Data Sekunder yang Dibutuhkan

85  Komitmen manajemen kebijakan, organisasi, personil  Audit energi dan evaluasi kinerja  Program efisiensi energi  Sistem monitoring penggunaan energi  Peningkatan kesadaran sosialisasi, kampanye, insentif, disinsentif Fotokopi single line diagram, rekening listrik, dan peralatan listrik lainnya sangat penting untuk menghemat waktu. Beberapa industri juga telah menyediakan data- data sekunder dalam bentuk soft file. Bila memungkinkan dapat dilakukan copy file dalam bentuk soft. Ini jauh lebih hemat waktu dan datanya agar persis sama. Pengumpulan data sekunder dilakukan saat Tim masih berada di lokasi. Hal ini sangat diperlukan untuk memastikan apakah data sekunder yang didapatkan sudah cukup dan memadai. 3 3 . . 3 3 . . 3 3 . . V V e e r r i i f f i i k k a a s s i i K K l l a a r r i i f f i i k k a a s s i i D D a a t t a a H H a a s s i i l l A A u u d d i i t t E E n n e e r r g g i i Verifikasi didefinisikan sebagai penyediaan bukti objektif bahwa item yang diberikan memenuhi persyaratan yang ditentukan ISOIEC Guide 99:2007. Dalam konteks tersebut, maka verifikasi data sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah berdasarkan sumber data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan akurasi datanya. Berdasarkan definisi tersebut, maka verifikasi data sekunder setidaknya memiliki dua aspek yang penting, yaitu: kepastian mengenai validitas sumber data dan tingkat akurasi data.

3.3.3.1. Validitas Sumber Data

Untuk menjamin bahwa data sekunder diperoleh dari sumber data yang valid, maka verifikasi dilakukan dengan memastikan bahwa data sekunder yang diperoleh berasal dari sumber yang legal dan sah. Setiap data sekunder yang diperoleh harus disebutkan asal sumber data dan didukung oleh bukti dokumen yang sah.

3.3.3.2. Tingkat Akurasi Data

Tingkat akurasi data khususnya data yang sifatnya kuantitatif, sangat terkait dengan metode dan alat ukur yang digunakan. Dalam proses verifikasi data sekunder, harus dilakukan klarifikasi mengenai metode dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur data. Setiap alat ukur harus berfungsi dengan baik dan memiliki riwayat kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika memungkinkan, verifikasi menyediakan sarana untuk memeriksa bahwa deviasi antara nilai-nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dan nilai-nilai yang sesuai diketahui kuantitas yang diukur secara konsisten lebih kecil dari kesalahan maksimum yang ditetapkan dalam standar, regulasi, atau spesifikasi yang khas bagi pengelolaan peralatan pengukuran. Hasil verifikasi mengarah pada keputusan, baik untuk mengembalikan dalam pelayanan, melakukan penyesuaian, atau perbaikan, atau untuk downgrade, atau untuk mendeklarasikan ulang. Dalam semua kasus diperlukan bahwa jejak tertulis