Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis

53 Fibromialgia M79.7 1. Pengertian Fibromialgia adalah sindroma nyeri dengan manifestasi nyeri kronik muskuloskeletal non-artikular minimal selama 3 bulan yang tersebar luas chronic widespread pain tanpa ditemukan kelainan pada sistem muskuloskeletal. Widespread pain merupakan nyeri yang meliputi nyeri aksial, nyeri pada sisi kiri dan kanan tubuh, serta nyeri pada segmen atas dan bawah tubuh.

2. Anamnesis

Terdapat tiga gejala yang utama yaitu fatique, tidak segar ketika bangu n tidur dan gejala kognitif. Gejala lain yang dapat menyertai adalah : nyeri otot, irritable bowel syndrome, fatigue, gangguan berpikirmemori, kelemahan otot, nyeri kepala, nyerikram perut, kesemutan, dizziness, insomnia, depresi, konstipasi, nyeri abdomen-atas, mual, kecemasan, nyeri dada non-kardial, pandangan kabur, demam, diare, mulut kering, gatal-gatal, bekas gatal, wheezing, Raynaud’s phenomenon, telinga berdenging, muntah, heartburn, sariawan, perubahan pengecapan, bangkitankejang, dry eyes, nafas terasa pendek, tidak nafsu makan, ruam, fotosensitif, gangguan pendengaran, mudah memar, rambut rontok, sering berkemih, nyeri saat berkemih dan spasme kandung kemih

3. Pemeriksaan Fisik

Gambaran khas pemeriksaan fisik pasien fibromyalgia ialah ditemukannya titik- titik yang dirasakan lebih nyeri oleh pasien dibandingkan orang lain. Titik- titik itu disebut tender points. Berdasarkan kriteria American College of Rheumatology ACR 1990, terdapat 18 tender points pada pasien fibomialgia. Titik-titik itu ditemukan dengan melakukan palpasi dengan jari, dan memberikan tekanan kira- kira seberat 4 kg, yaitu setara dengan gaya yang dibutuhkan untuk membuat jari pemeriksa menjadi pucat. Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan dolorimeter. Di wilayah yang nyeri, juga dapat ditemukan nodul subkutan yang bila ditemukan pada orang normal tidak menimbulkan nyeri 54

4. Kriteria Diagnosis

Berdasarkan American College of Rheumatology 2010, chronic widespread pain yang berlangsung minimal selama 3 bulan merupakan klinis utama fibromialgia. Hal ini merupakan pembaharuan dari kriteria American College of Rheumatology 1990 yang mengharuskan ditemukannya nyeri tekan tender point pada 11 dari 18 titik tekan di tubuh. Kriteria diagnosis fibromialgia berdasarkan American College of Rheumatology 2010 adalah ditemukan 3 keadaan dibawah ini : 1. Skor Widespread pain index WPI ≥ 719 dan skor skala symptom severity SS ≥ 512 atau Skor WPI ≥ 3-619 dan skor skala SS ≥ 912. 2. Gejala berlangsung minimal selama 3 bulan. 3. Tidak didapatkan kelainan lain yang dapat menjelaskan timbulnya nyeri. Kriteria : 1. Skor WPI : Area nyeri WPI meliputi 19 tempat, yaitu : ‐ Sendi bahu kiri - Tungkai bawah kiri ‐ Sendi bahu kanan - Tungkai bawah kanan ‐ Lengan atas kiri - Rahang kiri ‐ Lengan atas kanan - Rahang kanan ‐ Lengan bawah kiri - Dada ‐ Lengan bawah kanan - Abdomen ‐ Panggul kiri - Punggung atas ‐ Panggul kanan - Punggung bawah ‐ Tungkai atas kiri - Leher ‐ Tungkai atas kanan • Skor total WPI adalah antara 0 sampai 19 tidak ada gambaran titik-titik wpi-nya 2. Skala SS: Skor total skala SS adalah penjumlahan antara skor severitas 3 gejala utama dan ditambah skor severitas gejala somatik 55 • Skor total SS antara 0 sampai 12. 2.1. Tiga gejala utama adalah : a. Fatigue. b. Gejala kognitif. c. Tidak segar ketika bangun-tidur . Masing-masing gejala a,b,c tersebut harus dilakukan skor severitasnya dengan batasan : 0 = tidak didapatkan gejala. 1 = gejala ringan dan intermiten. 2 = gejala moderatsedang dan sering muncul. 3 = gejala berat, terus menerus dan mengganggu.

5. Tatalaksana