Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis

214 • Pemberian IVIG memiliki efek samping yang lebih sedikit, sehingga lebih banyak dipilih Level B • Kombinasi methylprednisolone dosis tinggi dan IVIG memiliki manfaat singkat Level C • Pada anak-anak pemberian IVIG lebih direkomendasikan Level C • Pemberian IVIG pada kasus yang relaps tetap harus dipertimbangkan GPP Good Practice Point • Tindakan rehabilitasi disesuaikan dengan derajat kelemahan dan disabilitas pasien.

8. Edukasi

• Penjelasan Sebelum MRS rencana rawat, biaya, pengobatan, prosedur, masa dan tindakan pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi • Penjelasan mengenai GBS, risiko dan komplikasi selama perawatan • Penjelasan mengenai faktor risiko dan pencegahan rekurensi • Penjelasan program pemulangan pasien Discharge Planning • Penjelasan mengenai gejala GBS, dan apa yang harus dilakukan sebelum dibawa ke RS 9. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

Skrining diagnostic, resusitasi dan tatalaksana emergensi jika diperlukan • PPK 2 RS tipe B dan C : Talaksana medis sesuai dengan ketersediaan fasilitas tanpa IVIG dan Plasmafaresis • PPK 3 RS tipe A : Talaksana medis komprehensi termasuk pemberian IVIG dan Plasmafaresis 11. Kepustakaan 1. Elovaara I, Apostolski S, van Doorn P, et al, 2008, EFNS Guidelines for the use of intravenous immunoglobulin in treatment of neurological diseases, Eur J of Neurol, 15:893-908. 2. England JD, Gronseth GS, Franklin G, et al, 2009, Practice Parameter: Evaluation of Distal Symetric Polyneuropathy: Role of Laboratory and Genetic Testing, Neurology, 72:185-192. 215 3. Orsini M, Fritas MRG, Presto B, et al, 2010, Guideline for Neuromuscular Rehabilitation in Guillain Barre Syndrome, What can we do ? Rev Neuroscience, 184: 572-580. 4. Patwa HS, Chaudhry V, Katzberg H, et al, 2012, Evidence Based Guidelines: Intravenous Immunoglobulin in the Treatment of Neuromuscular Disorders, Neurology, 78:1009-1015. 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

6. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015

216 MIELITIS TRANSVERSA 1. Pengertian Kelainan neurologis yang disebabkan oleh peradangan dikedua sisi dari satu tingkat , atau segmen daru sum-sum tulang belakang

2. Anamnesis

Nyeri lokal punggung bawah , tiba tiba paresthesia sensai abnormal seperti terbakar , menggelitik , menusuk atau kesemutan di kaki , hilangnya sensorik , kelumpuhan parsial kaki

3. Pemeriksaan Fisik

• Kelemahan Kaki dan tangan • Nyeri • Perubahan sensorik • Disfungsi pencernaan dan kandung kemih

4. Kriteria Diagnosis

Memenuhi kriteria anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang

5. Diagnosis Banding