Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang

38 Sindrom Rotator Cuff M75.1 2. Pengertian Sindrom rotator cuff ialah kumpulan gejala yang timbul akibat kerusakan atau lesi dari rotator cuff yang bisa ditimbulkan akibat overuse, trauma, dan degenerasi. Sindrom ini terdiri dari bicipital tendinitis, calcific tendinitis, impingement sindrom dan bursitis. 3. Anamnesis a. Tendinitis Supraspinatus Adanya gesekan dan penekanan yang berulang-ulang serta dalam jangka waktu yang lama oleh tendon otot supraspinatus akan berlanjut sebagai tendinitis supraspinatus. Sehingga akan muncul keluhan nyeri bahu yang disertai keterbatasan gerak sendi bahu. Pada malam hari, nyeri ini dirasakan terus menerus dan bertambah nyeri bila lengan diangkat b. Tendinitis Bisipitalis Tendinitis biasanya merupakan reaksi terhadap adanya trauma akibat jatuh atau trauma berulang dan kronik pada bahu. Tendinitis bisipitalis memberi rasa nyeri pada bagian depan lengan atas. Penderitanya biasanya datang dengan keluhan- keluhan kalau mengangkat atau menjinjing benda berat c. Bursitis • Merupakan kelanjutan dari tendinitis kadang-kadang nyeri akut biasanya 12-72 jam , nyeri pada lengan bagian lateral , nyeri tajam, tetap, berdenyut dan lain-lain. Gerakan ke semua arah gerak akan menimbulkan nyeri

4. Pemeriksaan Fisik

• Tendinitis Supraspinatus Pemeriksaan fisik pada tendinitis supraspinatus didapatkan adanya : • Keterbatasan gerak sendi bahu, terutama abduksi dan eksorotasi • Nyeri tekan pada daerah tendon otot supraspinatus • Nyeri pada abduksi bahu antara 600 - 750 • Tes Apley scratch dan mosley-positif kedua tes ini bukan merupakan tes khusus bagi tendinitis supraspinatus • Tendinitis Bisipitalis Pemeriksaan fisik pada penderita tendinitis bisipitalis didapatkan adanya : 39 • Adduksi sendi bahu terbatas • Nyeri tekan pada tendon otot biseps pada sulkus bisipitalissulkus intertuberkularis • Tes yergason’ positif. Bila pada tes ‘yergason’ disamping timbul nyeri juga didapati penonjolan disamping medial teberculum minus humeri, berarti tendon bisep tergeser dan berada di luar sulkus bisipitalis. • Bursitis Lokasi nyeri yang dirasakan adalah pada lengan atas. Nyeri ini merupakan nyeri rujukan dari bursitis subacromialis yang khas. Pemeriksaan lain yang akan didapatkan berupa : • Pada gerakan aktif, ditandai adanya pembatasan pada semua bidang • Kadang-kadang nyeri agak berkurang pada saat elevasi lengan • Tidak terasa adanya gerakan tertahan karena rasa nyeri yang hebat • Gerakan rotasi dengan lengan disisi badan dapat dilakukan, tetapi gerakan abduksi 600 atau fleksi 900 biasanya tidak dapat dilakukan tertahan karena timbulnya rasa sakit.

5. Kriteria Diagnosis

Memenuhi kriteria anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

5. Diagnosis Banding

• Biceps Rupture • Bicipital Tendonitis • Cervical Disc Disease • Cervical Myofascial Pain • Cervical Spondylosis • Cervical Sprain and Strain.

6. Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan radiologi pada pasien dengan nyeri bahu diindikasikan sebagai pemeriksaan yang mendukung diagnosis. Terdapat dua jenis pemeriksaan yaitu radiologi awal dan radiologi lanjutan. Pemeriksaan 40 radiologi awal berupa radiografi atau foto polos standar posisi anteroposterior, scapular Y, dan axillary view. Foto polos merupakan pilihan untuk melihat adanya osteoarthritis sendi AC atau sendi glenohumeral, tendinitis kalsifikasi, sclerosis subacromion akibat kelainan rotator cuff kronik, dan fraktur avulsi glenoid inferior. Pemeriksaan radiologi lainnya yang perlu dikerjakan adalah pemeriksaan USG dan MRI bahu

7. Tatalaksana