Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
5. Diagnosis Banding
1. Tendinitis supraspinatus 2. Tendinitis kalsifikan 3. Tendinitis Bisipitalis 4. Bursitis subakromialis 5. Ruptur Rotator Cuff 6. Subluksasi sendi glenohumoral7. Dislokasi acromioclavicula dan sternoclaicular
6. Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin, GDS, GDP • Rontgen articulatio glenohumeral, akromioklavikular, coracoakromial7. Tatalaksana
• Analgetik dan NSAID • Tindakan Invasif minimal atas indikasi: - Injeksi intra artikuler kortikosteroid dengan 1 ml steroid dengan 1 ml lidocain 2 dalam spuit 2cc dan jarum 25 G diberikan dengan program 6 minggu, 4 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. - Injeksi Prolotherapi : injeksi intra artikuler 5 ml dekstrose 25, 5 ml lidocain 2 dalam spuit 10cc. • Fisioterapi. 8. Edukasi • Menjelaskan tentang penyebab penyakitnya. • Menyesuaikan intensitas dari mobilisasi pasien berdasarkan derajat iritasi nya. • Menganjurkan untuk memodifikasi aktivitas Range of Motion ROM. secara bertahap, sampai ambang nyeri.9. Prognosis
Ad vitam : ad Bonam Ad sanationam : ad Bonam Ad Fungsionam : ad Bonam10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
- Skrining diagnostik 37 - Terapi pendahuluan dan merujuk ke dokter spesialis saraf • PPK 2 RS tipe B dan C : Talaksana medis dan intervensi invasif minimal sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A : Talaksana medis komprehensif, intervensi invasif minimal, dan operatif11. Kepustakaan
1. William E Morgan DC, Sarah Patthof DC, Managing the frozen shoulder, Maryland; 2013. 2. Martin J K,, Micheal A, Jhon EK, Lori AM, Amee L,Timothy L, Joseph L, et all, Shoulder Pain and Mobility Deficits: Adhesive Capsulitis, Clinical Practice Guidelines Linked to the International Classification of Functioning, Disability, and Health From the Orthopaedic Section of the American Physical Therapy Association, East Avenue South, may 2013. 3. Nigel H, Lorna G, Jackie T, Tracy O’B, Dot, Christine R, et all, Evidence- based clinical guidelines for the diagnosis, assessment and physiotherapy management of contracted frozen shoulder Version 1.6, ‘Standard’ physiotherapy Endorsed by the Chartered Society of Physiotherapy, UK, 2011. 4. NZ Association of Musculoskeletal Medicine, The Diagnosis and Management of Soft Tissue Shoulder Injuries and Related Disorders, Best practice evidence-based guideline, New Zealand. 2003. William E Morgan DC, Sarah Patthof DC, Managing the frozen shoulder, Maryland; 2013. 5. Martin J K,, Micheal A, Jhon EK, Lori AM, Amee L,Timothy L, Joseph L, et all, Shoulder Pain and Mobility Deficits: Adhesive Capsulitis, Clinical Practice Guidelines Linked to the International Classification of Functioning, Disability, and Health From the Orthopaedic Section of the American Physical Therapy Association, East Avenue South, may 2013. 6. Nigel H, Lorna G, Jackie T, Tracy O’B, Dot, Christine R, et all, Evidence- based clinical guidelines for the diagnosis, assessment and physiotherapy management of contracted frozen shoulder Version 1.6, ‘Standard’ physiotherapy Endorsed by the Chartered Society of Physiotherapy, UK, 2011. 7. NZ Association of Musculoskeletal Medicine, The Diagnosis and Management of Soft Tissue Shoulder Injuries and Related Disorders, Best practice evidence-based guideline, New Zealand. 2003. 38 Sindrom Rotator Cuff M75.1 2. Pengertian Sindrom rotator cuff ialah kumpulan gejala yang timbul akibat kerusakan atau lesi dari rotator cuff yang bisa ditimbulkan akibat overuse, trauma, dan degenerasi. Sindrom ini terdiri dari bicipital tendinitis, calcific tendinitis, impingement sindrom dan bursitis. 3. Anamnesis a. Tendinitis Supraspinatus Adanya gesekan dan penekanan yang berulang-ulang serta dalam jangka waktu yang lama oleh tendon otot supraspinatus akan berlanjut sebagai tendinitis supraspinatus. Sehingga akan muncul keluhan nyeri bahu yang disertai keterbatasan gerak sendi bahu. Pada malam hari, nyeri ini dirasakan terus menerus dan bertambah nyeri bila lengan diangkat b. Tendinitis Bisipitalis Tendinitis biasanya merupakan reaksi terhadap adanya trauma akibat jatuh atau trauma berulang dan kronik pada bahu. Tendinitis bisipitalis memberi rasa nyeri pada bagian depan lengan atas. Penderitanya biasanya datang dengan keluhan- keluhan kalau mengangkat atau menjinjing benda berat c. Bursitis • Merupakan kelanjutan dari tendinitis kadang-kadang nyeri akut biasanya 12-72 jam , nyeri pada lengan bagian lateral , nyeri tajam, tetap, berdenyut dan lain-lain. Gerakan ke semua arah gerak akan menimbulkan nyeri4. Pemeriksaan Fisik
Parts
» Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Prognosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Terapi Akut :
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Anamnesis
» Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Algoritma Manajemen Herpes Zoster Tata Laksana A. Pencegahan:
» Anamnesis Diagnosis Banding Tatalaksana Non invasif:
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Edukasi Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
» Pengertian Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Kriteria Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Algoritma Tatalaksana Bell’s Palsy
» Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian
» Kepustakaan Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Pengertian Anamnesis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Spondilitis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan Pengertian Anamnesis • Demam
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: Edukasi
» Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Prognosis Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan: Kepustakaan
» PENGERTIAN ANAMNESIS GAMBARAN KLINIS
» PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG TATA LAKSANA
» KOMPLIKASI TERAPI EDUKASI PROGNOSIS KEWENANGAN BERDASAR TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
» Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosa Diagnosa banding Pemeriksaan penunjang: Genetik :
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG
» Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
» EDUKASI PROGNOSIS Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Anamnesis secara lengkap dan terarah yang mencakup: Pemeriksaan Fisik
» Diagnosis Diagnosis banding Tatalaksana Edukasi Prognosis
Show more