Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
7. Tatalaksana
Tatalaksana tic bergantung pada beratnya kondisi yang di alami dan apabila mengganggu anak anak menjadi tidak percaya diri, terjadi gangguan dalam sosialisasi, akademik, teman-teman sebaya atau terdapat problem muskuloskeletal maka dapat diberikan obat Farmakologi : diberikan pada tics yang berat, berupa antagonis reseptor dopamin. • Dosis rendah Pimozid 1-4 mghari dapat diberikan, biasanya efektif dengan efek samping relatif rendah. • Clonidin dengan dosis awal 0,05 mg dan dapat dinaikkan secara perlahan 5-7 hari sehingga mencapai dosis 0,1-0,4 mg, evaluasi efek samping berupa hipotensi postural, bradikardia, nyeri kepala, mulut kering, mengantuk. • Selain itu dapat diberikan clonazepam atau haloperidol. • Perlu diperhatikan dan dilakukan juga tatalaksana terhadap masalah komorbiditas yang menyertai, seperti ADHD dan gangguan perilaku yang lain.8. Edukasi
Edukasi kepada orang tua dan guru untuk menyediakan waktu agar dapat memperkecil kondisi yang membuat anak tegang dan stress.9. Prognosis
Tics merupakan gangguan yang kronik namun beberapa penderita akan mengalami remisi spontan atau menunjukkan perbaikan dengan pengobatan medikamentosa. Tics yang cepat menjadi berat merupakan prediktor yang buruk. 10. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Diagnostik • PPK 2 RS tipe B dan C : Talaksana medis sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A: Talaksana medis komprehensif 25311. Kepustakaan
1. Aicardi J, Bax Martin, Gillberg C. Tics and other abnormal movement dalam Disease of the Nervous System in Childhood, 3rd Ed. Mac Keith Press. Wiley- Blackwell. London, 2009: 357-8 2. Alvarez EF., Aicardi J. Tic disorders dalam Movement disorders in children. Mac Keth Press. 2001: 192-209 3. Walkup JT, Ferrao Y, Leckman JF, Stein MB, Singer H. Tic disorders: some key issues for DSM V. Depression and Anxiety. 2010; 27:600-10 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 5. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 254 AUTISME Kode ICD X : F84.01. Pengertian
Autisme adalah suatu penyakit otak yang mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya kemampuan seseorang untuk berkomunikasi baik verbal maupun non verbal, gangguan interaksi sosial dan gangguan tingkah laku, yang terjadi sebelum anak berusia 30 bulan. Spektrum dari gangguan ini sangat luas.Terdapat kasus-kasus yang intelegensinya baik bahkan diatas rata-rata, namun kebanyakan dari pengidap autisme memang mengalami retardasi mental dengan gangguan berbahasa yang sangat serius.2. Anamnesis
Autisme adalah diagnosis klinis, jadi untuk menegakkannya dengan pengamatan klinik yang cermat dan wawancara dengan orang tua mengenai riwayat perkembangan anak. Ada beberapa gejala pokok dalam diagnosis autisme yaitu : gangguan dalam komunikasi, gangguan dalam berinteraksi sosial, dan adanya gangguan tingkah laku, jadi harus ada ketiga kejala pokok tersebut. Anamnesis tumbuh kembang anak sejak bayi, seperti adakah kontak mata, apakah umur 1 tahun belum bisa bicara, adakah gerakan-gerakan aneh seperti berjalan jinjit, adakah “hands flapping” , setelah berusia 30 bulan tidak suka bermain dengan anak seusianya dll.3. Pemeriksaan Fisik
Parts
» Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Prognosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Terapi Akut :
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Anamnesis
» Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Algoritma Manajemen Herpes Zoster Tata Laksana A. Pencegahan:
» Anamnesis Diagnosis Banding Tatalaksana Non invasif:
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Edukasi Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
» Pengertian Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Kriteria Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Algoritma Tatalaksana Bell’s Palsy
» Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian
» Kepustakaan Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Pengertian Anamnesis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Spondilitis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan Pengertian Anamnesis • Demam
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: Edukasi
» Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Prognosis Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan: Kepustakaan
» PENGERTIAN ANAMNESIS GAMBARAN KLINIS
» PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG TATA LAKSANA
» KOMPLIKASI TERAPI EDUKASI PROGNOSIS KEWENANGAN BERDASAR TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
» Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosa Diagnosa banding Pemeriksaan penunjang: Genetik :
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG
» Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
» EDUKASI PROGNOSIS Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Anamnesis secara lengkap dan terarah yang mencakup: Pemeriksaan Fisik
» Diagnosis Diagnosis banding Tatalaksana Edukasi Prognosis
Show more