Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan
1. Pengertian
Sydenham`s Chorea adalah penyakit akibat komplikasi lambat dari rhematic fever akibat infeksi Haemolitic streptococcus beta hemoliticus.dan merupakan gejala kriteria mayor dengan manifestasi predominan gerakan involuntary chorea, kelemahan otot dan gejala neuropsikiatri2. Anamnesis
• Adanya riwayat infeksi streptococcus haemolyticus 20-30 • Predominan pada wanita • Usia berkisar 5-15 tahun • Perubahan tingkah laku, iritabel, hiperaktif • Sembuh sendiri 5-16 minggu3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik : • Hemiparesis gejala awal dengan hipotoni dan reflek fisiologis menurun • Gerakan Choreiform yang tiba-tiba dan tidak menentu tanpa berirama atau berulang, dan biasanya mereda saat tidur • Wajah, tangan, dan kaki yang paling sering terkena dampak; gerakan wajah berupa meringis, mengerutkan kening, tersenyum, dan cemberut.. • Tidak dapat mempertahankan kontraksi tangan berkepanjangan, seperti milkmaid sign pemerah susu . • Gerakan Choreiform biasanya mereda dalam 2-4 bulan tetapi dapat bertahan selama 1 tahun atau lebih. • Perubahan kepribadian. Emosi yang iritabel, perubahan marah dan sedih menandakan munculnya gejala chorea4. Kriteria Diagnosis
Kriteria Diagnosis berdasarkan gejala: 276 • Riwayat rematic fever • Involuntary movement choreagenerall atau unilateral muncul pada saat istirahat dan bertambah dengan stres dan hilang saat tidur. • Defisit neurologi kelemahan otot, hipotonis, gangguan gait, gangguan bicara disartri5. Diagnosis Banding
• Kejang atipikal, • Tics • Kelaian degeneratif atau neurometabolik seperti Huntington Hallervorden-Spatz disease, Wilsons disease • Penyakit autoimmune seperti SLE • Akibat efek samping obat phenytoin, amintriptyline, hormonal • Gangguan endocrine hypoparathyroidism dan hyperthyroidism. • Setelah operasi jantung dan henti jantung6. Pemeriksaan Penunjang
Kadar Anti streptolisin O , laju endap darah, CRP, leukosit EKG EEG Pemeriksaan MRI ANA , hormone tiroid7. Tatalaksana
Farmakologi : Prinsip penanangan adalah preventif pada pasien rheumatic fever dengan antibiotic Peniiciline, eritromicin : 4. Profilaksis dengan penicillin atau sulfadiazine dimulai segera apabila: • Tidak ada gangguan jantung diteruskan paling sedikit 5 tahun atau sampai usia 21 tahun • Adanya kelainan katup jantung diteruskan sampai usia 40 tahun 277 Anti psikotik :untuk mengurangi agresifitas dan agitatif efektif dengan obat chlorpromazine, haloperidol phenobarbital, diazepam, valproic acid. Dosis : Haloperidol 0,25-4 mghari Olanzapine 7,5-12,5 mghari Risperidone 0,5-3,5 mghari • Untuk kasus yang refrakter : clonidine, kortikosteroid Non Farmakologi: 5. Terapi prilaku 6. Terapi fisioterapi ,wicara, , Okupusional terapi8. Edukasi
• Orang tua : memahami, pengertian tentang perjalanan penyakit dan komplikasi. • Edukasi tentang pengobatan : efek samping dan lamanya pengoobatan9. Prognosis
Ad vitam : bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : bonam10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan
. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer PPK diharapkan bisa mendiagnosis, kemudian merujuk . PPK 2 RS tipe C dan B Apabila obat-obatan dan peralatan untuk terapi kurang lengkap dapat dirujuk ke PPK 3 . PPK 3 RS tipe A Diharapkan dapat ditangani saraf anak, dokter spesilis anak, dokter psikiater anak, dokter rehabilitasi medis dan peralatan terapi yang lengkap. 27811. Kepustakaan
Parts
» Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Prognosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Terapi Akut :
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Anamnesis
» Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Algoritma Manajemen Herpes Zoster Tata Laksana A. Pencegahan:
» Anamnesis Diagnosis Banding Tatalaksana Non invasif:
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Edukasi Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
» Pengertian Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Kriteria Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Algoritma Tatalaksana Bell’s Palsy
» Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian
» Kepustakaan Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Pengertian Anamnesis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Spondilitis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan Pengertian Anamnesis • Demam
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: Edukasi
» Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Prognosis Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan: Kepustakaan
» PENGERTIAN ANAMNESIS GAMBARAN KLINIS
» PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG TATA LAKSANA
» KOMPLIKASI TERAPI EDUKASI PROGNOSIS KEWENANGAN BERDASAR TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
» Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosa Diagnosa banding Pemeriksaan penunjang: Genetik :
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG
» Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
» EDUKASI PROGNOSIS Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Anamnesis secara lengkap dan terarah yang mencakup: Pemeriksaan Fisik
» Diagnosis Diagnosis banding Tatalaksana Edukasi Prognosis
Show more