Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan Anamnesis

33 EPIKONDILITIS LATERAL TENNIS ELBOW M77.1

1. Pengertian

Tennis elbow adalah nyeri tekan dan nyeri pada epikondilus lateralis humeri akibat robekan periotal otot-otot ekstensor didaerah origonya epikondilus lateralis

2. Anamnesis

• Nyeri daerah sekitar siku • Kelemahan lengan bawah

3. Pemeriksaan Fisik

• Nyeri saat fleksi dan ekstensi siku secara pasif Cozen’s test • Tes fleksi siku +

4. Kriteria Diagnosis

• Nyeri tekan dan nyeri pada epikondilus lateralis humeri akibat robekan periotal otot-otot ekstensor didaerah origonya epikondilus lateralis • Gerakan ekstensi dan supinasi terasa nyeri 5. Diagnosis Banding • Bursitis • Tendinitis

6. Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium : • Darah rutin, Gula darah Puasa, Fungsi tiroid • Radiologi : X foto artikulasio kubiti APLat osteofit, deposit kalsium • Gold standar : ENMG

7. Tatalaksana

• NSAID Na diklofenak 75-150 mghari, meloksicam 7,5-15 mghari, asetaminofen 2-4 grhari, ketoprofen 75 mghari, dll • Fisioterapikonsul rehabilitasi medik • Injeksi lokal kortikosteroid dan anestesi  bila dengan terapi obat-obatan tidak menunjukkan perbaikan klinis • Injeksi Proloterapi  bila dengan terapi obat-obatan dan injeksi lokal tidak menunjukkan perbaikan klinis

8. Edukasi

• Faktor risiko • Faktor memperberat • Faktor memperingan 34 • Komplikasi

9. Prognosis

Ad vitam = Ad Bonam Ad sanationam = Ad Bonam Ad Fungsionam = Dubia ad Bonam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

- Skrining diagnostik - Terapi pendahuluan dan merujuk ke dokter spesialis saraf • PPK 2 RS tipe B dan C : Talaksana medis dan intervensi invasif minimal sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A : Talaksana medis komprehensif, intervensi invasif minimal, dan operatif

11. Kepustakaan

1. Martin SA, Allan RH. Samuel,s manual of neurologic therapeutic. Lippincott williams wilkins. 2012 2. Bisset L, Beller E, Jull G, Brooks P, Darnell R, Vicenzino B. Mobilisation with movement and excercise, corticosteroid injection, or wait and see for tennis elbow: randomize trial. BMJ 2006;333:939 3. Zunadert JV, et al. Evidence based interventional pain medicine according to clinical diagnoses. 2012 35 KAPSULITIS ADESIVA BAHU FROZEN SHOULDER 1. Pengertian Kapsulitis adesiva atau frozen shoulder didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi nyeri bahu sampai lengan serta penyempitan luas gerak sendi baik secara aktif mapun pasif.

2. Anamnesis

Pasien kapsulitis adesiva umumnya datang dengan keluhan: a. Nyeri saat tidur b. Nyeri di bagian depan dan samping bahu c. Keterbatasan lingkup gerak sendi d. Nyeri biasanya nyeri ini akan timbul saat melakukan aktifitas. e. Kadang mereka datang dengan keluhan “tidak bisa menyisir rambut”, “tidak bisa mengonde rambut”, “tidak bisa mengambil dompet di saku belakang”, termasuk “tidak bisa sempurna gerakan sholat” bahkan kadang- kadang mengeluh tidak bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari sebagaimana mestinya. Faktor risiko : • Pasien dengan Diabetes mellitus dan Thiroid disease memiliki risiko untuk terjadinya Frozen shoulder • Frozen shoulder lebih banyak ditemukan pada laki laki dari pada wanita dengan usia 40-60 tahun, riwayat trauma, dan memiliki riwayat frozen shoulder pada bahu kontralateral sebelumnya.rekomendasi moderat

3. Pemeriksaan Fisik