Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik umum Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding • Sinkop Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

123 o Bingung, langsung sadar, nyeri kepala, tidur, gaduh gelisah, Todd’s paresis. b. Faktor pencetus : kelelahan, kurang tidur, hormonal, stress psikologis, alkohol. c. Usia awitan, durasi bangkitan, frekuensi bangkitan, interval terpanjang antar bangkitan, kesadaran antar bangkitan. d. Terapi epilepsi sebelumnya dan respon terhadap OAE sebelumnya: • Jenis obat anti epilepsi OAE • Dosis OAE • Jadwal minum OAE • Kepatuhan minum OAE • Kadar OAE dalam plasma • Kombinasi terapi OAE. e. Penyakit yang diderita sekarang, riwayat penyakit neurologik, psikiatrik maupun sistemik yang mungkin menjadi penyebab maupun komorbiditas. f. Riwayat epilepsi dan penyakit lain dalam keluarga g. Riwayat saat berada dalam kandungan, kelahiran, dan tumbuh kembang h. Riwayat bangkitan neonatal kejang deman i. Riwayat trauma kepala, stroke, infeksi susunan saraf pusat SSP, dll.

3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik umum

Untuk mencari tanda-tanda gangguan yang berkaitan dengan epilepsi, misalnya: • Trauma kepala, • Tanda-tanda infeksi, • Kelainan kongenital, • Kecanduan alkohol atau napza, • Kelainan pada kulit neurofakomatosis • Tanda-tanda keganasan. Pemeriksaan neurologis Untuk mencari tanda-tanda defisit neurologis fokal atau difus yang dapat berhubungan dengan epilepsi. Jika dilakukan dalam beberapa menit setelah bangkitan maka akan tampak tanda pasca bangkitan terutama tanda fokal yang tidak jarang dapat menjadi petunjuk lokalisasi, seperti: • Paresis Todd • Gangguan kesadaran pascaiktal • Afasia pascaiktal

4. Kriteria Diagnosis

• Setidaknya ada dua kejang tanpa provokasi atau dua bangkitan refleks yang berselang lebih dari 24 jam 124 • Satu bangkitan tanpa provokasi atau satu bangkitan reflek dengan adanya kemungkinan bangkitan berulang dengan risiko rekurensi sama dengan dua bangkitan tanpa provokasi setidaknya 60, yang dapat timbul hingga 10 tahun ke depan Bangkitan refleks adalah bangkitan yang muncul akibat induksi oleh faktor pencetus tertentu seperti stimulasi visual, auditorik, somatosensitif, dan somatomotorik • Dapat ditegakkannya diagnosis sindrom epilepsi

5. Diagnosis Banding • Sinkop

• Bangkitan Non Epileptik Psikogenik • Aritmia Jantung • Sindroma hiperventilasi atau serangan panik

6. Pemeriksaan Penunjang a. Laboratorium :

• Darah Hematologi Lengkap • Ureum, kreatinin • SGOTSGOT • Profil lipid • GDPGD2PP • Faal hemostasis • Asam urat • Albumin • Elektrolit Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium • Lumbal Pungsi • EKG • Kadar Obat Anti Epilepsi dalam darah

b. Pemeriksaan Radiologi

• Rontgen Thoraks • BMD • MRI otak

c. Elektrodiagnosis

• EEG rutin • EEG deprivasi tidur • EEG monitoring d. Pemeriksaan Neurobehavior Fungsi Luhur 125

7. Tatalaksana a. Terapi Medikamentosa sesuai indikasi, tipe kejang dan sindrom epilepsi

• Fenitoin 4-6 mgkgBB bid • Carbamazepin XR 15-18 mgkgBB bid • Asam valproate 20-60 mgkgBB odbid • Levetiracetam 20-40 mgkgBB bid Topiramat 3-9 mgkgBB bid • Lamotrigin 100-400 mg bid • Oxcarbazepin 300-900 mg bid • Zonisamid 100-300 mg tid • Clonazepam 2-8 mg bid • Clobazam 10-30 mg tid • Fenobarbital 2-4mgkgBB bid • Gabapentin 300-900mg tid • Pregabalin 150-600mg btid

b. Terapi Non Farmakologis

• Fisioterapi • Psikoterapi • Behavior Cognitive Therapy

c. Tindakan IntervensiOperatif

• Hipokampektomi, sesuai indikasi • Amigdalohipokampektomi, sesuai indikasi • Temporal lobektomi, sesuai indikasi • Lesionektomi, sesuai indikasi

8. Edukasi

• Edukasi mengenai minum obat secara teratur • Edukasi mengenai penghindaran faktor pencetus • Edukasi kontrol ulang secara teratur • Edukasi epilepsi pada kehamilan

9. Prognosis

• Ad vitam : dubia adbonam • Ad Sanationam : dubia adbonam • Ad Fungsionam : dubia adbonam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

‐ Diagnostik awal, bila pasien terdiagnosis sebagai epilepsi, untuk penanganan awal pasien harus dirujuk ke dokter spesialis saraf ‐ Tatalaksana rujuk balik 126 • PPK 2 RS tipe B dan C : ‐ Pemeriksaan penunjang Lab, Lumbal Pungsi, Rontgen Thorax dan EEG , CT scan dengan kontras, USG abdomen kasus ibu hamil ‐ Talaksana medis sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A : ‐ Pemeriksaan penunjang seperti PPK 2 ditambah EEG deprivasi tidur, EEG monitoring, MRI dan pemeriksaan neurobehavior ‐ Pemeriksaan kadar obat dalam darah dan toksikologi, pemeriksaan genetic, hormonal, serologi penanda tumor, biomarker, HLA bila ada ‐ Pemeriksaan PET scan, SPECT atau MRS ‐ Talaksana medis komprehensif termasuk CBT ‐ Tatalaksana bedah epilepsi

11. Kepustakaan