Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana

111 Pemeriksaan penunjang dilakukan atas indikasi. Pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis nyeri neuropati pada HIV adalah CD4 yang sangat rendah, gambaran foto torak, CT skee MRI, dan ENMG. ENMG sering menunjukkan penurunan sensory nerve action potental SNAP dan berkurangnya kecepatan konduksi secara ringan.

5. Deferensial Diagnosis

Deferensial diagnosis nyeri neuropatik pada HIV terkait dengan organ mana yang terlibat Tumor otak Fungsi kognitif menurun, asimetrik refleks, asimetrik sensorik dan kelemahan motorik, papiledema pada pemeriksaan funduskopi Autoimun Guillain barre syndrome Didahului oleh diare atau flue-like presentation, kelemahan berawal dari ekstremitas distal, gambaran demielinisasi atau aksonopati pada ENMG Miopati Kelemahan berawal dari otot-otot proksimal, nyeri jarang terjadi atau dengan intensitas ringan, laboratorium CKMB yang tinggi, biopsi otot yang menunjukkan miopati Trauma pada medula spinalis Riwayat trauma, onset akut, gangguan motorik sensorik otonom seluruhnya, pemeriksaan fisik menunjukkan tanda- tanda spastik atau flaksid jika dalam fase spinal syok Infeksi pada medulla spinalis Riwayat infeksi, onset akut subakut, disertai demam, gangguan motorik sensorik otonom seluruhnya, pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda spastik atau flaksid jika dalam fase spinal syok

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan tergantung atas indikasi: • Laboratorium : CD 4, virus load. • Foto Torak, CT skenMRI, ENMG 112

7. Tatalaksana

Terapi terutama ditujukan untuk meminimalisir progresi patologi dari penyakitnya dan terapi simtomatik. Farmakologik - Analgetik sesuai dengan analgesics ladder WHO : parasetamol, OAINS non selektif dan celecoxib. - Untuk nyeri sedang dan berat dapat dipakai : morfin, methadon, fentanil Obat-obat analgesik adjuvan dan anti konvulsan seperti : pregabalin, gabapentin atau antidepresan trisiklik dapat dipertimbangkan tetapi bukti penelitian pada obat ini masih kurang efektif untuk polineuropati HIV. - Kapsaisin dosis tinggi 8 - Kortikosteroid : untuk edema serebri, edema perineural dan kompresi saraf. Non farmakologik - Modifikasi gaya hidup - Penatalaksanaan kejiwaan dikarenakan penderita nyeri neuropati pada HIV sering mengalami depresi - Cognitive behavior therapy Terapi farmakologis invasif neurolitik Blok saraf atau tindakan bedah jika tindakan non invasif sudah tidak memberikan efek.

8. Edukasi