Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
2. Anamnesis
Terdapat tiga gejala yang utama yaitu fatique, tidak segar ketika bangu n tidur dan gejala kognitif. Gejala lain yang dapat menyertai adalah : nyeri otot, irritable bowel syndrome, fatigue, gangguan berpikirmemori, kelemahan otot, nyeri kepala, nyerikram perut, kesemutan, dizziness, insomnia, depresi, konstipasi, nyeri abdomen-atas, mual, kecemasan, nyeri dada non-kardial, pandangan kabur, demam, diare, mulut kering, gatal-gatal, bekas gatal, wheezing, Raynaud’s phenomenon, telinga berdenging, muntah, heartburn, sariawan, perubahan pengecapan, bangkitankejang, dry eyes, nafas terasa pendek, tidak nafsu makan, ruam, fotosensitif, gangguan pendengaran, mudah memar, rambut rontok, sering berkemih, nyeri saat berkemih dan spasme kandung kemih3. Pemeriksaan Fisik
Gambaran khas pemeriksaan fisik pasien fibromyalgia ialah ditemukannya titik- titik yang dirasakan lebih nyeri oleh pasien dibandingkan orang lain. Titik- titik itu disebut tender points. Berdasarkan kriteria American College of Rheumatology ACR 1990, terdapat 18 tender points pada pasien fibomialgia. Titik-titik itu ditemukan dengan melakukan palpasi dengan jari, dan memberikan tekanan kira- kira seberat 4 kg, yaitu setara dengan gaya yang dibutuhkan untuk membuat jari pemeriksa menjadi pucat. Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan dolorimeter. Di wilayah yang nyeri, juga dapat ditemukan nodul subkutan yang bila ditemukan pada orang normal tidak menimbulkan nyeri 544. Kriteria Diagnosis
Berdasarkan American College of Rheumatology 2010, chronic widespread pain yang berlangsung minimal selama 3 bulan merupakan klinis utama fibromialgia. Hal ini merupakan pembaharuan dari kriteria American College of Rheumatology 1990 yang mengharuskan ditemukannya nyeri tekan tender point pada 11 dari 18 titik tekan di tubuh. Kriteria diagnosis fibromialgia berdasarkan American College of Rheumatology 2010 adalah ditemukan 3 keadaan dibawah ini : 1. Skor Widespread pain index WPI ≥ 719 dan skor skala symptom severity SS ≥ 512 atau Skor WPI ≥ 3-619 dan skor skala SS ≥ 912. 2. Gejala berlangsung minimal selama 3 bulan. 3. Tidak didapatkan kelainan lain yang dapat menjelaskan timbulnya nyeri. Kriteria : 1. Skor WPI : Area nyeri WPI meliputi 19 tempat, yaitu : ‐ Sendi bahu kiri - Tungkai bawah kiri ‐ Sendi bahu kanan - Tungkai bawah kanan ‐ Lengan atas kiri - Rahang kiri ‐ Lengan atas kanan - Rahang kanan ‐ Lengan bawah kiri - Dada ‐ Lengan bawah kanan - Abdomen ‐ Panggul kiri - Punggung atas ‐ Panggul kanan - Punggung bawah ‐ Tungkai atas kiri - Leher ‐ Tungkai atas kanan • Skor total WPI adalah antara 0 sampai 19 tidak ada gambaran titik-titik wpi-nya 2. Skala SS: Skor total skala SS adalah penjumlahan antara skor severitas 3 gejala utama dan ditambah skor severitas gejala somatik 55 • Skor total SS antara 0 sampai 12. 2.1. Tiga gejala utama adalah : a. Fatigue. b. Gejala kognitif. c. Tidak segar ketika bangun-tidur . Masing-masing gejala a,b,c tersebut harus dilakukan skor severitasnya dengan batasan : 0 = tidak didapatkan gejala. 1 = gejala ringan dan intermiten. 2 = gejala moderatsedang dan sering muncul. 3 = gejala berat, terus menerus dan mengganggu.5. Tatalaksana
Parts
» Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Prognosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Terapi Akut :
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Anamnesis
» Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Algoritma Manajemen Herpes Zoster Tata Laksana A. Pencegahan:
» Anamnesis Diagnosis Banding Tatalaksana Non invasif:
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Edukasi Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
» Pengertian Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Kriteria Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Algoritma Tatalaksana Bell’s Palsy
» Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian
» Kepustakaan Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Pengertian Anamnesis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Spondilitis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan Pengertian Anamnesis • Demam
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: Edukasi
» Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Prognosis Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan: Kepustakaan
» PENGERTIAN ANAMNESIS GAMBARAN KLINIS
» PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG TATA LAKSANA
» KOMPLIKASI TERAPI EDUKASI PROGNOSIS KEWENANGAN BERDASAR TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
» Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosa Diagnosa banding Pemeriksaan penunjang: Genetik :
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG
» Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
» EDUKASI PROGNOSIS Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Anamnesis secara lengkap dan terarah yang mencakup: Pemeriksaan Fisik
» Diagnosis Diagnosis banding Tatalaksana Edukasi Prognosis
Show more