Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan

275 SYDENHAM`S CHOREA Kode ICD X :CM 102

1. Pengertian

Sydenham`s Chorea adalah penyakit akibat komplikasi lambat dari rhematic fever akibat infeksi Haemolitic streptococcus beta hemoliticus.dan merupakan gejala kriteria mayor dengan manifestasi predominan gerakan involuntary chorea, kelemahan otot dan gejala neuropsikiatri

2. Anamnesis

• Adanya riwayat infeksi streptococcus haemolyticus 20-30 • Predominan pada wanita • Usia berkisar 5-15 tahun • Perubahan tingkah laku, iritabel, hiperaktif • Sembuh sendiri 5-16 minggu

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik : • Hemiparesis gejala awal dengan hipotoni dan reflek fisiologis menurun • Gerakan Choreiform yang tiba-tiba dan tidak menentu tanpa berirama atau berulang, dan biasanya mereda saat tidur • Wajah, tangan, dan kaki yang paling sering terkena dampak; gerakan wajah berupa meringis, mengerutkan kening, tersenyum, dan cemberut.. • Tidak dapat mempertahankan kontraksi tangan berkepanjangan, seperti milkmaid sign pemerah susu . • Gerakan Choreiform biasanya mereda dalam 2-4 bulan tetapi dapat bertahan selama 1 tahun atau lebih. • Perubahan kepribadian. Emosi yang iritabel, perubahan marah dan sedih menandakan munculnya gejala chorea

4. Kriteria Diagnosis

Kriteria Diagnosis berdasarkan gejala: 276 • Riwayat rematic fever • Involuntary movement choreagenerall atau unilateral muncul pada saat istirahat dan bertambah dengan stres dan hilang saat tidur. • Defisit neurologi kelemahan otot, hipotonis, gangguan gait, gangguan bicara disartri

5. Diagnosis Banding

• Kejang atipikal, • Tics • Kelaian degeneratif atau neurometabolik seperti Huntington Hallervorden-Spatz disease, Wilsons disease • Penyakit autoimmune seperti SLE • Akibat efek samping obat phenytoin, amintriptyline, hormonal • Gangguan endocrine hypoparathyroidism dan hyperthyroidism. • Setelah operasi jantung dan henti jantung

6. Pemeriksaan Penunjang

Kadar Anti streptolisin O , laju endap darah, CRP, leukosit EKG EEG Pemeriksaan MRI ANA , hormone tiroid

7. Tatalaksana

Farmakologi : Prinsip penanangan adalah preventif pada pasien rheumatic fever dengan antibiotic Peniiciline, eritromicin : 4. Profilaksis dengan penicillin atau sulfadiazine dimulai segera apabila: • Tidak ada gangguan jantung diteruskan paling sedikit 5 tahun atau sampai usia 21 tahun • Adanya kelainan katup jantung diteruskan sampai usia 40 tahun 277 Anti psikotik :untuk mengurangi agresifitas dan agitatif efektif dengan obat chlorpromazine, haloperidol phenobarbital, diazepam, valproic acid. Dosis : Haloperidol 0,25-4 mghari Olanzapine 7,5-12,5 mghari Risperidone 0,5-3,5 mghari • Untuk kasus yang refrakter : clonidine, kortikosteroid Non Farmakologi: 5. Terapi prilaku 6. Terapi fisioterapi ,wicara, , Okupusional terapi

8. Edukasi

• Orang tua : memahami, pengertian tentang perjalanan penyakit dan komplikasi. • Edukasi tentang pengobatan : efek samping dan lamanya pengoobatan

9. Prognosis

Ad vitam : bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : bonam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan

. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer PPK diharapkan bisa mendiagnosis, kemudian merujuk . PPK 2 RS tipe C dan B Apabila obat-obatan dan peralatan untuk terapi kurang lengkap dapat dirujuk ke PPK 3 . PPK 3 RS tipe A Diharapkan dapat ditangani saraf anak, dokter spesilis anak, dokter psikiater anak, dokter rehabilitasi medis dan peralatan terapi yang lengkap. 278

11. Kepustakaan