Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding

68 NEURALGIA PASCA HERPES Postherpetic Neuralgia KODE ICD X: G53.0

1. Pengertian

Neuralgia pasca herpes Postherpetic Neuralgia didefinisikan sebagai nyeri neuropatik yang dirasakan satu bulan atau lebih pada lokasi ruam akibat infeksi herpes zoster yang telah mengalami penyembuhan, baik dengan atau tanpa interval bebas nyeri. Rasa nyeri seperti panas, menikam, kesetrum, menyentak, gatal dan disertai alodinia dan hiperalgesia. Infeksi herpes zoster merupakan hasil reaktivasi virus varicella zoster yang dorman pada ganglion sensori saraf spinal, yang biasanya bermanifestasi sebagai ruam pada kulit sesuai dermatom saraf spinal, disertai nyeri akut dan biasanya membaik dalam beberapa minggu. Virus varicella zoster merupakan virus neurotropik yang biasanya menginfeksi pada anak-anak yang bermanifestasi sebagai cacar chicken pox. Neuralgia paska herpes terjadi akibat kerusakan saraf perifer pada infeksi herpes zoster. Faktor risiko terjadinya neuralgia paska herpes adalah usia tua, nyeri hebat saat fase akut infeksi herpes zoster, penyakit kronis seperti diabetes dan kondisi penurunan sistem imun. Penyakit ini cukup memberikan penderitaan dan dapat menurunkan fungsional fisik, kualitas hidup dan fungsi psikologis.

2. Anamnesis

Riwayat ruam pada tempat yang dirasakan nyeri penting untuk mengarahkan neuralgia paska herpes. Lokasi paling bayak adalah daerah dada dan wajah. Nyeri dapat bersifat terus menerus continous, hilang timbul paroxysmal ataupun spontan. Rasa nyeri dapat dideskripsikan sebagai panas, menikam, tersetrum, menyentak, gatal atau disertai alodinia dan hiperalgesia. Alodinia dapat muncul antara lain dengan adanya gesekan baju, rabaan atau tiupan angin.

3. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan Fisik Umum Terlihat adanya raut wajah kesakitan pada saat serangan nyeri b. Pemeriksaan Fisik Khusus Pada inspeksi dapat ditemukan bekas ruam atau jaringan parut pada area kulit sesuai dengan dermatom c. Pemeriksaan Fisik Neurologi Di daerah dermatom atau area persarafan bekas ruam dapat ditemukan hipestesi atau anestesi anestesia dolorosa, alodinia atau hiperalgesia. Nyeri biasanya dipicu oleh pergerakan alodinia mekanik atau perubahan suhu alodinia panas dan dingin. Abnormalitas ini dapat meluas sampai di daerah batas erupsi awal.

4. Kriteria Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan klinis dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis yang mengarahkan adalah riwayat ruam pada area kulit yang dirasakan nyeri. Derajat keparahan nyeri saat ruam timbul, riwayat penyakit kronis, penggunaan obat-obatan tertentu, aktivitas harian dan kondisi psikososial dapat membantu untuk menentukan faktor risiko. Tipe nyeri yang dirasakan merupakan tipe nyeri neuropatik. Waktu timbulnya nyeri adalah lebih dari 1 bulan setelah resolusi ruam kulit. Pemeriksaan fisik 69 alodinia atau hiperalgesia pada bekas daerah ruam mendukung neuralgia paska herpes.

5. Diagnosis Banding

Diagnosis banding neuralgia paska herpes secara umum yaitu: Nyeri neuropatik paska trauma Riwayat trauma pada lokasi nyeri penting untuk membedakan dengan neuralgia paska herpes Berdasarkan lokasi yang sering, diagnosis banding neuralgia paska herpes yaitu: A. Wajah Migraine Lokasi nyeri unilateral, kualitas nyeri berdenyut, ada mual dan muntah, ada aura. Migrain dengan aura: gejala migrain disertai adanya gangguan visual. Nyeri Kepala Cluster Lokasi nyeri unilateral, nyeri retroorbita, kualitas nyeri seperti ditusuk Trigeminal Neuralgia Nyeri unilateral, seperti tersengat listrik, singkat, terbatas pada daerah distribusi salah satu cabang atau lebih nervus trigeminal, dipicu oleh stimulus ringan seperti membasuh wajah, bercukur, berbicara Hemikrania Paroksismal Kronis Lokasi nyeri dahi atau retrobulber, gejala autonom prominen Neuralgia Glosofaringeal Nyeri spontan di daerah telinga, dasar lidah atau sudut rahang bawah daerah inervasi ramus aurikularis nervus IX Sindrom Tolosa-Hunt Terdapat paralisis nervus krainal III, IV dan V B. DADA Sindrom Nyeri Miofasial Pada pemeriksaan fisik ditemukan trigger point Nyeri dada kardial Rasa terbakar, tertindih, mencengkeram, dapat menyebar ke dagu atau lengan kiri Penyakit Refluks Gastro Esofageal Rasa terbakar pada daerah ulu hati ke dada, nyeri berhubungan dengan pola makan

6. Pemeriksaan Penunjang