Persiapan Teknis Analisis Awal Tekno Ekonomi

411 Termokopel Fungsi: Mengukur temperatur Manometer Fungsi: Mengukur tekanan Digital Multimeter Fluke 787EUR TRMS http:www.conrad.comceenproduct124374Fluke----787EURTRMS- digital-multimeter-ProcessMeter-CAT-III-1000-V Fungsi: Mengukur besaran listrik secara terbatas: tegangan, arus, tahanan. Clamp-on Power Meter Hioki 33285 Digital Clamp Meter http:www.powerutility.com.auindex.phpclamp-meters-5hioki- 3285-digital-clamp-meter Fungsi: Mengukur besaran listrik, meliputi: tegangan, arus, daya, frekuensi, dan faktor daya. Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi. Tabel 9-5 Peralatan pendukung untuk audit energi pada sistem pompa Nama dan Fungsi Alat Ilustrasi Kabel Gulung Listrik 25 m Power Extension Lead WReel-3 Sockets http:www.dealsdirect.com.au25m-power-extension-lead- w-reel-3-sockets Fungsi: - Untuk menyalurkan arus listrik hingga jarak 25 m dari sumber listrik. Peralatan Mekanik http:www.apollotools.com101-Piece-Mechanics-Tool- Kit.html Fungsi: - Sebagai alat bantu untuk pekerjaan yang bersifat mekanik. 412 Peralatan Listrik Electric tool set http:id.aliexpress.comitem62-in-1-Electric-Tool-Set- Practical-household-Combination-tool-kit-Hammer-Plier- Screwdrivers-Wrenches-Socket394213113. html?recommendVersion=1 Fungsi: - Sebagai alat bantu untuk pekerjaan yang bersifat kelistrikan. Kamera Digital http:www.xmit.cc20140630where-you-can-find-cheap- cannon-digital-cameras Fungsi : - Mendokumentasikan bagian peralatan atau suatu “temuan” yang akan dianalisis. Meteran http:www.ralali.comjual-meteran-roll-3- meter-stanley-33-522-20 Fungsi : - Mengukur dimensi bagian peralatan atau suatu “temuan” yang akan dianalisis Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi. Tabel 9-6 Peralatan K-3 untuk audit energi pada sistem pompa Nama dan Fungsi Alat Ilustrasi Pelindung Kepala Helm MSA VGARD 500 Safety Hard Hat cw ratchet harness http:www.sitebox.ltd.ukmsa-vgard-500- safety-hard-hat-cw-ratchet-harness-oMSA_VGARD500rs Kacamata keselamatan Hornets safety glasses http:www.1staidsupplies.comproducts hornets-safety-glasses-992 Sarung-tangan kain http:distributorsarungtangan.com Sarung tangan listrik http:www.cablejoints.co.uksub-product- detailscable-socksinsulating-gloves-class-4 Pelindung mulut dan hidung http:rajahmundry.all.bizsafety-nose-mask-g210547 413 Lampu senter https:www.ikamart.comelektronik elektronika- lainnya157041jual-senter- swat-lalin-kompas- 98000w-2-cahaya-murah-grosir-eceranad-image-1 Pelindung telinga http:malaysiasafetyproduct.blogspot.com pconstruction.html Pakaian keselamatan http:www.pioneerprotectiveproducts.com product.php227SAFETY+POLY-COTTON+COVERALL Sepatu keselamatan http:www.mr-shopping.netshopShoesMens Boots5071659121106828 timberland_pro_men-s_ 8_titan_safety_toe_boots_cappucino.html Catatan: Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe, jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi.

9.4.5. Persiapan dan Pengarahan K-3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan suatu ilmu yang membahas tentang keselamatan dan kesehatan pekerja, lingkungan kerja, dan hasil kerja. Pengertian K-3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP Nomor 50 Tahun 2012, Bab I, Pasal 1, butir 2 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Produktivitas suatu perusahaan salah satunya sangat bergantung pada peran yang dilakukan oleh tenaga kerjanya. Kemampuan tenaga kerja untuk melakukan produksi memerlukan dukungan dan jaminan keselamatan dalam melakukan pekerjaannya. Bahaya kesehatan penting yang mungkin memiliki dampak kesehatan di industri di antaranya:  Debu yang berada dan melayang di udara  Kebisingan dan getaran  Atmosfer yang berbahaya  Radiasi  Penanganan bahan bakar alternatif Terkait dengan kegiatan audit energi, selayaknya Buku Panduan tentang K-3 juga dimiliki oleh suatu institusi atau tim auditor energi. Dengan demikian pada saat tim auditor energi akan diberangkatkan ke lokasi atau industripabrik yang akan diaudit energinya, maka Koordinator mengingatkan kembali danatau memberikan pengarahan di bidang K-3. Hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh setiap personil atau anggota tim audit energi yang akan beraktivitas di industri atau pabrik dan lingkungannya, terkait dengan 414 ketentuan K-3 setidaknya adalah: 1 melaksanakan prosedur K-3, 2 menangani situasi darurat, dan 3 menyesuaikan perilaku kerja. Uraian rinci mengenai ketiga hal di atas dapat dilihat pada Bab 2, Subbab 2.2.5.1 sampai dengan 2.2.5.3.

9.4.6. Mobilisasi Personil dan Peralatan

Koordinator berkoordinasi dengan Personil di Industri yang akan diaudit mengenai tanggal dan jam keberangkatan Tim menuju Industri yang akan diaudit. Setelah mendapat konfirmasi dari Personil di industri yang akan diaudit serta kelengkapan administasi telah dipenuhi maka Koordinator segera memberangkatkan Tim beserta kelengkapan peralatannya menuju Industri yang akan diaudit dengan menggunakan sarana transportasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasinya. 9 9 . . 5 5 . . P P E E N N G G U U M M P P U U L L A A N N D D A A T T A A P P R R I I M M E E R R D D A A N N S S E E K K U U N N D D E E R R 9 9 . . 5 5 . . 1 1 . . P P e e m m a a p p a a r r a a n n T T a a h h a a p p a a n n d d a a n n P P r r o o s s e e s s P P e e l l a a k k s s a a n n a a a a n n A A u u d d i i t t E E n n e e r r g g i i Sebelum kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan, tim auditor disarankan untuk melakukan prosesi pembukaan kepada pemilik atau pengelola industri – lazim disebut dengan auditee atau pihak yang akan diaudit - sebagaimana layaknya seorang tamu. Langkah pembukaan ini merupakan langkah awal yang akan mengantarkan auditor melaksanakan langkah kegiatan selanjutnya. Pada rapat pembukaanopening meeting, Tim Auditor memaparkan data-data pompa yang dibutuhkan. Di samping itu pengenalan tim surveiaudit, pemaparan latar belakang, maksud, tujuan dan lingkup survei, pemaparan tim auditee tentang sistem yang disurvei dan pemaparan agenda survei. Perkenalan tim auditor sistem pompa dan tim auditee dilakukan pula pada acara ini. Pengenalan tim dimaksudkan agar masing-masing pihak dapat mengetahui siapa saja yang akan melakukan survei lapangan. Dalam pengenalan tim, ketua tim survei harus memperkenalkan nama anggota tim, posisi serta tugasnya di dalam survei. Jika diperlukan, dapat ditambahkan latar belakang dan kompetensi anggota tim, supaya komunikasi dengan pihak auditeeobyek survei dapat lebih mudah. Dari pihak auditee, harus diperkenalkan juga siapa yang bertanggungjawab dan mendampingi dalam pengumpulan data sistem pompa. 415 9 9 . . 5 5 . . 2 2 . . P P e e l l a a k k s s a a n n a a a a n n P P e e n n g g u u m m p p u u l l a a n n D D a a t t a a P P r r i i m m e e r r d d a a n n S S e e k k u u n n d d e e r r

9.5.2.1. Pengumpulan Data Primer

A. Data yang Dibutuhkan

Data primer yang dibutuhkan selengkapnya dapat dilihat pada Lembar Isian Sistem Pompa pada Lampiran 1-9. Secara umum data primer yang harus diperoleh – melalui pengukuran – meliputi: a Laju alir fluida keluar dari Pompa, [tonjam] atau [kljam] b Temperatur fluida keluar dari Pompa, [ o C] c Tekanan masuk dan keluar pompa, [kgcm 2 ] d Head, [m] e Konsumsi energi listrik, [kVA atau kWh]

B. Pemasangan Alat Ukur

Sebelum berangkat menuju lokasi atau sebelum melakukan pengukuran untuk pengambilan data primer, Koordinator Tim memberikan penjelasan kepada para anggotanya perihal titik-titik pengukuran. Yang dimaksud dengan titik-titik pengukuran adalah titik atau lokasi untuk dipasangnya alat-alat ukur. Lokasi pemasangan alat ukur harus disepakati dengan auditee. Jika diperlukan tambahan pekerjaan untuk pemasangan alat ukur harus disetujui oleh pihak auditee dan dikerjakan sebelum survei lapangan dilaksanakan. Pemasangan peralatan ukur harus didampingi oleh pihak auditee atau jika memungkinkan dilakukan oleh pihak auditee dengan supervisi dari auditor. Setiap data primer yang diperoleh dicatat dan dimasukkan ke dalam berita acara pengumpulan data primer untuk disampaikan dan disetujui oleh pihak auditee pada saat pertemuan penutup. Namun apabila pada sistem pompa tersebut sudah dipasang oleh pihak industri alat ukur yang berfungsi dengan baik akurat maka auditor tidak perlu lagi memasang alat ukur yang dibawanya. Pengambilan data dapat menggunakan alat ukur pabrik yang sudah terpasang itu. C. Pelaksanaan Pengukuran C.1. Laju Alir dan Temperatur Fluida Laju alir dan temperatur fluida diukur pada titik keluar dari pompa. Sekiranya pompa tersebut sudah dilengkapi oleh pihak industri dengan alat ukur 2 parameter disebutkan di atas dan berfungsi dengan baik = akurat maka auditor cukup mencatat data yang ditunjukkan oleh alat-alat ukur tersebut. 416 C.2. Tekanan Masuk dan Keluar Pompa Tim auditor mengukur dan mencatat data tekanan masuk dan keluar pompa. C.3. Head Pompa Tim auditor mengukur dan mencatat data head pompa. C.4. Konsumsi Energi Listrik Pompa Secara bersamaan dengan pengukuran pada butir D.1 a.d D.3 di atas, Tim Auditor mengukur konsumsi energi listrik pompa dalam satuan kVA atau kW.

9.5.2.2. Pengumpulan Data Sekunder

A. Data Sekunder yang Dibutuhkan

Beberapa data sekunder kemungkinan besar sudah tersedia pada Data Awal Informasi Industri pada saat kegiatan audit enegri ini dipersiapkan. Namun demikian perlu dijelaskan bahwa untuk keperluan analisis pada audit energi ini diperlukan data sekunder yang meliputi:  Jumlah dan spesifikasi masing-masing pompa;  Model atau pola operasi unit-unit pompa tersebut di atas;  Jam operasi pompa dalam setahun beserta rata-rata dayanya hp;  Salinan catatan operasi logsheet atau logbook unit-unit pompa selama 3 bulan terakhir;  Dokumen perawatan atau modifikasi yang pernah dilakukan;  Permasalahan-permasalahan yang sering muncul akhir-akhir ini;  Prosedur Operasi Baku atau Standard Operating Procedure SOP;  Hasil uji kinerja performance test pada saat “komisioning” menjelang serah terima unit-unit pompa.

B. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data sekunder umumnya dilakukan pada saat survei awal. Namun demikian pada saat pelaksanaan pengukuran data primer dapat juga sekaligus melengkapi kekurangan data sekunder. Pengumpulannya juga dilakukan dengan pengamatan serta interview terhadap operator dan pihak manajemen pabrik, untuk memperoleh pola konsumsi energi yang lebih rinci serta menggali peluang-penghematan energi yang dapat dilakukan.

9.5.3. Pemaparan Hasil Sementara Audit Energi

Setelah selesai melakukan pengamatan dan pengukuran pada sistem pompa di plant maka auditor diharapkan bisa menyampaikan temuan-temuan sementara hasil audit lapangan. Beberapa temuan yang didapatkan tersebut, antara lain berisi mengenai kondisi