Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan

55 • Skor total SS antara 0 sampai 12. 2.1. Tiga gejala utama adalah : a. Fatigue. b. Gejala kognitif. c. Tidak segar ketika bangun-tidur . Masing-masing gejala a,b,c tersebut harus dilakukan skor severitasnya dengan batasan : 0 = tidak didapatkan gejala. 1 = gejala ringan dan intermiten. 2 = gejala moderatsedang dan sering muncul. 3 = gejala berat, terus menerus dan mengganggu.

5. Tatalaksana

E. Medikamentosa Secara start low go slow, dengan pilihan : • Alpha-2-delta ligands pregabalin, gabapentin. • Antidepresan trisiklik amitriptyline. • Selective serotonin reuptake inhibitors SSRI duloxetine, milnacipran • Serotonin norepinephrine reuptake inhibitors SNRI duloxetine, milnacipran. • Naltrexone. Rekomendasi FDA untuk terapi farmakologik fibromialgia adalah - Pregabalin. - Milnacipran. - Duloxetine. F. Non-Medikamentosa • Olah-raga teratur dan bertahap seperti aerobik, strengthening‐stretching, pool‐based. • Cognitive behavior therapy CBT • Relaksasi. • Biofeedback . • Terapi multidisiplin. 56

6. Edukasi

Berperan aktif dalam pengobatan, perbaiki pola tidur, kurangi stres, tingkatkan aktivitas.

7. Prognosis

Ad vitam : ad bonam Ad sanam : ad bonam Ad fucntionam : tergantung derajat fibromialgia

8. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan

• Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Skrining diagnostik • PPK 2 RS tipe B dan C : Talaksana medis sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A : Talaksana medis komprehensif, intervensi non medika mentosa CBT

9. Kepustakaan

1. Konsensus Nasional 1, 2011. Diagnostik Dan Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI. 2. Wolfe dkk, 2010.The American College of Rheumatology Preliminary Diagnostic Criteria for Fibromyalgia and Measurment of Symptom Severety. Arthritis Care Research. Vol 62 3. Hauser W, Wolfe F, 2012. Diagnostic and diagnostic tests for fibromyalgia syndrome. Reumatismo, 644. 4. Clauw DJ, 2014. Fibromyalgia A Clinical Review. JAMA April 16, Volume 311, Number 151. 57 SPRAIN DAN STRAIN OTOT KODE ICD X : M62.6 1. Pengertian A. Sprain Sprain adalah cedera ligamen tanpa disertai dislokasi atau fraktur yang disebabkan karena kekuatan abnormal atau berlebihan pada sendi. Klasifikasi Sprain adalah : - Grade 1 Nyeri minimal, memar minimal, bengkak atau hilangnya fungsi - Grade 2 Mulai terdapat beberapa instabilitas sendi. Kualitas nyeri sedang, disertai pembengkakan, memar dengan rasa nyeri yang dirasakan pada bantalan berat badan. - Grade 3 Terdapat pemberatan instabilitas sendi yang signifikan. Nyeri intensitas berat, bengkak dan memar. Kesulitan yang signifikan yang dirasakan pada bantalan berat badan sehingga mempengaruhi fungsional. B. Strain Cedera otot yang disebabkan oleh peregangan atau robekan dari serat otot sebagai akibat dari peregangan otot diluar batas atau kondisi karena otot berkontraksi terlalu kuat. Klasifikasi Strain : - Grade 1 Regangan ringan dengan beberapa serat otot robek, nyeri ringan dan sedikit atau tidak ada kehilangan kekuatan - Grade 2 Regangan moderat dengan adanya disfungsi pada kekuatan - Grade 3 Regangan otot komplit dengan pembengkakan yang signifikan dan memar, disertai hilangnya secara lengkap fungsi otot dan kekuatan

2. Anamnesis