Pengaruh Bahan Bakar ANALISIS 1.Perhitungan KinerjaEfisiensi Boiler

178 4 4 . . 5 5 . . P P E E N N Y Y U U S S U U N N A A N N L L A A P P O O R R A A N N Kegiatan audit energi pada sistem boiler diakhiri dengan penyusunan laporan. Selanjutnya, laporan ini biasanya dipresentasikan di hadapan pemilik atau pengelola industripabrik. Presentasi ini penting untuk dilakukan guna memaparkan secara langsung hasil analisis, kesimpulan, dan rekomendasi yang diberikan dalam rangka peningkatan kinerja boiler. Penyusunan laporan audit energi pada sistem boiler bergantung pada lingkup audit energi yang dilakukan. Umumnya audit energi pada sistem boiler merupakan bagian dari suatu audit energi rinci. Artinya, di samping sistem boiler yang diaudit, terdapat juga misalnya sistem-sistem kelistrikan, diesel generator, dan lain-lainnya. Namun dapat terjadi suatu pabrik menginginkan sistem boilernya saja yang diaudit.

4.5.1. Sebagai Bagian Dari Audit Energi Rinci

Dalam buku ini audit energi pada sistem boiler merupakan bagian dari audit energi rinci di industripabrik. Dengan demikian laporan yang disusun juga merupakan bagian dari suatu laporan gabungan. Contoh kerangka dan format laporannya dapat dilihat pada Gambar 4-40. Sedangkan untuk format penulisan nama tabel, gambar, dan catatan kaki dapat dilihat pada Gambar 4-41. Huruf “X” pada judul laporan Gambar 4-40 adalah urutan bab pada sistem boiler. Misalnya, laporan untuk audit energi pada sistem boiler berada pada urutan ke-4 , maka ini berarti huruf “X” diganti dengan angka 4 atau IV. Dengan demikian judul laporan menjadi: Bab 4 atau Bab IV Sistem Boiler. Hal utama yang mesti dituliskan di dalam laporan – sesuai dengan Gambar 4-40 - meliputi: 1. Deskripsi Sistem Boiler Di sini diuraikan hal-ikhwal mengenai sistem boiler di pabrik tersebut, misalnya: a jumlah dan spesifikasi masing-masing boiler, b status terkini: konsumsi bahan bakar, produksi uap dan konsumsi untuk pabrik, c perawatan dan perbaikan, dan d status peralatan ukur atau sistem instrumentasi yang terpasang; 2. Lingkup Audit Energi pada Sistem Boiler Dijelaskan seberapa rinci lingkup kegiatan yang dilakukan. 3. Peralatan Audit Energi Dijelaskan jenis dan jumlah peralatan ukur, pendukung, dan K-3 yang digunakan oleh auditor untuk pengumpulan data primer; 4. Pengukuran dan Analisis Di sini diuraikan di titik atau lokasi mana saja pengukuran dilakukan. Selain itu juga dijelaskan pengukuran yang dilakukan secara sinambung on-line dan sesaat. Selanjutkan diuraikan analisis danatau perhitungan yang dilakukan atas data hasil pengukuran. 179 5. Kesimpulan dan Rekomendasi Disampaikan kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasinya. Gambar 4-40. Contoh kerangka dan format laporan untuk audit energi pada sistem boiler yang merupakan bagian dari audit energi secara keseluruhan di pabrik. Di sini dituliskan pengantar terhadap sistem boiler yang akan dibahas, misalnya latar belakang digunakannya sistem boiler ini, sejak kapan sistem ini dioperasikan, dan lain-lain yang terkait. X.1. DESKRIPSI SISTEM BOILER DI … [nama pabrik atau PT ...] Di sini diuraikan penjelasan sistem boiler secara umum: cara operasi sistem berdasarkan diagram alirnya.

X.1.1. Jumlah dan Spesifikasi Boiler X.1.2. Status Pengoperasian Boiler

Status produksi dan konsumsi uap, pemakaian bahan bakar, perawatanperbaikan

X.2. LINGKUP AUDIT ENERGI X.3. PERALATAN AUDIT ENERGI

X.3.1. Peralatan Ukur X.3.2. Peralatan Pendukung

X.3.3. Peralatan Keselamatan X.4. PENGUKURAN DAN ANALISIS X.4.1. Efisiensi Masing-masing Boiler Langsung danatau Tidak Langsung X.4.2. Neraca Panas X.4.3. Udara Lebih Excess Air

X.4.4. Alat Pembakar Burner X.4.5. Beban Boiler Firing Rate

X.4.6. Temperatur dan Komposisi Gas Bvuang X.4.7. Temperatur Air Umpan Boiler

X.4.8. Pemanfaatan Kondensat Condensate Recovery X.4.9. Pengerakan Pipa X.4.10. Air Lumpur Terbuang Blowdown X.4.11. Kehilangan Panas pada Bagian Luar Boiler X.4.12. Tekanan Uap X.4.13. Pengaruh Bahan Bakar X.4.14. Analisis Awal Tekno Ekonomi

X.5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN Catatan: a. Ukuran kertas: A-4. Margin: kiri 2,5 cm, kanan 2 cm, atas 2 cm, dan bawah 2 cm. Keseluruhan Naskah : 1,5 Spasi b. Huruf X adalah nomor bab yang ditentukan. Misal, laporan sistem kelistrikan adalah Bab 6, maka X diganti dengan angka 6.

BAB X SISTEM BOILER

JUDUL BAB: Jenis : Arial Ukuran : 20 Tipe : Tebal Huruf Besar Semua Kalimat Pembukaan Sekitar 3 alinea Arial, 11, Regular, Huruf Besar dan kecil JUDUL SUBBAB: Arial, 12, Tebal Huruf Besar Semua Judul Sub-subbab: Arial, 12, Tebal, Huruf Besar pada NaskahIsi Tulisan Arial, 11, Regular, Huruf Besar dan kecil 0,5 180 Gambar 4-41. Contoh format dalam penulisan nama tabel, gambar, dan catatan kaki.

4.5.2. Audit Energi Hanya Pada Sistem Boiler

Sebagaimana disampaikan di atas, terbuka kemungkinan sebuah industri atau pabrik minta dilakukan audit energi hanya pada sistem boilernya saja. Dengan demikian laporan yang disusun pun berbeda. Bukan merupakan bagian dari suatu laporan gabungan, melainkan sebuah laporan “tunggal”, yang hanya mengulas ikhwal sistem boiler, mulai dari pendahuluan, persiapan, pengukuran, analisis, hingga