Penyelesaian Akhir Laporan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEPUSTAKAAN

67 Presentasi ini sangat perlu untuk dilakukan. Melalui forum presentasi ini para auditor energi dapat secara langsung menyampaikan dan menjelaskan hasil pekerjaannya sebagaimana ditulis di dalam laporan akhir sementara. Pihak pemilik atau pengelola industri juga berkesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang atau tidak jelas di dalam laporan. Hal yang paling penting adalah pihak pemilik atau pengelola industri dapat setuju dengan kesimpulan dan rekomendasi yang ditulis di dalam laporan. Kata “setuju” ini kadang dicapai setelah melalui suatu adu argumentasi yang alot. Tentu saja setelah pihak auditor dapat meyakinkan pihak pemilik atau pengelola industri atas butir- butir yang ditulis di dalam kesimpulan dan rekomendasi. Apabila terdapat rekomendasi untuk melakukan investasi menengah atau tinggi, maka forum presentasi ini merupakan kesempatan yang baik bagi pihak auditor untuk menjelaskan atau meyakinkan pihak pemilik atau pengelola industri untuk secepatnya melangkah pada pekerjaan studi kelayakan atau FS feasibility study. Melalui studi kelayakan ini maka analisis awal tekno ekonomi yang sudah dilakukan pada pekerjaan audit energi ini dapat lebih diperdalam lagi.

2.5.5. Penyerahan Laporan Final

Tahap terakhir dari rangkaian pekerjaan audit energi adalah penyerahan laporan final. Biasanya setelah acara presentasi dilalui, terdapat revisi atas laporan akhirfinal sementara. Namun adakalanya tidak terdapat revisi. Dengan mengingat judul laporannya adalah laporan final sementara, maka baik terdapat revisi maupun tidak terdapat revisi, laporan tetap diperbaiki. Untuk kondisi yang tidak terdapat revisi, perbaikannya adalah mengubah judulnya dengan menghilangkan kata “Sementara”, menjadi Laporan Final. Sedangkan untuk kondisi yang terdapat revisi sudah barang tentu perlu dilakukan revisi atas isi laporan tersebut. Setelah itu laporan diserahkan kepada pihak pemilik atau pengelola industri sebagai tanda berakhirnya pekerjaan audit energi ini. D D A A F F T T A A R R P P U U S S T T A A K K A A [1] http:id.aliexpress.comitem62-in-1-Electric-Tool-Set-Practical-household- Combination-tool-kit-Hammer-Plier-Screwdrivers-Wrenches-Socket394213113. html?recommendVersion=1 [2] http:kolkata.all.bizsafety-helmet-g26603 [3] http:pdf.directindustry.compdfhioki-ee-corporationhioki-3169-20-3169-21- clamp-power-hitester16624-229279.html. Akses: 24 Desember 2014 [4] http:rajahmundry.all.bizsafety-nose-mask-g210547 [5] http:www.anandtech.comshow6880best-budget-laptops-april-2013 [6] http:www.cablejoints.co.uksub-product-detailscable-socksinsulating- gloves-class-4 68 [7] http:www.conrad.comceenproduct124374Fluke----787EURTRMS-digital- multimeter-ProcessMeter-CAT-III-1000-V [8] http:www.dealsdirect.com.au25m-power-extension-lead-w-reel-3-sockets [9] http:distributorsarungtangan.com [10] http:www.ebay.comitmSafety-Chemical-Gas-Respirator-Safety-Dust-Paint- Filter-Mask-181068707230 [11] https:www.ikamart.comelektronikelektronika-lainnya157041jual-senter- swat-lalin-kompas-98000w-2-cahaya-murah-grosir-eceranad-image-1 [12] https:www.instrumart.comproducts33003fluke-tis-thermal-imaging- scanner [13] http:www.mr-shopping.netshopShoesMensBoots5071659121106828 timberland_pro_men-s_8_titan_safety_toe_boots_cappucino.html [14] http:www.pioneerprotectiveproducts.comproduct.php227SAFETY+POLY- COTTON+COVERALL [15] http:www.powerutility.com.auindex.phpclamp-meters-5hioki-3285-digital- clamp-meter [16] http:www.schneider-electric.comproductswwen4100-power-energy- monitoring-system4155-current-transformers950-ctCurrent Transformer [17] http:www.sitebox.ltd.ukmsa-vgard-500-safety-hard-hat-cw-ratchet-harness- oMSA_VGARD500rs [18] http:www.xmit.cc20140630where-you-can-find-cheap-cannon-digital- cameras [19] http:www.1staidsupplies.comproductshornets-safety-glasses-992 [20] http:malaysiasafetyproduct.blogspot.compconstruction.html [21] http:www.kenessgh.comcse1335Head-Protection.html [22] http:www.1staidsupplies.comproductshornets-safety-glasses-992 [23] Marpaung, Parlindungan. 2014. Naskah Pembekalan Auditor Energi. Lembaga Sertifikasi Profesi. Jakarta. [24] Schneider Electric SPA et al. 2012. Standard Energy Audit Procedure. Green Hospital. http:www.greenhospital-project.euwp-contentuploads201204 D2-1.pdf [25] Thumann, Albert, P.E, C.E.M dan William J. Younger, C.E.M. 2008. Handbook of Energy Audit. Seventh Edition. Georgia, Amerika Serikat: The Fairmont Press, Inc. 69 Sudirman Palaloi Sarwo Turinno Zulramadhanie Louis angkaian kegiatan proses produksi di industripabrik modern tidak akan terlepas dari ketersediaan energi listrik. Dalam penggunaannya, energi listrik justru mendominasi dibandingkan dengan jenis energi lainnya, misalnya uap. Dominasi energi listrik sebagaimana disebutkan di atas mudah dimengerti karena peralatan proses produksi terus diperbarui. Peralatan yang semula berbasis energi uap telah digantikan dengan energi listrik, misalnya pompa. Pergantian basis energi ini mengarahkan industri untuk menuju ke kondisi yang lebih paktis dan efisien. Dalam perjalanannya, tingkat efisien yang sudah dirasakan oleh industri dengan peralihan ke peralatan berbasis energi listrik ini masih memungkinkan untuk lebih ditingkatkan lagi. Satu di antara upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan optimasi penggunaan energi listriknya. Setiap peralatan perlu dikaji kinerjanya agar diketahui secara pasti tingkat efisiensinya. Terhadap peralatan yang diketahui memiliki efisiensi rendah dapat diberikan solusinya: meningkatkan efisiensinya dengan perbaikan peralatan tersebut, termasuk perbaikan pola operasinya atau mengganti dengan jenis atau tipe yang baru sekiranya memang peralatan tersebut sudah tidak memungkinkan lagi untuk dinaikkan efisiensinya. Rangkaian kegiatan optimasi energi listrik tersebut di atas lazim disebut dengan audit energi. Pada bab ini akan diuraikan langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan audit energi pada sistem kelistrikan. Uraiannya didahului dengan gambaran mengenai sistem kelistrikan, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan audit energi mulai dari persiapan hingga akhir, yakni penyusunan laporan. R 70 3 3 . . 1 1 . . P P E E N N G G E E R R T T I I A A N N S S I I S S T T E E M M K K E E L L I I S S T T R R I I K K A A N N Sistem kelistrikan merupakan suatu kumpulan atau rangkaian yang mendistribusikan energi listrik dari sumber energi listrik ke peralatan-peralatan pengguna energi listrik. Dalam suatu sistem kelistrikan terdapat empat fungsi umum atau empat subsistem, yaitu: pembangkitan, transmisi, distribusi, dan beban. Tiap- tiap subsistem ini memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda tetapi saling berhubungan. Subsistem pembangkitan memiliki fungsi membangkitkan atau menghasilkan energi listrik. Gambar 3-1 memperlihatkan secara sederhana sistem kelistrikan mulai dari pembangkit sampai dengan beban. Gambar 3-1. Jaringan sistem tenaga listrik. 3 3 . . 1 1 . . 1 1 . . P P e e m m b b a a n n g g k k i i t t T T e e n n a a g g a a L L i i s s t t r r i i k k Sampai dengan akhir tahun 2012 kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik di Indonesia mencapai 45.253,47 MW. Ini terdiri atas pembangkit milik PT PLN Persero – selanjutnya disebut PLN - sebesar 33.221,14 MW dan Non-PLN sebesar 12.032,34 MW. Dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 39.898,96MW, maka kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik tahun 2012 naik sebesar 5.354,51 MW atau 13,4. Kapasitas terpasang pembangkit dari PLTA 3.435 MW, PLTU 12.910 MW, PLTG 2.342 MW, PLTGU 7.288 MW, PLTP 506,5 MW, PLTD 1.597 MW, dan PLTS 4,66 MW. 3 3 . . 1 1 . . 2 2 . . J J a a r r i i n n g g a a n n T T r r a a n n s s m m i i s s i i d d a a n n D D i i s s t t r r i i b b u u s s i i Jaringan sistem kelistrikan di Indonesia terdiri atas Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi JTET, 500 kV dan 273 kV, Jaringan Tegangan Tinggi JTT, 150 kV, Jaringan Tegangan Menengah JTM, 20 kV, dan Jaringan Tegangan Rendah JTR, 400 V. 71 Saat ini Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV hanya terdapat di Pulau Jawa sedangkan di Pulau Sumatera JTET 273 kV. Jaringan Tegangan Tinggi hampir terdapat di semua pulau di Indonesia. Jaringan Tegangan Menengah atau biasa dikenal jaringan distribusi tegangan menengah yang menghubungkan gardu-gardu induk dengan gardu distribusi yang dekat dengan pelanggan Jaringan Tegangan Rendah. Pada akhir tahun 2012 total panjang jaringan transmisi 38.096,285 km, terdiri atas Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi JTET, 500 kV sepanjang 5.052 km dan Jaringan Tegangan Tinggi JTT, 150 kV sepanjang 33.044,285 km. Total jaringan distribusi 741.955,98 km yang terdiri atas Jaringan Tegangan Menengah JTM, 20 kV sepanjang 313.049,46 km dan Jaringan Tegangan Rendah JTR, 400 V sepanjang 428.906,52 km. Gambar 3-2. Diagram jaringan sistem tenaga listrik. 3 3 . . 1 1 . . 3 3 . . S S i i s s t t e e m m K K e e l l i i s s t t r r i i k k a a n n d d i i I I n n d d u u s s t t r r i i Kebutuhan listrik di kawasan industri biasanya disuplai dari PLN ataupun dari pembangkit listrik swasta. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pemutusan dari sumber utama, biasanya dilengkapi dengan pembangkit listrik cadangan. Jenis kontrak daya di industri diklasifikasikan ke dalam Tarif-tarif I-1TR kapasitas daya 450 VA s.d 14 kVA, I-2TR 14 kVA s.d 200 kVA, I-3TM di atas 200 kVA, dan I-4TT 30.000 kVA ke atas. Secara sederhana diagram sistem kelistrikan di suatu industri diperlihatkan pada Gambar 3-3. Gambar ini dikenal dengan sebutan single line diagram SLD. Begitu pentingnya keberadaan SLD kelistrikan bagi industri, hal ini dikarenakan semua informasi mengenai sistem kelistrikan di industri tersebut. Informasi yang dapat diperoleh dari SLD setidaknya meliputi: sumber energi listrik PLN dan Diesel Generator, kapasitas kontrak daya, transformator, panel tegangan rendah, pemutus daya, dan distribusi beban. Informasi ini memudahkan bagi auditor untuk menentukan titik ukur, mengidentifikasi awal jenis beban, dan sistem distribusi listriknya. PEMBANGKITAN DISTRIBUSI TRANSMISI Pembangkit Listrik Transformator Grid Supply Point Gardu Induk Pabrik Besar, Industri Berat Pabrik Sedang, Industri Kesil KONSUMEN RETAILER 72 Gambar 3-3. Single Line Diagram kelistrikan tipikal di industri. 3 3 . . 1 1 . . 4 4 . . P P e e l l u u a a n n g g d d a a n n P P o o t t e e n n s s i i P P e e n n g g h h e e m m a a t t a a n n E E n n e e r r g g i i P P a a d d a a S S i i s s t t e e m m K K e e l l i i s s t t r r i i k k a a n n Energi listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan pada peralatan listrik yang ada di industri. Apabila peralatan yang menggunakan energi mempunyai efisiensi tinggi, maka energi listrik yang digunakan akan menjadi hemat. Beberapa peralatan yang menggunakan energi listrik seperti motor, pompa, fan, dan lampu. Berikut ini beberapa potensi penghematan yang dapat dilakukan pada sistem kelistrikan, motor listrik, dan pencahayaan.

3.1.4.1. Sistem Tenaga Kelistrikan

 Optimalkan kontrak daya. Kontrak daya dapat dioptimalkan dengan cara menggunakan daya listrik sesuai dengan kontrak daya ke PLN;  Penjadwalan pengoperasian peralatan untuk menjaga faktor daya yang tinggi;  Menerapkan sistem shift pada waktu-waktu bukan beban puncak PLN. Karena pada saat beban puncak tarif listriknya dapat mencapai 2 x lipat;  Menghindari penggunaan beban maksimum dengan pengaturan pembebanan;  Memanfaatkan soft start peralatan listrik yang mempunyai arus start tinggi;  Menerapkan energi alternatif terutama pada saat beban puncak PLN;  Menggunakan kompensator daya reaktif untuk memperbaiki faktor daya, paling tidak di atas 0,90;  Pemasangan transformator agar lebih dekat dengan beban;  Set tap transformator pada setting optimumnya; FAN dan BLOWER POMPA KOMPRESOR R AC PENERANGAN, PEMANASAN M M M M C M M DG SET PLN Metering Transformer Effi.95 - 98 Feeders, Capacitors Distribution Panels Motors Effi.85 - 96 METERING 20 kV 40 0V C C Dist. loss 4 - 8 73  Putuskan hubungan sisi primer transformator pada saat tidak ada aktivitas pembebanan;  Pertimbangkan kemungkinan pemanfaatan kogenerasi;  Ekspor daya ke sistem pada saat beban rendah atau saat suplai daya berlebihan;  Cek dan evaluasi penggunaan energi listrik secara periodik.

3.1.4.2. Motor Listrik

Beberapa potensi penghematan pada motor listrik yang dapat dilakukan:  Penggunaan motor listrik berefisiensi tinggi;  Pembebanan motor listrik pada efisiensi optimumnya;  Pengecekan alignment-nya;  Pastikan bahwa sistem pendingin motor berfungsi dengan baik dan sempurna;  Pengecekan motor beroperasi pada tegangan kerjanya;  Pastikan bahwa suplai daya dalam keadaan seimbang;  Pastikan bahwa efisiensi motor setelah gulung ulang tetap baik;  Gunakan variabel speed drive VSD pada beban-beban yang bervariasi. 3 3 . . 2 2 . . P P E E R R S S I I A A P P A A N N A A U U D D I I T T E E N N E E R R G G I I P P A A D D A A S S I I S S T T E E M M K K E E L L I I S S T T R R I I K K A A N N Persiapan sebagaimana dimaksudkan pada Subbab 3.2 ini dilaksanakan setelah diperoleh data awal informasi industripabrik yang akan diaudit energinya. Atau dengan kata lain, sebelum melakukan persiapan terlebih dahulu diperoleh data awal informasi industripabrik tersebut di atas. Data awal dimaksudkan di sini diperoleh dengan mengirimkan atau melalui survei awal Lembar Isian Data Awal Informasi Industri lihat Lampiran L 1-1 ke pabrik yang akan diaudit energinya. Berdasarkan data pada Lampiran L 1-1, informasi penting yang diperoleh terkait dengan audit energi pada sistem kelistrikan adalah:  Sumber energi listrik di pabrik PLN danatau pembangkitan sendiri;  Kontrak daya dari PLN danatau kapasitas pembangkitan sendiri;  Jumlah dan kapasitas masing-masing transformator; dan  Single line diagram pabrik yang akan diaudit energinya. Dengan mengacu informasi penting tersebut di atas beberapa persiapan dapat dilakukan, yaitu: 1. Pembentukan tim dan pembagian tugas persiapan; 2. Persiapan administrasi dan teknis; 3. Persiapan dan pengarahan keselamatan dan kesehatan kerja K-3; 4. Mobilisasi personil dan peralatan.