Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
6. Diagnosis Banding
Benign myoclonus Sandifer’s syndrome Hyperekplexia Breath-holding attack Night terrors Masturbatory episodes Alternating hemiplegia Syncope Migraine Shuddering attacks Movement syndrome Parasomnias Inattention daydreaming7.. Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
Obat anti epilepsi lini pertama diberikan sesuai dengan jenis bangkitan epilepsi. Tabel 1. Pemilihan OAE berdasarkan bentuk bangkitan OAE Bangkitan fokal Bangkitan umum sekunder Bangkitan tonik klonik Bangktan Lena Bangkitan mioklonik Fenitoin +A +A +C - - Kabamazepin +A +A +C - - Fenobarbital +C +C +C - ?+ Asam Valproat +B +B +C +A +D Level of confidence : A: efektif sebagai monoterapi; B: sangat mungkin efektif sebagai monoterapi; C: mungkin efektif sebagai monoterapi; D: berpotensi untuk efektif sebagai monoterapi. Tabel 2. Dosis dan frekuensi pemberian OAE pada anak Jenis OAE Dosis awal mgkgBBhari Dosis rumatan mgkgBBhari Frekuensi pemberianhari Fenobarbital 3 3-5 1-2 Carbamazepine 4 10-20 2-3 Fenitoin 5 4-10 2 Asam valproate 10 15-40 2-3 Levetiracetam 5 20-60 2 Topiramate 0,5-1 2-10 2 Oxcarbazepine 5-10 30-50 2-3 Lamotrigine monoterapi 0,5 2-10 2 285 Lamotrigine dengan asam valproat 0,15 1-5 2 Clonazepam 0,05 0,1-0,2 2-3 Gabapentin 5-10 20-100 2-3 Tabel 3. OAE yang memperburuk sindrom tertentu AED Sindrom epilepsi bentuk bangkitan Carbamazepine, Vigabatrin, Tiagabine, Phenytoin Childhood absence epilepsy Juvenileabsence epilepsy Juvenile myoclonic epilepsy Vigabatrin Clonazepam Lamotrigine Absenceabsence status GTCpada Lennox-Gastaut Sindrom Dravet Juvenile myoclonic epilepsy PENGHENTIAN Obat Anti Epilepsi Klinis: bebas bangkitan minimal 2 tahun Cara penurunan: secara bertahap 6 minggu sd 6 bulan. Jika dalam penurunan dosis, bangkitan timbul kembali, OAE diberikan kembali dengan dosis terakhir yang sebelumnya dapat mengontrol bangkitan Tata laksana epilepsy dengan OAE di PPK 1 Untuk dokter di PPK 1, jika diagnosis epilepsi sudah ditegakkan, dapat mulai dengan OAE lini pertama dan jika tidak berhasil mengatasi bangkitan dengan monoterapi lini pertama, maka dirujuk ke PPK 2. Tata laksana epilepsi dengan OAE di PPK 2 Pasien ditangani oleh dokter Spesialis Saraf atau dokter Spesialis Anak. Apabila pasien sudah diberi OAE lini pertama sampai dosis maksimal dan belum dapat mengatasi bangkitan maka mulai dengan OAE yang kedua, sedangkan OAE yang pertama diturunkan bertahap.OAE yang kedua memiliki cara kerja yang berbeda dari OAE yang pertama. Jika tidak berhasil dengan OAE yang kedua selanjutnya pasien dirujuk ke PPK 3. Tata laksana epilepsi di PPK 3 286 Di PPK 3 pasien ditangani oleh Spesialis Saraf Anak dari Departemen Neurologi atau dari Departemen IK. Anak. Penanganan pasien sesuai dengan Sindrom Epilepsi yang diderita pasien.8. EDUKASI
Parts
» Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Prognosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Terapi Akut :
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Anamnesis
» Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Algoritma Manajemen Herpes Zoster Tata Laksana A. Pencegahan:
» Anamnesis Diagnosis Banding Tatalaksana Non invasif:
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Edukasi Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
» Pengertian Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Kriteria Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Algoritma Tatalaksana Bell’s Palsy
» Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian
» Kepustakaan Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Pengertian Anamnesis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Spondilitis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan Pengertian Anamnesis • Demam
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: Edukasi
» Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Prognosis Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan: Kepustakaan
» PENGERTIAN ANAMNESIS GAMBARAN KLINIS
» PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG TATA LAKSANA
» KOMPLIKASI TERAPI EDUKASI PROGNOSIS KEWENANGAN BERDASAR TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
» Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosa Diagnosa banding Pemeriksaan penunjang: Genetik :
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG
» Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
» EDUKASI PROGNOSIS Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Anamnesis secara lengkap dan terarah yang mencakup: Pemeriksaan Fisik
» Diagnosis Diagnosis banding Tatalaksana Edukasi Prognosis
Show more