Untuk anak-anak usia sekolah dasar 6-11 tahun, dokter harus Untuk remaja 12-18 tahun obat untuk ADHD, dokter harus meresepkan Edukasi Prognosis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer PPK
5. Diagnosis Banding
• Gangguan cemas, depresi • Obsessive compulsive disorder • Gangguan belajar spesifik • Conduct disorder • Oppositional defiant disorder • Gangguan penyesuaian • Gangguan tidur • Pervasive developmental disorder6. Pemeriksaan Penunjang
Tes psikologi Tes diagnostik lainnya tidak secara rutin diindikasikan untuk menegakkan diagnosis ADHD 7 . Tatalaksana Rekomendasi untuk pengobatan anak-anak dan remaja dengan ADHD bervariasi tergantung pada usia pasien:1. Untuk usia prasekolah anak-anak 4-5 tahun, dokter harus
memberitahu kepada orang tua terapi perilaku sebagai lini pertama pengobatan Evidence: A Rekomendasi kuat dan mungkin meresepkan methylphenidate dosis 5mgkgBB jika intervensi perilaku tidak memberikan perbaikan yang signifikan, gangguan perilaku anak yang moderat sampai berat dan menggangu kualitas hidup anak. Di tempat yang tidak ada terapi perilaku dokter perlu mempertimbangkan risiko obat dimulai pada usia dini untuk mencegah terhadap bahaya menunda diagnosis dan pengobatan Evidence : B Rekomendasi2. Untuk anak-anak usia sekolah dasar 6-11 tahun, dokter harus
meresepkan obat untuk ADHD telah disetujui Food and Drug AdministrationFDA dengan methylphenidate dosis 5mgkgBB Evidence A Rekomendasi kuat dan disetujui orangtua dan guru. Terapi perilaku dan obat diberikan keduanya sebagai pengobatan untuk ADHD, Evidence : B Rekomendasi Kuat. Evidence based sangat kuat untuk obat stimulan 273 dan kurang kuat untuk atomoxetine, extended-release guanfacine, dan extended-release clonidine Evidence : A Rekomendasi kuat. Lingkungan sekolah, program, atau rumah adalah bagian dari rencana terapi.3. Untuk remaja 12-18 tahun obat untuk ADHD, dokter harus meresepkan
obat disetujui Food and Drug Administration methylphenidate dimulai dengan dosis rendah 5 mg dan dititrasi terhadap gejala dan efek samping selama 4-6 minggu dengan persetujuan dari remaja Evidence: A Rekomendasi kuat - dan terapi perilaku sebagai pengobatan untuk ADHD Evidence: C 4. Dokter harus mentitrasi dosis obat untuk mencapai manfaat maksimal dengan efek samping minimal Evidence: B Rekomendasi kuat.8. Edukasi
Penatalaksanaan anak dengan ADHD sangat memerlukan dukungan orang tua, karena itu orang tua juga perlu mendapatkan informasi mengenai diagnosis, program terapi, dan kemungkinan hasil yang dapat dicapai.9. Prognosis
Berhubungan dengan keparahan gejala. Dapat membaik dengan penatalaksanaan yang baik • Dapat membaik tanpa pengobatan 20 • Dapat menetap sampai dewasa sekitar 20-60 • Dapat menjadi perilaku antisosial di kemudian hari10. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer PPK
Diharapkan bisa mendiagnosis, kemudian merujuk ke dokter spesialis saraf, dokter spesialis anak, dokter psikiatri anak, dokter rehabilitasi anak. • PPK 2 RS tipe C dan B Apabila obat-obatan peralatan untuk terapi kurang lengkap dirujuk ke PPK 3 • PPK 3 RS tipe A Diharapkan dapat ditangani saraf anak, dokter spesilis anak, dokter psikiater anak, dokter rehabilitasi medis dan peralatan terapi yang lengkap. 27411. Kepustakaan
Parts
» Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Prognosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Terapi Akut :
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Anamnesis
» Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Algoritma Manajemen Herpes Zoster Tata Laksana A. Pencegahan:
» Anamnesis Diagnosis Banding Tatalaksana Non invasif:
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Edukasi Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
» Pengertian Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Kriteria Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Algoritma Tatalaksana Bell’s Palsy
» Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian
» Kepustakaan Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Pengertian Anamnesis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Spondilitis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan Pengertian Anamnesis • Demam
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: Edukasi
» Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Prognosis Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan: Kepustakaan
» PENGERTIAN ANAMNESIS GAMBARAN KLINIS
» PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG TATA LAKSANA
» KOMPLIKASI TERAPI EDUKASI PROGNOSIS KEWENANGAN BERDASAR TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
» Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosa Diagnosa banding Pemeriksaan penunjang: Genetik :
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG
» Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
» EDUKASI PROGNOSIS Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Anamnesis secara lengkap dan terarah yang mencakup: Pemeriksaan Fisik
» Diagnosis Diagnosis banding Tatalaksana Edukasi Prognosis
Show more