Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan

36 • Lingkup Gerak sendi : Penderita tak dapat menyisir rambut karena nyeri di bagian depan samping bahu. Nyeri di daerah tersebut terasa juga kalau lengan diangkat untuk mengambil sesuatu dari saku kemeja. • Pada palpasi dirasakan nyeri tenderness.

5. Diagnosis Banding

1. Tendinitis supraspinatus 2. Tendinitis kalsifikan 3. Tendinitis Bisipitalis 4. Bursitis subakromialis 5. Ruptur Rotator Cuff 6. Subluksasi sendi glenohumoral

7. Dislokasi acromioclavicula dan sternoclaicular

6. Pemeriksaan Penunjang

• Darah rutin, GDS, GDP • Rontgen articulatio glenohumeral, akromioklavikular, coracoakromial

7. Tatalaksana

• Analgetik dan NSAID • Tindakan Invasif minimal atas indikasi: - Injeksi intra artikuler kortikosteroid dengan 1 ml steroid dengan 1 ml lidocain 2 dalam spuit 2cc dan jarum 25 G diberikan dengan program 6 minggu, 4 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. - Injeksi Prolotherapi : injeksi intra artikuler 5 ml dekstrose 25, 5 ml lidocain 2 dalam spuit 10cc. • Fisioterapi. 8. Edukasi • Menjelaskan tentang penyebab penyakitnya. • Menyesuaikan intensitas dari mobilisasi pasien berdasarkan derajat iritasi nya. • Menganjurkan untuk memodifikasi aktivitas Range of Motion ROM. secara bertahap, sampai ambang nyeri.

9. Prognosis

Ad vitam : ad Bonam Ad sanationam : ad Bonam Ad Fungsionam : ad Bonam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

- Skrining diagnostik 37 - Terapi pendahuluan dan merujuk ke dokter spesialis saraf • PPK 2 RS tipe B dan C : Talaksana medis dan intervensi invasif minimal sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A : Talaksana medis komprehensif, intervensi invasif minimal, dan operatif

11. Kepustakaan

1. William E Morgan DC, Sarah Patthof DC, Managing the frozen shoulder, Maryland; 2013. 2. Martin J K,, Micheal A, Jhon EK, Lori AM, Amee L,Timothy L, Joseph L, et all, Shoulder Pain and Mobility Deficits: Adhesive Capsulitis, Clinical Practice Guidelines Linked to the International Classification of Functioning, Disability, and Health From the Orthopaedic Section of the American Physical Therapy Association, East Avenue South, may 2013. 3. Nigel H, Lorna G, Jackie T, Tracy O’B, Dot, Christine R, et all, Evidence- based clinical guidelines for the diagnosis, assessment and physiotherapy management of contracted frozen shoulder Version 1.6, ‘Standard’ physiotherapy Endorsed by the Chartered Society of Physiotherapy, UK, 2011. 4. NZ Association of Musculoskeletal Medicine, The Diagnosis and Management of Soft Tissue Shoulder Injuries and Related Disorders, Best practice evidence-based guideline, New Zealand. 2003. William E Morgan DC, Sarah Patthof DC, Managing the frozen shoulder, Maryland; 2013. 5. Martin J K,, Micheal A, Jhon EK, Lori AM, Amee L,Timothy L, Joseph L, et all, Shoulder Pain and Mobility Deficits: Adhesive Capsulitis, Clinical Practice Guidelines Linked to the International Classification of Functioning, Disability, and Health From the Orthopaedic Section of the American Physical Therapy Association, East Avenue South, may 2013. 6. Nigel H, Lorna G, Jackie T, Tracy O’B, Dot, Christine R, et all, Evidence- based clinical guidelines for the diagnosis, assessment and physiotherapy management of contracted frozen shoulder Version 1.6, ‘Standard’ physiotherapy Endorsed by the Chartered Society of Physiotherapy, UK, 2011. 7. NZ Association of Musculoskeletal Medicine, The Diagnosis and Management of Soft Tissue Shoulder Injuries and Related Disorders, Best practice evidence-based guideline, New Zealand. 2003. 38 Sindrom Rotator Cuff M75.1 2. Pengertian Sindrom rotator cuff ialah kumpulan gejala yang timbul akibat kerusakan atau lesi dari rotator cuff yang bisa ditimbulkan akibat overuse, trauma, dan degenerasi. Sindrom ini terdiri dari bicipital tendinitis, calcific tendinitis, impingement sindrom dan bursitis. 3. Anamnesis a. Tendinitis Supraspinatus Adanya gesekan dan penekanan yang berulang-ulang serta dalam jangka waktu yang lama oleh tendon otot supraspinatus akan berlanjut sebagai tendinitis supraspinatus. Sehingga akan muncul keluhan nyeri bahu yang disertai keterbatasan gerak sendi bahu. Pada malam hari, nyeri ini dirasakan terus menerus dan bertambah nyeri bila lengan diangkat b. Tendinitis Bisipitalis Tendinitis biasanya merupakan reaksi terhadap adanya trauma akibat jatuh atau trauma berulang dan kronik pada bahu. Tendinitis bisipitalis memberi rasa nyeri pada bagian depan lengan atas. Penderitanya biasanya datang dengan keluhan- keluhan kalau mengangkat atau menjinjing benda berat c. Bursitis • Merupakan kelanjutan dari tendinitis kadang-kadang nyeri akut biasanya 12-72 jam , nyeri pada lengan bagian lateral , nyeri tajam, tetap, berdenyut dan lain-lain. Gerakan ke semua arah gerak akan menimbulkan nyeri

4. Pemeriksaan Fisik