Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Sesuai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik Diagnosis Banding Ensefalopati Metabolik Pemeriksaa

162 • Penjelasan mengenai gejala sinkop, dan apa yang harus dilakukan sebelum dibawa ke RS 9. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

Diagnosis dan tatalaksana awal  rujuk • PPK 2 RS tipe B dan C : Talaksana emergensi dan medis sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A : Talaksana emergensi dan medis komprehensif

11. Kepustakaan

1. Brignole M, Alboni P, Bendit L, et al, 2001, Guidelines on Management Diagnosis and Treatment of Syncope, Eur Herat J, 22: 1256-1306 2. Kutakowski P, 2013, Syncope Update: Diagnosis and Treatment, Kardiologia Polska, 713:215-223 3. Moya A, Sutton R, Brignole M, et al, 2009, ESC Guidelines for The Diagnosis and Management of Syncope, Eur Heart J, 30:2631-2671. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 5. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 163 KOMA PENURUNAN KESADARAN Kode ICD X : R40

1. Pengertian

Koma merupakan suatu keadaan di mana pasien dalam keadaan tidur dalam dan tidak dapat dibangunkan secara adekuat dengan stimulus kuat yang sesuai.

2. Anamnesis

Penurunan kesadaran, yang dapat disertai oleh tanda peningkatan tekanan intrakranial, maupun defisit neurologis. Dapat terjadi mendadak atau bertahap. Dapat disebabkan oleh gangguan neurologis atau gangguan metabolik.

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan tingkat kesadaran dengan GCS dan pemeriksaan fisik neurologis yang teliti

4. Kriteria Diagnosis Sesuai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik

5. Diagnosis Banding Ensefalopati Metabolik

6. Pemeriksaan Penunjang

• Analisis kimiawi-toksikologik darah dan urin, pencitraan CT-scan atau MRI kranial, EEG dan pemeriksaan likuor serebrospinalis. • Analisis gas darah arterial dapat membantu pada pasien dengan penyakit paru dan kelainan asam basa. • Gangguan metabolik memerlukan pemeriksaan elektrolit, glukosa, kalsium, osmolaritas, toksik obat-obatan NAPZA, dan fungsi ginjal hati. 7. Tatalaksana • Prinsip penanganan pasien koma • Pastikan oksigenasi • Pertahankan sirkulasi • Kendalikan gula darah • Turunkan tekanan intrakranial • Hentikan kejang • Obati infeksi • Kendalikan kelainan asam basa dan elektrolit • Kendalikan suhu tubuh • Berikan tiamin • Berikan antidotum spesifik • Kendalikan agitasi 164

8. Edukasi