Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Dislokasi acromioclavicula dan sternoclaicular Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
2. Anamnesis
Pasien kapsulitis adesiva umumnya datang dengan keluhan: a. Nyeri saat tidur b. Nyeri di bagian depan dan samping bahu c. Keterbatasan lingkup gerak sendi d. Nyeri biasanya nyeri ini akan timbul saat melakukan aktifitas. e. Kadang mereka datang dengan keluhan “tidak bisa menyisir rambut”, “tidak bisa mengonde rambut”, “tidak bisa mengambil dompet di saku belakang”, termasuk “tidak bisa sempurna gerakan sholat” bahkan kadang- kadang mengeluh tidak bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari sebagaimana mestinya. Faktor risiko : • Pasien dengan Diabetes mellitus dan Thiroid disease memiliki risiko untuk terjadinya Frozen shoulder • Frozen shoulder lebih banyak ditemukan pada laki laki dari pada wanita dengan usia 40-60 tahun, riwayat trauma, dan memiliki riwayat frozen shoulder pada bahu kontralateral sebelumnya.rekomendasi moderat3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk memeriksa hal-hal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa ataupun dasar penyusunan problematik,tujuan dan tindakan fisioterapi,antara lain sebagai berikut : a. Pemeriksaan derajat nyeri Penilaian intensitas nyeri dengan menggunakan Visual Analog Scale VAS yaitu cara pengukuran derajat nyeri dengan skala nilai 0-10 yaitu: nilai 0 tidak nyeri, nilai 1-3 nyeri ringan, nilai 4-6 nyeri sedang, nilai 7-10 nyeri berat sampai sangat berat. b. Pemeriksaan lingkup gerak sendi LGS Pada pemeriksaan ROM Range of Motion yang menurun baik itu gerakan aktif maupun pasif .4. Kriteria Diagnosis
• Gerakan aktif maupun pasif menjadi terbatas pada semua gerakan baik elevasi maupun rotasi. 36 • Lingkup Gerak sendi : Penderita tak dapat menyisir rambut karena nyeri di bagian depan samping bahu. Nyeri di daerah tersebut terasa juga kalau lengan diangkat untuk mengambil sesuatu dari saku kemeja. • Pada palpasi dirasakan nyeri tenderness.5. Diagnosis Banding
1. Tendinitis supraspinatus 2. Tendinitis kalsifikan 3. Tendinitis Bisipitalis 4. Bursitis subakromialis 5. Ruptur Rotator Cuff 6. Subluksasi sendi glenohumoral7. Dislokasi acromioclavicula dan sternoclaicular
6. Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin, GDS, GDP • Rontgen articulatio glenohumeral, akromioklavikular, coracoakromial7. Tatalaksana
• Analgetik dan NSAID • Tindakan Invasif minimal atas indikasi: - Injeksi intra artikuler kortikosteroid dengan 1 ml steroid dengan 1 ml lidocain 2 dalam spuit 2cc dan jarum 25 G diberikan dengan program 6 minggu, 4 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. - Injeksi Prolotherapi : injeksi intra artikuler 5 ml dekstrose 25, 5 ml lidocain 2 dalam spuit 10cc. • Fisioterapi. 8. Edukasi • Menjelaskan tentang penyebab penyakitnya. • Menyesuaikan intensitas dari mobilisasi pasien berdasarkan derajat iritasi nya. • Menganjurkan untuk memodifikasi aktivitas Range of Motion ROM. secara bertahap, sampai ambang nyeri.9. Prognosis
Parts
» Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Prognosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Terapi Akut :
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Anamnesis
» Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Algoritma Manajemen Herpes Zoster Tata Laksana A. Pencegahan:
» Anamnesis Diagnosis Banding Tatalaksana Non invasif:
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Edukasi Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
» Pengertian Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Kriteria Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Algoritma Tatalaksana Bell’s Palsy
» Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian
» Kepustakaan Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Pengertian Anamnesis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Spondilitis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan Pengertian Anamnesis • Demam
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: Edukasi
» Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Prognosis Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan: Kepustakaan
» PENGERTIAN ANAMNESIS GAMBARAN KLINIS
» PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG TATA LAKSANA
» KOMPLIKASI TERAPI EDUKASI PROGNOSIS KEWENANGAN BERDASAR TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
» Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosa Diagnosa banding Pemeriksaan penunjang: Genetik :
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG
» Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
» EDUKASI PROGNOSIS Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Anamnesis secara lengkap dan terarah yang mencakup: Pemeriksaan Fisik
» Diagnosis Diagnosis banding Tatalaksana Edukasi Prognosis
Show more