihat pada Gambar 7-31. Sedangkan untuk format penulisan nama tabel, gambar, dan catatan kaki dapat dilihat pada Gambar 7-32. Huruf “X” pada judul laporan Gambar 7-31 adalah urutan bab pada sistem integrasi proses. Misalnya, laporan untuk audit energi pada sistem integrasi proses berada pada urutan ke- 7, maka ini berarti huruf “X” diganti dengan angka 7 atau VII. Dengan demikian judul laporan menjadi: Bab 7 atau Bab VII Sistem Integrasi Proses. Hal utama yang mesti dituliskan di dalam laporan – sesuai dengan Gambar 7-31 – meliputi: a. Deskripsi atau Tinjauan SistemPeralatan Di sini diuraikan hal-ikhwal mengenai sistemperalatan di pabrik tersebut yang membutuhkan pemanasan, pendinginan, kondensasi, dan evaporasi disertai kondisi operasinya. Selain itu juga status konsumsi energi uap pada saat ini, dan beberapa lainnya. b. Lingkup Audit Energi pada Sistem Integrasi Proses Dijelaskan seberapa rinci lingkup kegiatan yang dilakukan. c. Peralatan Audit Energi Dijelaskan jenis dan jumlah peralatan yang digunakan dalam melakukan audit energi, meliputi: peralatan ukur, pendukung, dan K-3. d. Pengukuran dan Di sini diuraikan di titik atau lokasi mana saja pengukuran dilakukan. Selain itu juga dijelaskan pengukuran yang dilakukan secara sinambung on-line dan sesaat. Selanjutnya diuraikan danatau perhitungan yang dilakukan atas data hasil pengukuran. Butir penting dalam adalah potensi penghematan energi yang diuraikan secara kuantitatif. Kemudian, potensi penghematan energi ini “dikonversi” menjadi potensi penghematan biaya. Bila dipandang perlu, dilengkapi pula dengan awal tekno ekonomi. e. Kesimpulan dan Rekomendasi Disampaikan kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasinya. 332 Gambar 7-31. Contoh kerangka dan format laporan untuk audit energi pada sistem integrasi proses yang merupakan bagian dari audit energi secara keseluruhan di pabrik. Di sini dituliskan pengantar terhadap sistem integrasi proses yang akan dibahas. X.1. DESKRIPSI SISTEMPERALATAN DI … [nama pabrik atau PT ...] Di sini diuraikan penjelasan sistemperalatan yang akan dijadikan target analisis: kondisi operasi sistem berdasarkan diagram alirnya. X.1.1. SistemPeralatan X.1.1.1. … X.1.1.2. … X.1.1.3. … X.1.2. Status Konsumsi Energi Uap

X.2. LINGKUP AUDIT ENERGI X.3. PERALATAN AUDIT ENERGI

X.3.1. Peralatan Ukur X.3.2. Peralatan Pendukung

X.3.3. Peralatan Keselamatan X.4. PENGUKURAN DAN ANALISIS X.4.1. Neraca Massa dan Energi X.4.2. … X.4.3. … X.4.4. Analisis Awal Tekno Ekonomi

X.5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN Catatan: a. Ukuran kertas: A-4. Margin: kiri 2,5 cm, kanan 2 cm, atas 2 cm, dan bawah 2 cm. Keseluruhan Naskah : 1,5 Spasi b. Huruf X adalah nomor bab yang ditentukan. Misal, laporan sistem kelistrikan adalah Bab 6, maka X diganti dengan angka 6.

BAB X SISTEM INTEGRASI PROSES

JUDUL BAB: Jenis : Arial Ukuran : 20 Tipe : Tebal Huruf Besar Semua Kalimat Pembukaan Sekitar 3 alinea Arial, 11, Regular, Huruf Besar dan kecil JUDUL SUBBAB: Arial, 12, Tebal Huruf Besar Semua Judul Sub-subbab: Arial, 12, Tebal, Huruf Besar pada setiap awal kata NaskahIsi Tulisan Arial, 11, Regular, Huruf Besar dan kecil 0,5 333 Gambar 7-32. Contoh format dalam penulisan nama tabel, gambar, dan catatan kaki. KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Identitas Perusahaan 1.2 Status Penyediaan dan Konsumsi Energi 1.3 …………. BAB 2 DESKRIPSI SISTEMPERALATAN 2.1 SistemPeralatan 2.1.1. … 2.1.2. … 2.1.3. …

2.2 Status Konsumsi Energi Uap

BAB 3 LINGKUP AUDIT ENERGI

BAB 4 PERALATAN AUDIT ENERGI

4.1 Peralatan Ukur 4.2 Peralatan Pendukung 4.3 Peralatan K-3 BAB 5 PENGUKURAN DAN ANALISIS 5.1 Neraca Massa dan Energi 5.2 …. 5.3 …. 5.4 Analisis Awal Tekno Ekonomi BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan 6.2 Rekomendasi KEPUSTAKAAN LAMPIRAN Catatan: a. Ukuran kertas: A-4. Margin: kiri 2,5 cm, kanan 2 cm, atas 2 cm, dan bawah 2 cm. Keseluruhan Naskah : 1,5 Spasi b. Secara umum, huruf untuk naskah atau isi tulisan: arial, font 11, regular. c. Kata-kata yang berasal dari bahasa asing dicetak miring. DAFTAR ISI Arial, 20, Tebal, Huruf Besar Semua Arial, 11, Tebal, Huruf Besar Semua Arial, 11, Tebal, Huruf Besar dan Kecil