Anamnesis Terdapat nyeri dengan intensitas hebat pada penderita keganasan Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kes

114 NYERI KANKER 1. Pengertian Nyeri kanker adalah suatu gejala nyeri yang bersifat kompleks dan senantiasa berubah. Merupakan hasil akhir dari berbagai mekanisme nyeri yang meliputi mekanisme nyeri inflamasi, nyeri neuropatik, iskemik dan mekanisme kompresi pada berbagai lokasi.

2. Anamnesis Terdapat nyeri dengan intensitas hebat pada penderita keganasan

3. Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan Fisik Umum dan Tanda Vital • Penilaian skala nyeri : Intensitas nyeri berat • Pemeriksaan Neurologi : bisa terdapat deficit

4. Kriteria Diagnosis

Memenuhi kriteria anamnesis dan pemeriksaan fisik

5. Diagnosis Banding

• Nyeri neuropatik • Nyeri inflamasi

6. Pemeriksaan Penunjang

• Foto Thorax, EKG • Foto tulang belakang • USG Abdomen • Lab: Hb, Leu, Plt, HCT, LED, CRP, SGOTSGPT, Tumor marker • CT ScanMRI lokasi keganasan • Biopsi operasi • EMG –NCV

7. Tatalaksana

• Analgetik : gabungan paracetamol dan tramadol, parasetamol injeksi, anti inflamasi non steroid, tricyclic antidepressan, anti konvulsan, obat pencahar fentanyl transdermalinjeksi, morfin oralinjeksi • Tindakan invasif blok saraf • Terapi kausatif dan paliatif : kemoterapiradioterapi • Diet: tinggi protein , tinggi serat

8. Edukasi

Pengobatan teratur secara around the clock, mobilisasi cukup 115

9. Prognosis

Ad vitam : dubia ad malam Ad Sanationam : dubia ad malam Ad Fungsionam : dubia ad malam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

Diagnosis  rujuk • PPK 2 RS tipe B dan C : − Pemeriksaan penunjang selain MRI, Biopsi dan EMG NCV − Tatalaksana medis dengan analgetik • PPK 3 RS tipe A : − Pemeriksaan penunjang lengkap termasuk MRI, Biopsi dan EMG NCV − Tatalaksana medis dengan analgetik − Tatalaksana intervensi dengan blok sarafganglion − Perawatan paliatif termasuk operasi dan radiasi paliatif

11. Kepustakaan

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 2. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 116 BELLS’S PALSY Kode ICD X : G51.0

1. Pengertian